Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Walau kadang-kadang permainan tersebut membahayakan tetapi mereka tetap melakukannya. Yang penting mereka senang.
Untuk itulah pengawasan kita mutlak diilakukan agar perbuatan yang membahayakan bisa dicegah. Lebih arif lagi kita juga bisa memberikan pemahaman bahwa hal tersebut salah sehingga tidak terulang pada lain waktu.
Bukannya kita merasa terpancing atas perkataan mereka atau kemudian melabrak orang tua dari anak tersebut. Justru akan menambah masalah.
Kejadian nyata terjadi pada Nanda, dalam permainan sepakbola bersama teman-temannya, Nanda ditekel sama temannya. Nangis, tentu saja. Langsung saja pulang dan mengadu pada ibunya.
Ibunya yang tak terima langsung melabrak si pelaku dan bilang, "Kalau patah kakinya mau beli dimana."
Dengan enteng anak itu menjawab, "Ganti saja dengan kayu."
Mendapat jawaban tersebut tentu saja emosi ibunya Nanda memuncak. Tapi apa daya, yang dihadapi seorang anak kecil.
Sesampai di rumah, ibunya Nanda mengadu mengenai peristiwa tadi.
Dengan tenang saya datangi anak tersebut dengan membawa gagang sapu sambil bilang, "Sini nak, saya minta jarimu dan kamu ganti jarimu dengan gagang sapu ini."
Eh diianya nangis sambil bilang, "Ampun pak ..........."
Saya lanjutkan, "Lah kamu bilang kaki Nanda diganti dengan kayu, sekarang saya minta jarimu ditukar dengan gagang sapu ini, lebih besar lho,"
"Maafkan saya pak, saya Cuma bercanda sambil terisak."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H