Mohon tunggu...
Anandita Rachma Saputri
Anandita Rachma Saputri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Love my life, love my family, love music, love poems, love writing my blog anandita-storyaboutmeanandita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepotong Rindu Untuk Dia yang Tak Terucapkan

13 Maret 2012   05:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:08 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu pagi ini hadir diantara embun yang terselip di dedaunan di depan jendela kamar

Dingin, sunyi ... dan berjejelan membentuk gelembung-gelembung rindu

Ia hadir sebelum fajar menyapa, tanpa salam, tanpa mengetuk lalu duduk di singgasana hati

Hadirnya penuh sesak, berjelaga di samudra hati yang tak begitu luas

Untuk itu, tak bisa kubuang paksa untuk rasa yang meyesak dan terdesak

Karna rindu ini tak tersebut untuk dia yang tak ingin kuucapkan di mulut, hati dan kepala

Biar rindu ini membisu, seperti embun yang selalu hadir di dininya pagi

Sunyi, tanpa kata tapi setia pada dedaunan meski hanya hadir sekejap lalu menguap hilang

Cukuplah aku merasa sesak tanpa kamu harus tau apa arti rindu tak terbalas

Rinduku diam-diam, seperti embun pagi yang menempel pada sehelai daun dengan sekejap

Tak usah kau balas, karna aku tak mengharap rinduku menjelma menjadi udara yang selalu kuhirup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun