Mohon tunggu...
Anang Wicaksono
Anang Wicaksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan menulis sebagai katarsis dan sebentuk kontemplasi dalam 'keheningan dan hingar bingar' kehidupan.

Mengagumi dan banyak terinspirasi dari Sang Pintu Ilmu Nabi. Meyakini sepenuhnya Islam sebagai rahmatan lil 'alamin, pembawa kedamaian dan kesejahteraan bagi semesta alam. Mencintai dan bertekad bulat mempertahankan NKRI sebagai bentuk negara yang disepakati para founding fathers kita demi melindungi dan mengayomi seluruh umat beragama dan semua golongan di tanah tumpah darah tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersiaplah Menyambut Kelahiran Manusia Paling Berpengaruh Sepanjang Masa!

23 Desember 2015   22:53 Diperbarui: 24 Desember 2015   22:06 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika remaja, Muhammad menekuni pekerjaan sebagai penggembala kambing -- barangkali ini masih merupakan sebuah misteri mengapa kebanyakan Nabi memulai perjuangan mereka dengan profesi sebagai penggembala. Beliau menerima amanat masyarakat yang menitipkan kambingnya untuk kemudian beliau gembalakan pada sebuah padang rumput. Karena kejujurannya, banyak orang yang mempercayakan hewan ternaknya pada beliau. Manusia paling jujur ini selalu menunaikan pekerjaannya dengan sangat sempurna.

Beranjak dewasa, Muhammad mulai terjun di bidang perniagaan. Bersama pamannya, Abi Thalib, beberapa kali beliau melakukan perjalanan niaga ke negeri Syam -- sekarang Suriah --  yang merupakan simpul dari jalur sutra, sebuah jalur perdagangan yang paling penting saat itu dan kemudian menjadi legenda.

Berkat kejujuran dan ketekunannya, Muhammad menjadi seorang pedagang yang sangat berhasil dan dipercaya banyak pihak.  Salah seorang yang tertarik dengan kejujuran dan profesionalitas beliau sebagai pedagang adalah Khadijah, seorang saudagar kaya yang kemudian hari menjadi istri beliau. Beberapa kali wanita mulia ini mempercayakan barang dagangannya pada beliau dengan hasil perniagaan yang sangat memuaskan.

Beberapa tahun setelah menikah dengan Khadijah,  beliau dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Fatimah -- Fatimah Azzahra. Dari keturunan Fatimah -- dan Ali bin Abi Thalib -- inilah keturunan beliau tidak terputus hingga akhir zaman.  Salah satu keturunan beliau yang disebutkan dalam berbagai hadits shahih adalah Imam Al Mahdi, yang kelak menjelang akhir zaman akan muncul membawa kedamaian, keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia dari yang sebelumnya dipenuhi dengan kebatilan dan kezaliman.

Melihat kondisi sosial kemasyarakatan Mekah saat itu yang dipenuhi dengan kebodohan dan kerendahan akhlak -- yang disebut dengan zaman jahiliyah, Muhammad menjadi sangat prihatin. Banyak bayi perempuan yang dibunuh karena dianggap merendahkan derajat keluarga. Perjudian, prostitusi, minum minuman keras dan berbagai bentuk kemaksiatan yang lain merajalela dimana-mana. Berhala-berhala para suku   semakin banyak ditempatkan di sekeliling Ka'bah untuk mereka sembah. Kebobrokan moral ketika itu benar-benar menenggelamkan jazirah Arab dalam kehinaan.

Sang manusia mulia, Muhammad, benar-benar merasa tersiksa melihat keadaan kaumnya. Beliau merasa terasing dengan kebobrokan umat yang kemudian melecutnya untuk mendapatkan solusi terbaik guna memperbaiki dan menyelamatkan mereka. Karena itu beliau sering mendatangi gua Hira untuk mendapatkan petunjuk dari Tuhan.  Beberapa kali beliau mengajak Ali bin Abi Thalib untuk menemaninya di sana.

Berkat bimbingan beliau, Ali bin Abi Thalib adalah satu-satunya sahabat yang tidak pernah sekalipun menyembah berhala. Di kala umumnya orang saat itu menyembah dan menundukkan wajahnya pada berhala, tidak demikian dengan Ali. Ia tidak pernah menundukkan wajahnya pada berhala. Tidak berlebihan bila Ali kemudian digelari "Karramallahu Wajhah" yang artinya semoga Allah memuliakan wajahnya.

Setelah menerima wahyu, mula-mula Nabi mengajak keluarga besarnya untuk mengikuti jalannya. Khadijah dan Ali adalah golongan pertama yang beriman pada Rasulullah. Setelah itu Nabi mulai menyeru umat untuk mengikuti jalan lurus yang telah ditunjukkan Tuhan. Dakwah awal Nabi kurang mendapat sambutan dari masyarakat. Hanya beberapa orang -- seperti Ammar dan kedua orang tuanya -- yang terbuka hatinya untuk memeluk Islam.

Sebaliknya, reaksi penolakan mulai bermunculan dimana-mana. Abu Jahal dan Abu Sofyan adalah dua tokoh kafir Quraisy yang paling keras menentang Nabi. Bahkan klan Abu Sofyan -- Bani Umayyah -- tiada hentinya untuk terus menyalakan api dendam dan kebencian pada keluarga Nabi. Dendam dan kebencian ini mencapai puncaknya ketika Dinasti Umayyah berkuasa. Pada tahun 61 H, dengan biadab Yazid bin Muawiyah bin Abu Sufyan membantai cucunda Nabi tercinta, Al Hussain, di padang Karbala, Irak.

Perjuangan Nabi menegakkan risalah Illahi menjadi semakin berat dengan meninggalnya dua pelindung utama, Khadijah dan Abi Thalib, yang wafat dalam selang waktu yang tidak begitu lama. Intimidasi dan terror terhadap Nabi dan pengikutnya semakin menjadi-jadi. Semua itu berpuncak pada konspirasi semua klan Quraisy untuk bersama-sama menghabisi nyawa Nabi. Setiap klan mengirimkan seorang pemuda yang dipersenjatai dengan sebilah pedang.  Para pemuda itu ditugaskan para pembesar kaum kafir Quraisy untuk membunuh Nabi di tempat tidur beliau.

Pada malam pembunuhan yang sudah direncanakan  kaum kafir Quraisy, Nabi diperintahkan Allah untuk hijrah ke Madinah. Malam itu Nabi menawari Ali untuk menggantikan beliau berada di tempat tidur. Karena rasa cinta terhadap Nabi yang teramat dalam, dengan suka cita Ali rela untuk mengorbankankan nyawanya demi keselamatan Nabi. Ia menyambut dengan gembira tawaran itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun