Jadi, Pembangunan Infrastruktur kota dan ekonomi kota sangat erat, mengapa? Karena Infrastruktur memainkan peran penting dalam meningkatkan akses dan mobilitas masyarakat, yang secara langsung memperlancar arus barang dan orang. Ketika mobilitas meningkat, aktivitas ekonomi seperti perdagangan dan bisnis pun ikut berkembang, sehingga pendapatan masyarakat dan kesejahteraan sosial ikut meningkat.
 Selain itu, infrastruktur yang memadai dapat meningkatkan produktivitas di berbagai sektor ekonomi. Fasilitas seperti jalan, listrik, air bersih, dan internet menjadi fondasi bagi pertumbuhan sektor industri, perdagangan, serta jasa. Produktivitas yang lebih tinggi menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.Â
Pembangunan infrastruktur yang merata juga membantu mengurangi kesenjangan sosial antarwilayah. Akses yang setara terhadap fasilitas dasar memungkinkan masyarakat di wilayah terpencil atau terpinggirkan untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi, yang berpotensi mengurangi ketimpangan pendapatan dan sosial. Â Infrastruktur sosial seperti sekolah, rumah sakit, dan perumahan juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
 Fasilitas ini mendukung kebutuhan dasar masyarakat, menciptakan komunitas yang lebih sehat, berpendidikan, dan sejahtera.  Secara keseluruhan, pembangunan infrastruktur kota mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di sektor- sektor seperti UKM, pasar tradisional, dan industri kreatif. Infrastruktur yang baik memungkinkan bisnis lokal berkembang, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mendorong siklus ekonomi yang berkelanjutan.
Namun, pertumbuhan tersebut tidak menjamin terwujudnya keadilan dan kesejahteraan sosial dalam masyarakat. Adalah tidak adil jika pembangunan hanya berfokus pada peningkatan angka pertumbuhan ekonomi, pembangunan semacam itu bahkan bisa menjadi salah satu contoh karya manusia yang berdiri tepat di hadapan kita. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi karena itu akan menjadi kontribusi kita terhadap ketidakadilan dalam kehidupan sosial. Pertumbuhan ekonomi tidak boleh dijadikan sasaran akhir dari pembangunan. Salah satu tantangan utama pembangunan Indonesia saat ini adalah mengatasi masalah ketimpangan. Masalah ini tidak hanya terjadi di tingkat individu atau rumah tangga, tetapi bahkan antara wilayah-wilayah.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, pada kenyataannya, meskipun rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi selama lebih dari tiga dekade terakhir, kesenjangan pendapatan juga masih tinggi. Data kemiskinan yang dilaporkan oleh BPS sejak tahun 1970 hingga 2017 yang masih satu-satunya data kemiskinan yang saya perhatikan mencatat bahwa rata-rata tingkat kemiskinan di daerah perkotaan adalah 13,9% —sedangkan tingkat kemiskinan di pedesaan jauh lebih tinggi mendekati 19,0%. Dengan kata lain, orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan, yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian, cenderung miskin. Selain itu, terdapat ketimpangan antar pedesaan dan perkotaan dan antara wilayah barat dan timur Indonesia yang terjadi—serta perbedaan antara Jawa dan bukan Jawa.
Infrastruktur yang baik benar-benar memengaruhi minat investor. Kota yang punya infrastruktur mendukung seperti jalan tol yang terhubung dengan pelabuhan atau bandara, serta internet yang cepat, biasanya lebih menarik bagi investor. Contohnya, proyek jalan tol dan kereta cepat di Jakarta-Bandung yang bikin investor makin tertarik dengan properti, industri, dan pariwisata di sana.
Selain itu, infrastruktur yang oke juga bikin biaya produksi dan distribusi jadi lebih rendah, jadi perusahaan bisa lebih efisien. Misalnya, pabrik manufaktur lebih milih kota yang punya transportasi dan utilitas yang memadai supaya biaya logistik dan operasionalnya bisa dipangkas.
Infrastruktur yang baik juga berdampak positif ke ekonomi lokal. Pasar tradisional, UKM, dan sektor informal sangat bergantung pada infrastruktur yang ada. Contoh nyata adalah di pasar tradisional Situbondo. Setelah akses jalan ke pasar diperbaiki, jumlah pengunjung dan pedagang meningkat, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Tantangan:
1. Ketimpangan Infrastruktur: Ada perbedaan infrastruktur yang mencolok antara barat dan timur Indonesia, serta Jawa dan luar Jawa, yang bikin ketimpangan dalam investasi dan pertumbuhan ekonomi.