Mohon tunggu...
Anang Sulistiono
Anang Sulistiono Mohon Tunggu... -

saya sula dengan ilmu komunikasi karea dengan komunikasi kita bisa mendambah wawasan kita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penjual Kerupuk Pasir "Adik Kakak Buta"

5 Mei 2014   20:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

mungkin kita tak sadar akan kehadiran mereka dan tak banyak orang menganggap keberadaan mereka seperti orang yang di pandang sebelah mata. banyak orang2 mayoritas tak bercermin dari orang2 minoritas seperti mereka yang selalu berjuang meski dalam keterbatasan yang mereka miliki,saya merasasa kenapa ada skat antara mereka saat saya melihat kakak beradik yang setiap pagi mulai menjajakan krupuk pasir yang mereka bawa dengan sang adik yang selalu memegang bahu sang kakak dan sangkakak yang menunjukkan jalan padahal mereka berdua tuna netra itulah yag membuat saya ingin mengangkat cerita tentang kakak beradik yang tak pantang menyerah walaupun dengan kekurangnya itu. ada rasa iba dalam hati dan cerminan buat saya pribadi kagum juga, padahal saya banyak menjumpai, sekarang orang-orang masih sehat,masih kuat tuk berjalan tapi apa...??? mereka lebih memilih mencari belas kasihan orang lain dengan meminta-minta.semangat kakak beradik itulah yang harus kita semua contoh dengan keterbatasanya saja mereka mampu tidak malu tuk berkarya tidak memilih meminta belas kasihan  dari orang lain, mereka juga tak harus kita pandang sebelah mata  keberadaan mereka sama seperti kita yang jauh lebih beruntung dari pada mereka.saat kita mencapai kesuksesan janganlah  kita selalu memandang ke atas  tapi lihat lah kebawah dengan kita selau melihat bawah kita tidak akan  di butakan dengan hal keduniaan semata ingatlah diatas langit masih ada langit .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun