Mohon tunggu...
Penulis Pinggiran
Penulis Pinggiran Mohon Tunggu... Lainnya - Semarang, Jawa Tengah

Ketidakmungkinan hanyalah sebuah opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bantu Pemdes Pasuruhan Kidul dalam Rangka Vaksinasi

27 Oktober 2021   11:40 Diperbarui: 27 Oktober 2021   11:50 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kudus (14/10) -- Desa Pasuruhan Kidul mengadakan vaksinasi yang dilakukan di depan Balai Desa. Kegiatan ini di ikuti dengan antusias, padahal sebelumnya tidak sedikit warga untuk menolak untuk vaksin karena kurangnya edukasi tentang vaksinasi di desa tersebut. Faktanya pada hari ini vaksin di desa pasuruhan kidul banyak menolak peserta vaksinasi karena dosis yang terbatas untuk desa tersebut. "setiap kegiatan vaksin yang kami lakukan menunggu informasi dari puskesmas pasuruhan kidul dan pihak dinas kesehatan. " kata Lambang Pribadi selaku Perangkat desa Pasuruhan Kidul. Kemudian Lambang Pribadi juga mengatakan bahwa "kegian ini sudah dilakukan sebanyak 4 tahap dan dikhususkan untuk warga pasuruhan Kidul" Informasi yang diberikan kepada warga terkait vaksinasi melalui media whatsApp dan speaker masjid setempat.

 Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo turut serta berkontribusi dalam kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan di desa pasuruhan kidul. Dalam kegiatan vaksinasi ini mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo berkontribusi dalam mengontrol jalannya vaksinasi warga, melakukan pendataan dan mengikuti vaksinasi bagi mahasiswa yang belum melakukan vaksinasi.

"Hari ini vaksinasi dilakukan dengan 2 jenis vaksin yaitu astrazaneca untuk masyarakat umum dan sinovac untuk lansia. Hal ini dikarenakan vaksin jenis sinovac memiliki resiko pembekuan darah yang lebih kecil" kata dr. Amel. Beberapa warga mengeluhkan efek samping dari vaksin yang dilakukan seperti Chafid mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang (22) yang mengeluhkan jika merasakan "sedikit linu setelah di vaksin" sedangkan salah satu warga lainnya tidak merasakan efek samping sama sekali seperti ibu Ruliyah (42). Vaksinasi yang dilakukan di desa Pasuruhan Kidul Memiliki kelebihan dan kekurangan beberapa warga berpendapat bahwa "fasilitas yang di dapatkan ketika vaksinasi masih kurang seperti kuota vaksin yang minim, kurangnya kursi tunggu, dan tempat menunggu yang panas" kata sutriman (55)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun