Mohon tunggu...
Anang Fathoni
Anang Fathoni Mohon Tunggu... Lainnya - Long-Life Learner

IG : @anang_fathoni Email : ananglight@gmail.com https://linktr.ee/anang_fathoni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Fokus Belajar Menggunakan Teknik Pomodoro

7 November 2021   20:28 Diperbarui: 8 November 2021   07:25 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Francesco Cirillo, sumber gambar: https://francescocirillio.com 

Cirillio menceritakan bahwa dirinya mendapati kemerosotan akademik, produktivitas yang rendah dan kebingungan tinggi dalam belajar. Setiap pergi ke kampus, menghadiri kelas, belajar dan kembali ke rumah, Cirillio selalu diliputi oleh  perasaan putus asa. Setelah itu muncul pertanyaan dalam dirinya "bagaimana saya mengatur diri sendiri?" dan "bagaimana saya belajar?". 

Dia kemudian mencari cara untuk bisa benar-benar fokus dalam belajar melalui manajemen diri yang dia atur melalui kitchen timer berbentuk tomat tersebut. Melalui teknik tersebut kinerja dan studinya pun meningkat dari waktu ke waktu. Setelah itu, Francesco Cirillio aktif menyebarkan teknik tersebut melalui tulisan dan pelatihan yang dia berikan. 

Cara Menggunakan Teknik Pomodoro

Teknik Pomodoro, sumber gambar: www.djkn.kemenkeu.go.id
Teknik Pomodoro, sumber gambar: www.djkn.kemenkeu.go.id
  1. Mematikan semua gangguan, seperti bunyi bip, bel, notifikasi, termasuk gadget yang menimbulkan potensi gangguan.
  2. Pengaturan waktu selama 25 menit untuk benar-benar fokus (bisa dengan alarm atau timer yang diatur 25 menit)
  3. Fokuslah sekuat yang kita bisa pada apa yang dikerjakan atau pembelajaran yang kita lakukan
  4. Ketika selesai, gunakan otak kita untuk relaks selama beberapa menit (dapat disarankan 5 menit), bisa dengan membuka sosial media, mendengarkan lagu favorit, jalan-jalan sebentar, ngobrol ataupun hal lainnya)
  5. Setelah itu kembali fokus pada waktu 25 menit, dan bergantian relaksasi setelahnya pada beberapa waktu,
  6. Ulangi kegiatan tersebut sesuai dengan pengaturan yang kalian inginkan, namun ketika sudah 4x maka lakukan istirahat panjang atau menyudahi kegiatan belajar, sehingga dapat melakukan aktivitas lainnya

Mode Fokus dan Mode Difus

Pada saat 25 menit kita fokus, artinya otak kita masuk pada mode fokus (focus mode), dalam hal ini terjadi pemusatan pemikiran dalam skema otak kita, atau pemberian perhatian lebih pada obyek yang sedang kita pelajar. Sementara pada kegiatan relaks (kondisi istirahat) beberapa menit setelah mode fokus, kita akan masuk pada mode difus (diffuse mode).

fokus terjadi di korteks pre-frontal, sementara mode difus lebih melibatkan pada area otak yang lebih luas. Pada mode difus, pemikiran kreatif atau imajinasi muncul. Mode difus sering terjadi ketika kita berjalan, naik bus, bersantai, tiduran, atau bahwa di kamar mandi. Ilustrasi mode fokus dan mode difus dapat kita lihat pada gambar berikut.  

Ilustrasi Mode Fokus dan Difus, sumber gambar: medium.com
Ilustrasi Mode Fokus dan Difus, sumber gambar: medium.com

Tentu saja kita tidak bisa masuk pada mode difus ataupun fokus bersamaan, karena prinsip mode tersebut bergantian. Pergantian mode fokus ke mode difus adalah untuk menghilangkan kebuntuan yang terjadi ketika kita fokus dalam belajar atau mengerjakan tugas, karena buntu dalam berpikir pada saat fokus sudah menjadi hal biasa dan sesuatu yang normal.

 Sehingga mode difus akan mengantarkan pada skema pemikiran yang lebih luas, dan seringkali kita menemukan sesuatu yang masuk akal, atau jawaban yang tidak pernah kita temukan sebelumnya ketika kita fokus, pada saat kita berada pada mode difus.

SUMBER REFERENSI:

Cirillo,Francesco. (2018). The Pomodoro Technique: The Life-Changing Time-Management System. London: Ebury Publishing

Hammons, Oakley,  & Sejnowski. (2020).  Learning How To Learn for Youth (Massive Open Online Courses). Coursera: Arizona State University

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun