Mohon tunggu...
Ananda Tias Putri
Ananda Tias Putri Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa / Ilmu Komunikasi / Universitas Nasional

Saya Ananda Tias Putri, biasanya orang memanggil saya Tias. Saya seorang perempuan yang memiliki hobi yang lumayan banyak diminati masyarakat yaitu membaca, sekarang sedikit menyukai menulis karangan and travelling. Saya juga memiliki makanan dan tempat yang favorit, yaitu Bakso dan saya sangat menyukai pantai, pulau karna saya suka berenang. Saya orang yang bisa dikatakan sedikit perfeksionis dalam mmbersihkan atau mengerjakan suatu hal yang akan saya kerjakan sehingga saya tidak suka pekerjaan saya dikerjakan oleh orang lain, saya juga orang yang bertanggung jawab jika itu pekerjaan yang memang tugas saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dibubarkan? Pro Kontra Adanya Fenomena Citayam Fahion Week, Begini Tanggapan Masyarakat!

1 Agustus 2022   09:55 Diperbarui: 1 Agustus 2022   09:59 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta -- Fenomena Citayam Fashion Week siapa si yang nggak tau? Bukan hanya dari kalangan remaja saja namun dari berbagai kalangan masyarakat yang ikut meramaikan fenomena CWF di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. 

DIBUBARKAN? PRO KONTRA ADANYA FENOMENA CITAYAM FASHION WEEK, BEGINI TANGGAPAN MASYARAKAT!

Fenomena ini sangat menarik perhatian publik karena kegiatan CFW adalah aksi layaknya seorang model dalam memperagakan busana di zebra cross sambil menyebrangi jalan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. 

Kegiatan ini terkenal dengan para modelnya yang berasal dari kalangan remaja dikenal dengan sebutan anak SCBD, yang awalnya merupakan kawasan SCBD namun dipelesetkan menjadi singkatan SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong gede, Depok). 

Dibubarkan? Pro Kontra Adanya Fenomena Citayam Fashion Week, Begini Tanggapan Masyarakat!

CFW ini bermula dari kalangan anak muda yang awalnya hanya nongkrong biasa untuk sekedar mencari hiburan di suatu tempat dengan fashion yang unik dan outfit yang nyentrik. 

Aksi remaja tersebut mengundang atensi masyarakat karena viralnya sebuah video ketika di wawancarai para remaja Citayam dan Bojong gede yang datang berpasang -- pasangan itu cendrung menjawab pertanyaan dengan blak - blakan dan unik, tidak lupa dengan gaya berpakaian khas mereka yang viral pada media sosial terutama pada aplikasi Tiktok ataupun Youtube. Kegiatan ini juga membuat beberapa para remaja terkenal karena Citayam Fashion Week seperti halnya Bonge, Kurma, Jeje, dan Roy. 

"Menurut saya si kegiatan ini ya ajang pamer outfit buat anak -- anak muda, kalau menurut saya kegiatan ini nggak bisa dibilang ada manfaat buat kalangan disini, menurut aku banyak mengganggunya jalan, ketenangan juga buat orang -- orang yang kerja disini ketertibannya juga apalagi kebersihannya juga kalau untuk dampak postifnya ada cuman paling ajang kreatifitasan atau hiburan buat anak -- anak muda ataupu masyarakat, menurut saya kalau untuk dibubarin CWF ini mendingan dikasih waktu gitu aja pas Weekend gitu yang penting bukan di hari kerja, dan yang paling saya harapin untuk kegiatan CWF ini ya kedepannya lebih tertata apalagi ketertiban kebersihannya juga yang paling penting," ujar Hasnah

Setelah viral Citayam Fashion Week yang awal mula hanya daerah titik perkumpulan nongkrong anak SCBD di daerah Dukuh Atas kini menjadi sangat ramai dikunjungi dari kalangan menegah atas dan pejabat, hingga artis -- artis yang berlomba -- lomba dalam membuat konten yang tengah viral. 

Sehingga membuat tren Citayam Fashion Week yang identik dengan ajang dalam memamerkan fashion remaja SCBD di zebra cross yang dijadikan tempat catwalk kini kerap dijadikan untuk membuat konten dan para model untuk mempromosikan suatu barang membuat para remaja Citayam dan Bojong gede berkurang dan tidak lagi menjadi objek utama karena dikuasai oleh para muda -- mudi dari kalangan menengah atas Jakarta sekaligus menimbulkan kerumanan yang membuat banyak kontrafensi dari masyarakat karena kegiatan tersebut menganggu aktivitas lalu lintas karena menghentikan laju kendaraan karena kegiatan warga yang asik dalam berpose di tengah zebra cross. 

Terganggunya aktivitas lalu lintas membuat Pelayanan Masyarakat Polsek Metro Tanah Abang mengamankan sekaligus menginformasikan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan fasilitas umum lalu lintas untuk kepentingan yang bisa menggangu kenyaman dalam berlalu lintas dan saat pengambilan foto atau membuat konten wawancara atau endors sebuah barang oleh para influencer seprti remaja yang viral seperti bonge dan kurma yang menarik perhatian publik, bisa memanfaatkan di trotoar tetapi dengan tetap mematuhi peraturan yang sudah ada. 

Salah satu petugas Satpol PP Kecamatan Tanah Abang Pengawasan dan Penindakan Protokol Kesehatan Area MRT Dukuh Atas, Tajuddin Hasan mengatakan "Kegiatan SCBD ini ada dampak postif dan negatifnya, kalau positifnya yaitu kreasi anak remaja dan juga bisa mengembangkan karir kegiatan itu sangat bagus tetapi dalam kegiatan ini juga ada negatifnya, pertama kita masih dalam keadaan pandemi banyak yang masih mengabaikan protokol kesehatan seperti membuat kerumunan, tidak memakai masker dan parkiran sembarangan, membuang sampah sembarangan apalagi trotoar ditutup aktivitas semuanya karena dipake untuk kegiatan CFW, sehingga saudara kita yang ingin melintas baik menggunakan roda dua ataupun roda empat tidak bisa lewat, namun ada keuntungan disini bagi masyarakat seperti biaya parkiran, hotel, kos -- kosan".  

Dengan adanya pembubaran tersebut membuat pengunjung kegiatan CFW ini berkurang karena tidak diperbolehkan fashion show di tengah zebra cross sedangkan merupakan sebuah kegiatan yang unik yang bisa menarik perhatian masyarakat dan masyarakat juga memiliki tanggapan masing -- masing dalam mempertahankan CFW dengan cara dipindahkan atau dibubarkan saja. Apakah benar bahwa CWF akan dibubarkan atau rencana untuk dipindahkan saja? 

"Sebenarnya tidak dibubarkan hanya dibataskan saja jam aktivitasnya sampai jam 22.00 WIB, soalnya jam segitu takut adanya rawan -- rawan seperti tindakan kriminal penjambretan, pulang tidak mempunyai ongkos apalagi mengingat waktu jam sekolah untuk besok, dan isu untuk pemindahan lokasi belom fixs lokasinya dan itu ada di umumkan mungkin tempat yang lebih baik di Sudirman agar tidak menggangu ketertiban umum sehingga ditempat lain bisa lebih baik dan nyaman," ujar bapak Tajuddin Hasan petugas Satpol PP Kecamatan Tanah Abang. 

Kegiatan Citayam Fashion Week semakin hari menjadi lokasi yang tidak hanya dipadati oleh para remaja yang bukan berasal dari Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok, namun ada yang dari Bekasi, Tanggerang dan daerah -- daerah jakarta lainnya. Sehinggan berbagai tanggapan tentang akan pindahnya CFW ke lokasi lain, sedangkan masyarakat lebih mudah jika ingin mengikuti trend atau hanya sekedar melihat aksi anak SCBD. 

Dukuh Atas Jakarta Pusat merupakan lokasi yang strategis dalam pertemuan transportasi di Jabodetabek, yang bisa memudahkan mereka berangkat dari tempat mereka masing -- masing dengan transportasi KRL, MRT, Busway, dan dengan harga angkutan yang murah juga. 

" Kalau menurut aku tetap disini aja si gausah dipindahin kemana -- mana, karena disini juga angkutan umum gampang trus lebih deket juga trus murah juga kan, CWF juga dari awal udah viral di sini kak, aku juga dari Jakarta kan daerah Cingkareng, disini juga aku naik Busway apalagi bugdet aku kesini nggak banyak juga ya sekitar 30 ribu itu udah cukup, kalau pindah takutnya jauh trus susah buat cari transportasi," ujar Naura (salah satu remaja ikut kegiatan CWF).

"Saya sudah 8 hari disini trus juga memakai outfit atau desain yang berbeda -- beda juga, saya juga ikutin trend ini karna keinginan saya sendiri juga, kalau untuk tanggepan saya jika CFW ini dibubarkan saya kurang setuju, saya aja asal Sumatera Barat tapi tinggal di Pertamburan, emang minat banget gitu ngikutin apalagi sekarang memang lagi rame -- ramenya, kalau dibubarin kita aja belum sebulan udah mau dibubarin kenapa nggak dari awal tidak ditiadakan, nah sekarang lagi boomingnya seharusnya gausah dibubarin, pindahin di Sarina yang lebih terdekat atau di Monas karna kan disini pusat timur, selatan langsung ke pusat, katanya juga dipindahin ke PIK itu menurut saya jauh banget, kalau disini orang bisa turun dari busway, dari stasiun kereta, jangkauannya murah tiga ribu lima ratu rupiah, kalau udah ke PIK itu udah beda highclass untuk rakyat kecil pasti nggak bisa kesana karna angkotnya susah , kalau mau Citayam ini diadakan Sabtu sama Minggu waktunya di Sudirman karna kan kantor juga tutup buat hari Weekend pasti agak sepi dan juga jalan ini bisa dialihkan juga, itu si harapan saya," ujar bu Fatma  

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun