PENGARUH ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK
Orang tua mempunyai peranan penting dalam kehidupan anak. Peranan tersebutlah yang akan membentuk karakter dan kepribadian anak, melalui komunikasi dengan anak maka orang tua akan memberi hal hal positif tentang pentingnya pendidikan, mengajarkan untuk disiplin serta bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan.
 Orang tua pun perlu ikut andil dalam perkembangan pendidikan anak, dengan cara memantau dan mendorong kemandirian anak. Tidak lupa pula orang tua sudah seharusnya membangun dan memberikan lingkungan belajar yang positif dan nyaman.
Sebelum itu semua orang tua harus mempunyai pendidikan yang baik dan tinggi, karena pendidikan orang tua dapat mempengaruhi pemikiran pola asuh dan pola komunikasi dengan anaknya.Â
Adapun strategi yang dapat dilakukan orang tua yakni, mendampingi anak, mengawasi anak dalam belajar, mengajari anak sedari rumah, memberikan dukungan serta motivasi, menyediakan fasilitas belajar yang dibutuhkannya serta membantu jika anak kesulitan dalam belajar.
"Sungguh termasuk kewajiban orang tua terhadap anaknya ialah mengajarkan menulis kepadanya, memperindah namanya, dan menikahkan apabila telah cukup usia." (H.R. Ibnu Najjar)
Mengajarkan menulis kepadanya agar tidak menjadi orang yang buta huruf. Sehubung dengan menulis, maka yang wajib didahulukan ialah yang fardu 'ain, kemudian yang fardu kifayah.
 Memperindah namanya, yakni memberi nama yang baik, seperti nama Muhammad atau Abdullah, dan sebagainya, jika anaknya lelaki. Jika perempuan, beri nama seperti Fatimah, Zainab, Mariah, dan sebagainya. Kemudian jika anak sudah cukup usia untuk berumah tangga, maka orang tua diwajibkan menikahkannya. Ketiganya adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya.
"Wahai orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." ( Q.S At-Tahrim : 6)
Ayat ini menjelaskan bahwa sangatlah besar tanggung jawab orang tua terhadap anaknya untuk memperhatikan pendidikan, pergaulan anak, pola asuhnya terhadap anak, serta tidak mengabaikan pendidikan agama dan pendidikan akhlak anak dalam kehidupan sehari-harinya.
Imam Al-Ghazali memperumpamakan jiwa anak-anak seperti kertas kosong tanpa adanya coretan dan bersih dari garis apapun. Jiwa anak pun siap untuk ditulis dan dengan model tulisan apapun yang tercermin dalam jiwanya. Oleh karena itu, imam Al-Ghazali menilai cara orang tua serta lingkungan sekitar yang akan menulis dan membentuk jiwa seorang anak yang akan mencerminkan kepribadiannya.Â
" Ketahuilah cara mendidik anak termasuk masalah yang paling penting dan paling urgent. Anak merupakan amanah bagi kedua orang tuanya. Hati mereka suci, mutiara berharga, bersih dari segala 'ukiran' dan rupa. Hati anak-anak menerima setiap 'ukiran' dan cenderung pada ajaran yang diberikan kepada mereka."Â (Imam Al-Ghazali : Ihya Ulumiddin)