Media sosial sekarang ini memiliki peran yang penting dalam kegiatan masyarakat yang dapat mempengaruhi kebiasaan dan konsumsi informasi masyarakat. Seperti dapat mengekspresikan diri atau menyampaikan informasi, komunikasi, pekerjaan, penyaluran bakat, hingga pelajaran, terutama pada masa pandemi Covid -- 19. Setiap orang yang memiliki telepon pintar pasti memiliki beberapa akun media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, dan lainnya.Â
Sehingga Jumlah pengguna dalam menggunakan internet dan media sosial sangatlah meningkat. Pandemi Covid -- 19 memang sangat membawa perubahan yang signifikan dalam berinteraksi di media sosial.Â
Media sosial merupakan media yang digunakan dalam bersosialisasi (Nasution, 2020). Untuk memudahkan interaksi masyarakat, media sosial telah menyediakan media secara virtual untuk pertukaran informasi pada masa pandemi Covid -- 19.Â
Di era digital ini banyak masyarakat yang memperoleh informasi dari berbagai media sosial sehingga memberikan pengaruh terhadap proses pembentukkan diri dan perilaku. Di dalam media sosial banyak fenomena yang terjadi seperti haters, yang memiliki perilaku merasa mereka di media sosial benar.Â
Sedangkan Haters merupakan sebuah ajang untuk mengekspresikan diri dan kritik terhadap orang lain, itu merupakan perilaku haters. Bertujuan untuk menghina dengan kalimat negatif, penyerangan non verbal, menjatuhkan mental, ini merupakan perilaku verbal agresif.Â
Karna pengaruh media sosial ini banyak terpengaruh oleh berbagai hal, adanya perubahan budaya komunikasi untuk yang memakai media sosial secara intens.Â
Contoh ketika seseorang menggunakan media sosial karna mereka merasa bahwa media sosial tempat yang tepat dalam mengungkapkan masalah, perasaan, marah, sedih diungkapkan lewat sosial media walaupun mereka tahu bahwa itu bukan solusi yang tepat.Â
Dengan melihat hal ini maka pernyataan Mcluhan dalam teori Determenisme teknologi bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri pada akhirnya teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir.
Tren dalam perkembangan pengguna media sosial pada masa pandemi Covid -- 19 membawa siapa saja yang terlibat dalam berinterkasi secara virtual yang telag disediakan seperti zoom dan media sosial lainnya.Â
Sekarang media sosial tidak hanya sebagai tren, namun bisa juga menghasilkan uang, dapat membangun sebuah hubungan sosial seperti pertemanan, dan mencari perhatin publik. Namun demikian kemudahan akses media sosial tidak semuanya berdampak positif dan bisa sebagai alat alternatif bagi masayarakat.Â
Pesatnya perkembangan terhadap media sosial semua orang bisa memiliki media sendiri dan mengakses jejaringan sosial dengan bebas. Media sosial dapa membuat page pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang bergabung untuk berbagi informasi dan berkomuniksi.Â
Media sosial dijadikan sarana untuk saling bertukar foto, data dan dokumen lainnya. Namun kita harus selalu berhati -- hati dalam menggunakan media sosial yang tidak hanya memiliki dampak postif jika kita tidak memilih dengan benar. Adanya media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat.Â
Sehinga media sosial memiliki dampak postif dalam media sosial adalah Memudahkan kita untuk berinterkasi dengan banyak orang, Memperluas pergaulan, Jarak dan waktu bukan lagi masalah, Lebih mudah dalam mengekspresikan diri, Penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, Biaya lebih murah dari media lainnya.Â
Sedangkan dampak Negatif dari Media sosial adalah Menjauhkan kita kepada orang yang terdekat, Interkasi secara tatap muka cendrung menurun, Membuat orang kecanduang internet, Rentan terhadap pengaruh buruk orang lain, Masalah Privasi, Menimbulkan konflik.Â
Konsumsi media sosial pada masa pandemi Covid -- 19 sangat meningkat, karna perkembangan informasi menjadi konsumsi publik dalam memperoleh kabar terkini, baik informasi politik, ekonomi, sosial maupun budaya.Â
Sehingga merasa bahwa dengan menggunakan media sosial merasa teruptodate, namun media sosial sebenarnya bersifat induvidual. Namun karna merasa candu terhadap media sosial karna bisa mencari apapun informasi sehingga sulit lepas dalam dari smartphonennya.Â
Tingginya angka dalam penggunaan media sosial jika adanya kejadian pelanggaran etika, moral dan nilai maka banyak munculnya berita yang tidak benar atau hoax sehingga membuat masyarakat kurang percaya terhadap media.Â
Bebasnya media sosial dalam mengakses apapun membuat banyaknya konten negatif yang beredar melalui media sosial. Menjadikan media komunikasi sebagai ajang dalam memperlihatkan realitas kehidupan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H