Mohon tunggu...
Anang Syaifulloh
Anang Syaifulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Pribadi

Pengagum Bapak Soekarno, namun untuk masalah wanita belum seahli beliau

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

30 Tahun Arema, Usia Matang sebagai Manusia

11 Agustus 2017   08:28 Diperbarui: 11 Agustus 2017   09:31 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak dirintis oleh Acub Zaenal, Lucky Zaenal, dan Ovan Tobing Arema hari ini sudah 30 kali merayakan hari lahirnya. Nama Arema sendiri merupakan akronim dari kata 'arek malang' atau apabila mengorek sejarah lebih jauh nama arema berkaitan dengan seorang patih kerajaan Singosari pada zaman Kertanegara. Kebo Arema bersama Mahesa Anengah melakukan ekspedisi Pamalayu guna menakhlukkan Selat Malaka.

Usia 30 merupakan usia matang bagi seorang manusia. Perjalanan Arema pun terseok-seok ketika masih 'bayi' persis seperti fase manusia awal. Seorang bayi yang menangis karena lapar di malam hari. Arema sering kesulitan dana dan berdampak pada pergantian pengelola dan nama klub, mulai dari PS  Arema Malang sampai sekarang Arema FC. 

Tidak perlu menunggu sampai fase remaja atau dewasa untuk Arema berprestasi. Usia 5 tahun pun Arema sudah merasakan gelar juara 1 liga Galatama. Sebuah akhir masa balita yang berbuah perayaan keluarga besar, yaitu aremania. Setelah akhir masa Liga Galatama sampai masuk Ligina, Arema remaja belum bisa berprestasi lagi dan sama seperti remaja seperti umumnya. Biasa saja sebagai klub Indonesia dengan beberapa kali masuk babak 8 besar.

Akhirnya awal usia dewasa membawa Arema untuk menunjukkan cakarnya. Singa yang merupakan logo Arema mengeluarkan aumannya ke seluruh negeri. Sebenarnya apabila melihat sejarah, harusnya logo Arema menggunakan kebo (kerbau). Tapi mungkin pendiri dulu lebih memilih singa sebagai representasi seorang Kertanegara yang cakarnya berhasil mempermalukan Meng Hi utusan Kerajaan Mongolia yang ingin menakhlukan Jawa, atau mungkin singa dipilih karena Arema lahir pada bulan agustus dan sesuai zodiak pada bulan ini adalah seekor singa.

Usia 23 tahun Arema mempersembahkan gelar juara ISL pertamanya. Pemain seperti Along, M Ridhuan, Roman Camello bahu membahu membangunkan gairah singa yang tertidur. Pemain muda seperti Bustomi, Zulkifli, Benny Wahyudi mulai menggerakkan cakarnya yang kemudian menjadi langganan timnas dengan kurun waktu yang lama.

Sebelumnya usia remaja akhir, Arema sudah 'berpengalaman' untuk juara dengan format turnamen. Dua kali berturut-turut pada tahun 2005 dan 2006 Arema berhasil meraih juara Copa Indonesia.Pemain seperti Franco Hitta dan Emanuel Serge menjadi idola Aremania. Firman Utina dielu-elukan sebagai gelandang terbaik indonesia pada masa itu. Usia 20an Arema sudah menapak tangga juara dan mungkin dapat yang ketiga kali apabila tidak gagal pada tahun  2010.

Arema bukan tanpa masalah. Layaknya usia dewasa manusia yang penuh dengan pergolakan emosi dan jiwa. Fase manusia dihadapkan dengan keadaan yang jauh berbeda dari remaja dan dituntut untuk mandiri. Terjadi dualisme di tubuh Arema. Perpecahan yang mengakibatkan terbentuknya dua klub yang mengatas namakan Arema, yaitu Arema FC yang sekarang berlaga di Liga 1 dan Arema Indonesia yang mengarungi Liga Nusantara.

2011 menjadi titik awal masa kelam Arema karena perpecahan dan sikap yang berbeda. Aremania juga kebingungan menentukan klub mana yang akan didukung. Dua kubu yang sama-sama mengaku sebagai klub resmi. Pada akhirnya yang tertinggilah yang akan didukung oleh sebagaian besar suporter.

Arema harus mulai berbenah. Usia 30 adalah usia matang dan awal menuju kedewasaan yang sesungguhnya. Arema sudah selayaknya dapat mengayomi atau lebih tepatnya saling mengayomi. Arema yang dapat mengayomi Aremania atapun Arema yang mau diayomi Aremania. Dualisme tentu tidak memberi nyaman. Masalah yang terjadi pada masa usia 20an selayaknya mulai dicari titik temu di usia kepala tiga ini. Kebikjasanaan diharapkan membimbing Arema untuk menghasilkan keputusan yang tepat bagi Aremania dan Masyarakat Kota Malang.

Kekhawatiran sendiri apabila nanti di usia kepala empat, lima atau seterusnya masalah ini tetap membayangi sampai usia tua bahkan terbawa apabila mati kelak. Tentu Aremania tidak berharap Arema mati. Usia manusia sekarang mungkin berkisar sampai usia 100 itupun sangat jarang. Arema adalah milik lintas generasi, berharap usia seperti Nabi Nuh. 950 tahun. Bahkan Aremania berharap usia yang abadi.

Keinginan tersebut sah-sah saja dengan catatan untuk menyelesaikan masalah pada masa sekarang. Prestasi gemilang bukan masalah dengan usia yang tua. Manchester United menunggu 50 tahun lebih untuk mengalami masa zaman keemasan Sir Matt Busby atau 100 tahun lebih untuk masuk zaman kejayaan bersama Sir Alex Fergusson.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun