Mohon tunggu...
Ananda Tias Putri
Ananda Tias Putri Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa / Ilmu Komunikasi / Universitas Nasional

Saya Ananda Tias Putri, biasanya orang memanggil saya Tias. Saya seorang perempuan yang memiliki hobi yang lumayan banyak diminati masyarakat yaitu membaca, sekarang sedikit menyukai menulis karangan and travelling. Saya juga memiliki makanan dan tempat yang favorit, yaitu Bakso dan saya sangat menyukai pantai, pulau karna saya suka berenang. Saya orang yang bisa dikatakan sedikit perfeksionis dalam mmbersihkan atau mengerjakan suatu hal yang akan saya kerjakan sehingga saya tidak suka pekerjaan saya dikerjakan oleh orang lain, saya juga orang yang bertanggung jawab jika itu pekerjaan yang memang tugas saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dibubarkan? Pro Kontra Adanya Fenomena Citayam Fahion Week, Begini Tanggapan Masyarakat!

1 Agustus 2022   09:55 Diperbarui: 1 Agustus 2022   09:59 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu petugas Satpol PP Kecamatan Tanah Abang Pengawasan dan Penindakan Protokol Kesehatan Area MRT Dukuh Atas, Tajuddin Hasan mengatakan "Kegiatan SCBD ini ada dampak postif dan negatifnya, kalau positifnya yaitu kreasi anak remaja dan juga bisa mengembangkan karir kegiatan itu sangat bagus tetapi dalam kegiatan ini juga ada negatifnya, pertama kita masih dalam keadaan pandemi banyak yang masih mengabaikan protokol kesehatan seperti membuat kerumunan, tidak memakai masker dan parkiran sembarangan, membuang sampah sembarangan apalagi trotoar ditutup aktivitas semuanya karena dipake untuk kegiatan CFW, sehingga saudara kita yang ingin melintas baik menggunakan roda dua ataupun roda empat tidak bisa lewat, namun ada keuntungan disini bagi masyarakat seperti biaya parkiran, hotel, kos -- kosan".  

Dengan adanya pembubaran tersebut membuat pengunjung kegiatan CFW ini berkurang karena tidak diperbolehkan fashion show di tengah zebra cross sedangkan merupakan sebuah kegiatan yang unik yang bisa menarik perhatian masyarakat dan masyarakat juga memiliki tanggapan masing -- masing dalam mempertahankan CFW dengan cara dipindahkan atau dibubarkan saja. Apakah benar bahwa CWF akan dibubarkan atau rencana untuk dipindahkan saja? 

"Sebenarnya tidak dibubarkan hanya dibataskan saja jam aktivitasnya sampai jam 22.00 WIB, soalnya jam segitu takut adanya rawan -- rawan seperti tindakan kriminal penjambretan, pulang tidak mempunyai ongkos apalagi mengingat waktu jam sekolah untuk besok, dan isu untuk pemindahan lokasi belom fixs lokasinya dan itu ada di umumkan mungkin tempat yang lebih baik di Sudirman agar tidak menggangu ketertiban umum sehingga ditempat lain bisa lebih baik dan nyaman," ujar bapak Tajuddin Hasan petugas Satpol PP Kecamatan Tanah Abang. 

Kegiatan Citayam Fashion Week semakin hari menjadi lokasi yang tidak hanya dipadati oleh para remaja yang bukan berasal dari Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok, namun ada yang dari Bekasi, Tanggerang dan daerah -- daerah jakarta lainnya. Sehinggan berbagai tanggapan tentang akan pindahnya CFW ke lokasi lain, sedangkan masyarakat lebih mudah jika ingin mengikuti trend atau hanya sekedar melihat aksi anak SCBD. 

Dukuh Atas Jakarta Pusat merupakan lokasi yang strategis dalam pertemuan transportasi di Jabodetabek, yang bisa memudahkan mereka berangkat dari tempat mereka masing -- masing dengan transportasi KRL, MRT, Busway, dan dengan harga angkutan yang murah juga. 

" Kalau menurut aku tetap disini aja si gausah dipindahin kemana -- mana, karena disini juga angkutan umum gampang trus lebih deket juga trus murah juga kan, CWF juga dari awal udah viral di sini kak, aku juga dari Jakarta kan daerah Cingkareng, disini juga aku naik Busway apalagi bugdet aku kesini nggak banyak juga ya sekitar 30 ribu itu udah cukup, kalau pindah takutnya jauh trus susah buat cari transportasi," ujar Naura (salah satu remaja ikut kegiatan CWF).

"Saya sudah 8 hari disini trus juga memakai outfit atau desain yang berbeda -- beda juga, saya juga ikutin trend ini karna keinginan saya sendiri juga, kalau untuk tanggepan saya jika CFW ini dibubarkan saya kurang setuju, saya aja asal Sumatera Barat tapi tinggal di Pertamburan, emang minat banget gitu ngikutin apalagi sekarang memang lagi rame -- ramenya, kalau dibubarin kita aja belum sebulan udah mau dibubarin kenapa nggak dari awal tidak ditiadakan, nah sekarang lagi boomingnya seharusnya gausah dibubarin, pindahin di Sarina yang lebih terdekat atau di Monas karna kan disini pusat timur, selatan langsung ke pusat, katanya juga dipindahin ke PIK itu menurut saya jauh banget, kalau disini orang bisa turun dari busway, dari stasiun kereta, jangkauannya murah tiga ribu lima ratu rupiah, kalau udah ke PIK itu udah beda highclass untuk rakyat kecil pasti nggak bisa kesana karna angkotnya susah , kalau mau Citayam ini diadakan Sabtu sama Minggu waktunya di Sudirman karna kan kantor juga tutup buat hari Weekend pasti agak sepi dan juga jalan ini bisa dialihkan juga, itu si harapan saya," ujar bu Fatma  

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun