Mohon tunggu...
Anang Setiawan
Anang Setiawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bercerita semoga ada arti dan makna di dalamnya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sejenak di Doha

4 November 2014   02:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:45 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang subuh sudah hampir delapan jam gue berada di atas awan, perut gue rasanya sudah tidak karuan sudah bukan keroncongan lagi yang di mainkan tapi dangdutan lengkap dengan goyang oplosan. Begitu pesawat mendarat gue langsung berlari cepat, ingin segera menuntaskan hasrat, misi gue cuma satu: segera cari toilet terdekat!

Alhamdulillah gue langsung nemu dan yang bikin gue bahagia adalah toiletnya di lengkapi dengan senjata semprotan. Toilet tanpa semprotan itu bagai terkena hipertensi karena mesti makan sayur tanpa garam. Ukuran toilet di bandara ini juga luas bingit tidak seperti toilet kebanyakan yang hanya berupa bilik sempit.

Hasrat sudah normal terselesaikan tanpa perlu Caear turun tangan, kini saatnya cari minuman gretongan dengan tap water sebagai andalan. Bandara yang sedang gue ceritakan ini adalah bandara internasional Hamad di Doha Qatar. Urusan perut sudah selesai kini gue antri buat periksa xray, rada dag dig duer gue ngantri di sini takut ketahuan identitas gue sebagai iron man akan ketahuan.

[caption id="attachment_371720" align="aligncenter" width="560" caption="Bandara Internasional Hamad (DOH)"][/caption]

Turun dari eskalator gue celingukan cari konter tur gratis kota Doha (Doha Free City Tour) gue hanya mengandalkan petunjuk dari mbah gugel yang mengantar gue ke rumah tante tripadvisor, sama sekali tidak ada papan penanda untuk konter ini. Setelah nemu boneka kuning pikachu yang segede gaban gue jalan terus dan akhirnya ketemu juga konter tur gratisnya. Konter ini nyempil, kecil mungil kayak upil di antara Channel duty free shop dan Toko Marmalade. Karena baru buka jam 6 pagi gue putuskan untuk jalan-jalan di seputaran bandara. Di depan boneka pikachu gue lihat ada rombongan jamaah haji lagi ngemper santai begitu gue deketin ternyata rombongan haji dari Filipina, kalo di Indonesia ada tukang bubur naik haji di rombongan ini siapa tau ada tukang balut naik haji.

Selain rombongan jamaah haji dan hasil kloningan boneka pikachu dengan gaban yang jadi perhatian adalah 3 sedan mewah yang di pajang, ini bandara apa garasinya bang Hotman??.

Jam 6 tepat belum ada petugas yang terlihat, lebih seperempat baru ada petugas yang muncul dengan muka terlipat, sepertinya doi tidak mengalami akhir minggu yang hebat. Oiya gue lupa bilang kalo trip kali ini gue lakuin berlima, gue dan empat temen. Langsung kami berlima ngantri dengan tertib, setelah sampai depan dan menyerahkan paspor kami di usir cantik hush..hush..gak boleh berdiri di depan konter, kami di minta balik lagi setelah lima belas menit, mungkin doi grogi atau malah terintimidasi karena temen gue kedipin mata mulu. Syarat untuk dapat mengikuti tur gratis kota Doha, peserta wajib penumpang transit dari maskapai Qatar Airways dengan minimal 6 jam waktu transit. Ada 4 pilihan keberangkatan tur yang dapat di pilih, dan sebaiknya segera mendaftar karena dalam satu keberangkatan hanya di sediakan satu minivan.

[caption id="attachment_371724" align="aligncenter" width="480" caption="Jadwal Doha Free City Tour"]

1415016578209400966
1415016578209400966
[/caption]

[caption id="attachment_371725" align="aligncenter" width="480" caption="Konter Doha Free City Tours yang nyempil"]

1415016638458099897
1415016638458099897
[/caption]

[caption id="attachment_371726" align="aligncenter" width="480" caption="Tiket Doha Free City Tours"]

1415016694157639981
1415016694157639981
[/caption]

Sewaktu lesehan nunggu keberangkatan tur sambil ngecharge dan internetan dengan free wifi bandara gue sempet ngobrol dengan salah satu peserta  tur yang berasal dari India, Gue lupa tanya namanya jadi sebut saja dia ini komodor Vijay, doi adalah salah satu kru kapal pesiar dan tidak asing dengan Indonesia karena mayoritas kru di kapal tempatnya bekerja adalah orang Indonesia. Vijay punya misi khusus untuk ikutan tur ini doi pengen ketemu sodara kandungnya yang bermukim di Doha, jadi seperti peribahasa India sambil makan sekaligus minum kuah kari. Mendengar cerita Vijay gue jadi excited karena berasa akan shooting acara jalinan kasih versi India.

Jam 8 kami di minta kumpul di depan konter free tour kemudian mengikuti guide untuk berjalan menuju konter imigrasi. Petugas imigrasi di Doha kalo kata temen gue yang cewe mereka ganteng-ganteng bingit, kalo kata gue biasa aja gantengan gue kemana-mana. Jadi kalo di Indonesia ganteng-ganteng Srigala di Doha ganteng-ganteng Imigrasi. Khusus untuk peserta free tour boleh memasuki Qatar tanpa visa dan paspornya tetap dapat cap, lumayan buat bukti karena no cap = howax.

Di depan pintu keluar bandara kami di pasrahkan ke guide yang akan menemani kami berkeliling. Kali guide kami berasal dari Nepal, dan gue lagi-lagi lupa namanya maka gue sebut saja namanya Shaheer Sheikh...err itu nama India, kalo gitu karena sedang di kawasan timur tengah kita namain Fulan..tapi kok gak cocok? bagaimana kalau kita sebut saja namanya Mawar? Bunga? Oke fix, gue namain saja mas guide. Mas guide ini fasih berbahasa Inggris jadi seluruh keterangannya di sampaikan dalam bahasa Inggris, bagaimana kalo gak ngerti Inggris? IDL Itu Derita Lo bro!

Minivan yang di gunakan cukup nyaman meski kali ini peserta terisi penuh, gue duduk di paling belakang dengan samping kanan pasutri dari Inggris, samping kiri cici dari China dan gue di tengah sebagai juru bicara.

[caption id="attachment_371728" align="aligncenter" width="480" caption="Minivan untuk Free City Tours"]

1415016775231922719
1415016775231922719
[/caption]

Sebagai negara yang baru merdeka di tahun 1971 Qatar sedang giat membangun dengan modal kekayaan dari hasil minyak bumi, di sepanjang jalan kota Doha yang lebar terlihat pembangunan gedung-gedung sedang di kerjakan, apalagi Qatar juga sudah terpilih menjadi tuan rumah piala dunia tahun 2022 mereka tambah gila-gilaan membangun gedung, jalan dan juga pulau buatan.Salah satu kegilaan dari pemerintah kota Doha adalah mereka sedang membangun sebuah kawasan di mana sebagai pendingin bukan tanaman rindang yang mereka gunakan, tapi mereka akan memasang air conditioner di jalanan!

Pemberhentian kami yang pertama adalah tepi pantai yang berkabut, begitu keluar gue langsung di sapa oleh cuaca khas jazirah Arab, panas menyengat mencapai 44 derajat! Tapi di luar rasanya seperti 54 derajat, gue gak berlama-lama berada di luar cuma ambil poto seperlunya dan langsung capcus balik masuk ke mobil.

Gue jadi paham kenapa banyak pihak ingin agar jadwal piala dunia 2022 di undur ke bulan Januari, bulan yang lebih dingin suhunya. Jika tetap nekad bermain di musim panas mereka bertanding di suhu panas menyengat. Selain dehidrasi para pesepakbola ini tampaknya juga khawatir selesai turnamen status mereka dari laki sejati karena kelamaan terpanggang matahari berubah menjadi cowok setengah mateng cyiiiiint.

Mas guide selain menjelaskan tempat-tempat yang kami singgahi juga menjelaskan gedung-gedung yang sempat kami lewati. Salah satunya adalah Burj Qatar atau Doha Tower atau yang lebih terkenal sebagai ehm..Condom Building. Gedung ini merupakan pemenang World's Best Tall Building tahun 2012. Kenapa di sebut sebagai condom building? Karena bentuknya yang menyerupai kondom boleh jadi ini merupakan kondom terbesar di dunia, apa bentuknya terinspirasi pada ukuran orang Arab yang katanya....ah sudahlah.

Selain itu mas guide juga menjelaskan tentang struktur sosial dan budaya di Doha pada umumnya dan Qatar pada khususnya, Salah satunya adalah wisatawan di larang untuk mengambil foto orang lokal (Qatari) karena kalau mereka tidak suka langsung dapat lapor polisi dan akan menangkap kita saat itu juga. Qatari hanya berjumlah 20% dari populasi mereka juga menduduki peringkat teratas dalam sistem pengupahan, di susul oleh orang Eropa dan Asia di strata paling rendah dalam hal upah.

[caption id="attachment_371729" align="aligncenter" width="455" caption="Salah satu bangunan modern di Doha"]

14150169721311597345
14150169721311597345
[/caption]

Pemberhentian kedua adalah Katara Art Center, sebuah komplek seni budaya, kami di sini sempat masuk museum sebelum lanjut ke sebuah Mall. Di kedua tempat pemberhentian kami sangat sepi pengunjung, hanya di kunjungi oleh kami peserta free tur. Pemberhentian terakhir kami adalah pasar tradisional di Doha, di sini kami di beri waktu 20 menit untuk melihat lihat dan berbelanja. Dan di pasar ini Vijay akhirnya bertemu dengan saudaranya, untungnya mereka ketemu biasa saja tidak langsung berlari dan menari-nari. Di pasar ini juga sami mawon, sepi pengunjung. Gue tidak membeli souvenir apapun di sini hanya ngadem sambil ngopi.

[caption id="attachment_371730" align="aligncenter" width="469" caption="Katara art centre"]

1415017073121466722
1415017073121466722
[/caption]

[caption id="attachment_371732" align="aligncenter" width="480" caption="Katara art centre"]

14150173621876518634
14150173621876518634
[/caption]

[caption id="attachment_371734" align="aligncenter" width="480" caption="Salah satu sudut kota Doha"]

141501798866731639
141501798866731639
[/caption]

[caption id="attachment_371735" align="aligncenter" width="480" caption="Sepi dalam Mall yang megah"]

14150180671051846599
14150180671051846599
[/caption]

[caption id="attachment_371737" align="aligncenter" width="480" caption="Pasar tradisional Doha"]

1415018221293525864
1415018221293525864
[/caption]

Dalam perjalanan balik ke bandara kami mendapat bonus air mineral. Bukan sembarang bonus karena harga air mineral di Qatar lebih mahal di banding dengan harga bensin! Jalanan juga sempat tersendat, apa Si Komo lagi roadshow di Doha? Atau boneka Pikachu lagi jalan-jalan? Ternyata jalan sementara di tutup karena Emir (pemimpin) Qatar sedang menuju kantornya, jadi gak jauh beda dengan di Indonesia jalanan di amankan ketika sang pemimpin sedang menggunakan.

[caption id="attachment_371738" align="aligncenter" width="368" caption="Air mineral termahal"]

1415018305898301481
1415018305898301481
[/caption]

[caption id="attachment_371739" align="aligncenter" width="480" caption="The Pearl salah satu pulau buatan di Doha"]

14150183531955810409
14150183531955810409
[/caption]

Tur gratis selama 3 jam di kota Doha ini wajib di coba untuk menghabiskan waktu, menambah cap di paspor, sekaligus nambahin stok selfie, ketimbang kamu hanya diam menunggu dan membusuk di bandara!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun