Mohon tunggu...
Anang Mulyantana
Anang Mulyantana Mohon Tunggu... Dosen - dosen di Universitas Halmahera di Maluku Utara

saya peduli terhadap pertumbuhan dan motivasi pengembangan diri terutama bagi sumber daya manusia. konsen saya dalam dua tahun ini pada pengembangan kopi di pulau Halmahera khususnya Halmahera timur dan pengembangan UMKM di Halmahera Utara untuk produk Gula Aren.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pesona Kopi Halmahera di Tanah Nikel Halmahera Timur Maluku Utara

29 Januari 2025   13:31 Diperbarui: 29 Januari 2025   13:50 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Anang Mulyantana

Tanaman kopi mulai dikembangkan oleh masyarakat sekitar lingkar tambang sejak 2015 dengan inisiasi Program Pengabdian kepada masyarakat oleh CSR PT. Antam dan di kelola masyarakat melalui koperasi Tani Permata Buli sebagai unit hilirisasi produk kopi. Pengembangan kawasan kopi di 10 desa binaan sebagai wilayah lingkar tambang berlokasi daerah pesisir dan pegunungan di empat kecamatan Maba tengah, Maba kota dan Maba Kabupaten Halmahera Timur. Penanaman kopi jenis Robusta dan sebagian liberika memberikan keragaman dan menambah aroma yang kompleks karena di dukung dengan lahan yang merupakan daerah penambangan nikel dimana kandungan mineral memacu cita rasa yang memang masih perlu diexplore lebih lagi.

Produksi biji kopi selama ini petani menjual kepada salah satu koperasi binaan yaitu koperasi Tani permata Buli yang memproses lanjutan produk menjadi kopi bubuk yang di kenal dengan kopi Halmahera atau kopi Buli. Sampai saat ini bermitra bersama perguruan tinggi local memperkuat brand merek kopi bubuk Halmahera sebagai wadah legalitas dari merk kopi. Hal tersebut didukung dengan proses perijinan produk mulai dari Halal sampai dengan HAKI merk pada tahun 2024. Sehingga kenyaman bagi konsumen dan rasa memiliki masyarakat Halmahera mempunyai produk unggulan dapat terus dipacu.

Pemasaran dan produksi kopi masih mengalami kendala dan tantangan, seperti keberlanjutan petani, budidaya, dan produksi serta perubahan alih fungsi lahan. Hal tersebut tidak terlepas dengan pelaku petani yang mempunyai pendidikan minim dan belum terbiasa petani Halmahera dengan pola tanam yang teratur dan rapi untuk tujuan produksi. Sedangkan petani pendatang mempunyai keterbatasan akses penguasaan dan kepemilikan lahan karena motivasi awal mereka sebagai tenaga kerja pertambanga yang berdampak transfer dan akses teknologi menjadi terkendala dan tidak optimal pemanfaatannya. Perlu adanya kolaborasi dan sinergitas antar pemerintah, mitra industry dan stakeholder untuk membantu percepatan transfer pengetahuan teknologi kepada petani seperti menghasilkan klon dan varietas adaptif lokasi yang unggul sebagai langkah stabilitas pertanaman kopi yang mendukung subsistem hulu dan  peningkatan subsistem hilir.

Mendorong stabilitas produksi kopi yang ontentik wilayah menjadi tantangan tersendiri, banyak hasil produksi biji kopi petani yang belum seragam, proses pemanenan dan pascapanen sembarang mendorong rendahnya mutu dan stabilitas kuantitas produksi. Hal tersebut menyebabkan tindakan input biji kopi dari luar daerah langkah menstabilkan produksi, padahal hal tersebut muncul collide aroma berimplikasi pada keasliannya. Tindakan pengolahan biji kopi yang tidak konsisten pada saat penjemuran juga menghilangkan sifat citarasa ontentik dimana aroma volatile hilang lebih awal sebelum dilakukan roasting.

Setelah 10 tahun kopi Halmahera perlu menjadikan diri sebagai kopi premium dengan ontentik yang berbeda dengan daerah lain. Pendekatan pemilihan tanaman kopi unggul lokasi dan produksi, pemanena dan pascapanen yang selektif serta pengolahan metode kering mampu memperkuat aroma -- aroma rempah - rempah pilihan seperti pala dan cengkeh. Jika melangkah di Halmahera Timur, berhentilah sejenak menikmati aroma tanaman kopi Halmahera di desa Geltoli Kecamatan Maba. Kawasan kebun seluas 2 ha tanaman kopi sekaligus tempat pengolahan biji kopi ontentik tanah nikel menjadi kopi bubuk sehingga dapat menjadi pilihan oleh -- oleh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun