Mohon tunggu...
Anang Fathoni
Anang Fathoni Mohon Tunggu... Lainnya - Long-Life Learner

IG : @anang_fathoni Email : ananglight@gmail.com https://linktr.ee/anang_fathoni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sumber dari Perubahan Pendidikan : Menelaah buku Michael Fullan

19 Desember 2021   10:28 Diperbarui: 26 Desember 2021   09:29 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pendidik yang sedang melakukan evaluasi, sumber gambar: .duniadosen.com

Sudah menjadi kewajaran apabila perubahan terus terjadi di sekitar kita karena pada dasarnya dunia dan isinya memang ditakdirkan selalu berubah. Perubahan-perubahan itu menuntut pada penyesuaian-penyesuaian yang terjadi secara alamiah maupun melalui serangkaian sekenario. Munculnya berbagai inovasi sebenarnya hadir untuk memudahkan segala aktivitas yang ada. Perubahan itu dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti perkembangan ilmu pengetahuan yang memberikan manfaat pada kemudahan-kemudahan untuk menghadapi berbagai problematika kehidupan juga disamping itu apabila ilmu pengetahuan disalahgunakan akan berakibat 180 derajad kebalikan dari kebermanfaatan, yaitu kesengsaraan. Fullan telah menjelaskan berbagai macam sumber yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan.

Penulis akan mencoba menyederhanakan pemahaman tentang sumber dari suatu perubahan. Sumber dari perubahan diantaranya: inovasi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebijakan yang dibuat oleh pemegang kebijakan, , kultur sekolah dan masyarakat yang ada, kepentingan dari pemerintah (politik).

Penulis akan mencoba membahasnya satu persatu berdasarkan prespektif penulis. Inovasi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu saja mengantarkan pada kebermanfaatan, namun jika tidak digunakan secara positif, dampaknya justru kerusakan. Inovasi berkaitan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dinamisme perubahan di sekitarnya, mulai dari pada era behavorisme berkembang, para pakar pendidikan dan ilmuan seolah mengagungkan dua hal kunci dalam behavorisme, yaitu 'stimulus' dan 'respon'. Memberikan dampak pembelajaran yang menggunakan teori-teori belajar behavorisme sebagai wadah pengembangan kebijakan dan kompetensi guru. Selanjutnya setelah itu pengetahuan berkembang pada pemahaman pengelolaan informasi dan neurosains, melahirkan teori-teori yang berpegang pada konstruktifisme. Dalam hal ini aspek kognitif mulai diperhatikan, termasuk sikap-sikap dalam proses pendidikan. Hal ini memicu perkembangan lain di berbagai sektor pendidikan. Dalam segi teknologi akhirnya pembelajaran saat ini mulai memanfaatkan pengetahuan berbasis kecerdasan buatan. Contohnya pada Taiwan, yang menggunakan AI dalam pemrosesan pengetahuan siswa, kemudian dibantu oleh IoT, dan tersimpan dalam Big Data sebagai penunjang pembelajaran berbasis Electronic Learning.

Sumber kebijakan yang dibuat oleh pemegang kebijakan lebih mengarahkan arah gerak dari tenaga pendidik dalam mengembangkan kompetensi dan arah tujuan pendidikan. Apabila kebijakan itu dibuat atas kepentingan golongan, atau validasi dari program yang ditentukan belum bisa digeneralisasikan, maka akan berkesan kebijakan yang tidak serius atau setengah-setengah. Maka pembuatan kebijakan akan lebih relevan apabila melibatkan banyak pihak termasuk guru, karena mereka yang mengetahui medan sesungguhnya di lapangan pendidikan.

Politik di suatu negara juga memberikan kekuatan dalam mengatur perubahan yang akan terjadi. Bisa menjadi sesuatu yang positif jika terdapat transparansi proses sebelum penentuan program yang akan dilakukan oleh pemerintah. Jadi minimal para pendidik, pengamat pendidikan, ilmuwan mengetahui arah gerak pemerintah dalam menjalankan roda politik untuk pendidikan apakah sudah benar atau tepat sesuai dengan pertimbangan teori-teori pembelajaran dan psikologi belajar yang tepat ataukah belum. Hal ini mulai dari pra-program, program dan pasca-program (evaluasi). Layaknya Lesson Study, yang memiliki kerangka Plan -- Do -- See -- Redesign  kembali lagi ke Plan begitu seterusnya.

Kultur sekolah dan masyarakat juga memiliki peran dalam perubahan yang ada. Karena tentunya kultur tersebut telah melekat dalam kepribadian masyarakat yang ada, sehingga pola-pola perubahan yang dirancang ataupun dilaksanakan perlu menyesuaikan dan memperhatikan hal tersebut.

C. Evaluasi

Pada point-point yang telah disampaikan oleh Fullan pada bab 2, terkait sumber dari perubahan cukup jelas bagi kita untuk memahami bahwa perubahan pada aspek pendidikan perlu benar-benar diperhatikan. Triangulasi pemahaman dari masing-masing komponen akan memberikan dampak yang lebih positif dalam pelaksanaannya. Penulis sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Fullan, yaitu pada permasalahan perubahan terletak pada sumber perubahan itu. Dalam kasus ini diberikan contoh kebijakan yang dibuat akan efektif apabila menyesuaikan pada kematangan pada analisis kebutuhan yang ada di lapangan pendidikan. Hal yang perlu diperhatikan adalah :

  1. Apabila sudah tidak ada kejelasan diawal mengenai kebijakan dan program yang diberikan, kemudian kebijakan itu dipaksakan untuk diterapkan, maka yang terjadi adalah keabnormalan dari segi perkembangan yang ada.
  2. Apabila program sudah ditunggangi oleh kepentingan yang sebenarnya tidak ada saut pautnya atau justru bersebrangan, maka akan terjadi ketidakefektifan program atau malah justru terjadi kegagalan dalam penerapan program yang ada.

Masing-masing sumber perubahan harus berkaitan satu sama lain, membentuk suatu sistem yang paham akan sistem yang sedang bekerja di dalamnya. Seperti pemangku kebijakan mengambil program yang sesuai dengan keadaan di lapangan dengan melihat karakteristik yang muncul dari kultur yang ada di masing-masing tempat, kemudian politik di pemerintahan memberikan kekuatan untuk menunjang keberhasilan dari program tersebut, disertai dengan data-data penelitian sebelumnya yang valid, yang mana menunjang program itu untuk bisa diterapkan. Dengan begitu sumber perubahan itu akan memiliki kebermanfaatan dan tepat sesuai dengan kebutuhan yang ada.

D. Simpulan

Pada dasarnya yang harus dilakukan merujuk pada sumber dari perubahan ini yaitu, setiap orang berhak memahami dan merenungi makna dari perubahan yang akan dilakukan. Kemudian melakukan kolaborasi positif pada setiap sumber yang ada. Memberikan hubungan keterkaitan dan sifat mutualisme bagi setiap sumber. Perubahan akan berjalan baik apabila setiap elemen mendukung dan sadar akan pentingnya perubahan tersebut. Sehingga inovasi-inovasi yang muncul diharapkan memiliki keterkaitan dengan kebutuhan yang ada di sekitar kita. Sehingga menjadi jawaban akan masalah-masalah lama ataupun baru yang bermunculan, khususnya pada bidang pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun