Mohon tunggu...
Anang Fathoni
Anang Fathoni Mohon Tunggu... Lainnya - Long-Life Learner

IG : @anang_fathoni Email : ananglight@gmail.com https://linktr.ee/anang_fathoni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Fokus Belajar Menggunakan Teknik Pomodoro

7 November 2021   20:28 Diperbarui: 8 November 2021   07:25 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknik Pomodoro, sumber gambar: www.djkn.kemenkeu.go.id

Pada masa pandemi Covid-19, tentu bagi seorang pelajar membutuhkan lebih banyak disiplin diri dalam menentukan kapan waktu belajar, mengerjakan tugas, dan segala aktivitas yang berkaitan dengan akademik. Selain itu, beberapa permasalahan juga terasa lebih sulit untuk ditangani secara mandiri karena interaksi secara langsung dengan guru menjadi berkurang. 

Dalam belajar atau mengerjakan tugas, pelajar juga mudah sekali terdistraksi dengan gangguan gadget. Bahkan bukan hanya bagi pelajar, bagi orang dewasa yang telah mengenal dan sepenuhnya beradaptasi dengan teknologi, mudah sekali terdistraksi oleh adanya notifikasi di Instagram, Facebook, Whatsapp, atau platform lainnya.

Bagi seorang pelajar selain gangguan notifikasi juga munculnya distraksi untuk bermain games, menonton youtube, netflix, atau sekedar membaca komik. Aktivitas scroll sosial media secara berlebihan, peluang rebahan yang lebih tinggi, dan rasa malas turut menjadi bagian yang muncul di masa pandemi Covid-19. 

Walaupun beberapa sekolah dan perguruan tinggi sudah membuka kelas untuk tatap muka, namun aktivitas negatif yang sudah berjalan selama 2 tahun pandemi Covid-19 turut terbawa sampai ke ruang kelas. Hal ini karena butuhnya adaptasi kembali manusia pada kondisi yang sebelumnya disebut normal (aktivitas sebelum adanya Covid-19). 

Namun terlepas dari itu, ketika kita ingin memfokuskan pada aktivitas belajar mandiri, maka penting bagi kita untuk 'Learning how to Learn' atau mencari teknik belajar yang efektif bagi kita.

Mungkin diantara kita, ada siswa atau mahasiswa yang sedang kesulitan dalam belajar atau sekedar fokus ketika mengerjakan tugas. Bagi orang pada umumnya yang sedang mempelajari hal-hal baru, mungkin sedang merasa kesulitan untuk mencari cara efektif agar bisa mempelajari hal baru tersebut. 

Atau bagi orang dewasa yang ingin beralih profesi menjadi sesuatu yang bahkan tidak dia kuasai sebelumnya, bertanya-tanya tentang bagaimana untuk fokus dan efektif mempelajari profesi barunya tersebut. 

Sebetulnya ada salah satu teknik yang sebelumnya dikenalkan oleh Francesco Cirillo pada tahun 1980an, kemudian dipopulerkan oleh salah satunya Barbara Oakley, PhD, PE yaitu seorang Professor of Engineering di Oakland University, pengarang buku Mindshift- Break Through Obstacles, dan pengisi Courses di McMaster University, University of Illinois at Urbana-Champaign, University of California San Diego, dan HSE University. Prof. Oakley sering membagikan pengalamannya yang mana tidak suka matematika dan sains kemudian sekarang justru menjadi profesor teknik. Teknik belajar yang sedang kita bicarakan yaitu Teknik Pomodoro. Apa teknik pomodoro itu? dan Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari kita?

The Pomodoro technique is a deceptively simple, extremely powerful focusing technique developed by Francesco Cirillo in the 1980s

Teknik pomodoro merupakan salah satu teknik belajar dan manajemen diri yang dikenalkan oleh Francesco Cirillio. Pomodoro dalam bahasa Spanyol disebut sebagai Tomat. Penggunaan Pomodoro oleh Cirillio adalah karena kitchen timer yang digunakan Cirillio dalam mengatur waktu belajarnya berbentuk tomat. Ide ini muncul pada tahun-tahun pertama Cirillio kuliah di Universitas. 

Cirillio menceritakan bahwa dirinya mendapati kemerosotan akademik, produktivitas yang rendah dan kebingungan tinggi dalam belajar. Setiap pergi ke kampus, menghadiri kelas, belajar dan kembali ke rumah, Cirillio selalu diliputi oleh  perasaan putus asa. Setelah itu muncul pertanyaan dalam dirinya "bagaimana saya mengatur diri sendiri?" dan "bagaimana saya belajar?". 

Dia kemudian mencari cara untuk bisa benar-benar fokus dalam belajar melalui manajemen diri yang dia atur melalui kitchen timer berbentuk tomat tersebut. Melalui teknik tersebut kinerja dan studinya pun meningkat dari waktu ke waktu. Setelah itu, Francesco Cirillio aktif menyebarkan teknik tersebut melalui tulisan dan pelatihan yang dia berikan. 

Cara Menggunakan Teknik Pomodoro

Teknik Pomodoro, sumber gambar: www.djkn.kemenkeu.go.id
Teknik Pomodoro, sumber gambar: www.djkn.kemenkeu.go.id
  1. Mematikan semua gangguan, seperti bunyi bip, bel, notifikasi, termasuk gadget yang menimbulkan potensi gangguan.
  2. Pengaturan waktu selama 25 menit untuk benar-benar fokus (bisa dengan alarm atau timer yang diatur 25 menit)
  3. Fokuslah sekuat yang kita bisa pada apa yang dikerjakan atau pembelajaran yang kita lakukan
  4. Ketika selesai, gunakan otak kita untuk relaks selama beberapa menit (dapat disarankan 5 menit), bisa dengan membuka sosial media, mendengarkan lagu favorit, jalan-jalan sebentar, ngobrol ataupun hal lainnya)
  5. Setelah itu kembali fokus pada waktu 25 menit, dan bergantian relaksasi setelahnya pada beberapa waktu,
  6. Ulangi kegiatan tersebut sesuai dengan pengaturan yang kalian inginkan, namun ketika sudah 4x maka lakukan istirahat panjang atau menyudahi kegiatan belajar, sehingga dapat melakukan aktivitas lainnya

Mode Fokus dan Mode Difus

Pada saat 25 menit kita fokus, artinya otak kita masuk pada mode fokus (focus mode), dalam hal ini terjadi pemusatan pemikiran dalam skema otak kita, atau pemberian perhatian lebih pada obyek yang sedang kita pelajar. Sementara pada kegiatan relaks (kondisi istirahat) beberapa menit setelah mode fokus, kita akan masuk pada mode difus (diffuse mode).

fokus terjadi di korteks pre-frontal, sementara mode difus lebih melibatkan pada area otak yang lebih luas. Pada mode difus, pemikiran kreatif atau imajinasi muncul. Mode difus sering terjadi ketika kita berjalan, naik bus, bersantai, tiduran, atau bahwa di kamar mandi. Ilustrasi mode fokus dan mode difus dapat kita lihat pada gambar berikut.  

Ilustrasi Mode Fokus dan Difus, sumber gambar: medium.com
Ilustrasi Mode Fokus dan Difus, sumber gambar: medium.com

Tentu saja kita tidak bisa masuk pada mode difus ataupun fokus bersamaan, karena prinsip mode tersebut bergantian. Pergantian mode fokus ke mode difus adalah untuk menghilangkan kebuntuan yang terjadi ketika kita fokus dalam belajar atau mengerjakan tugas, karena buntu dalam berpikir pada saat fokus sudah menjadi hal biasa dan sesuatu yang normal.

 Sehingga mode difus akan mengantarkan pada skema pemikiran yang lebih luas, dan seringkali kita menemukan sesuatu yang masuk akal, atau jawaban yang tidak pernah kita temukan sebelumnya ketika kita fokus, pada saat kita berada pada mode difus.

SUMBER REFERENSI:

Cirillo,Francesco. (2018). The Pomodoro Technique: The Life-Changing Time-Management System. London: Ebury Publishing

Hammons, Oakley,  & Sejnowski. (2020).  Learning How To Learn for Youth (Massive Open Online Courses). Coursera: Arizona State University

Oakley, Barbara. (2017). Mindshift: Break Through Obstacles to Learning and Discover Your Hidden Potential. New York: Tarcher Perigee 

Oakley, Barbara & Sejnowski, Terrence . (2020). Mindshift: Break Through Obstacles to Learning and Discover Your Hidden Potential (Massive Open Online Courses). Coursera: McMaster University

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun