Laut yang kian meninggi dan ombak besar yang kerap menggerus wilayah pantai Indonesia, hingga beberapa pulau yang dimiliki Indonesia hilang, adalah penanda dari deretan panjang akibat perubahan iklim dan pemanasan global. Saatnya penanda-penanda itu disikapi dengan bijaksana.
Kesejahteraan adalah hal penting, namun menjaga keseimbangan alam dan lingkungan adalah investasi besar untuk masa depan peradaban umat manusia bumi. Niat saja tidaklah cukup, diperlukan aksi nyata oleh semua pemangku kepentingan disertai itikad dan semangat para pemimpin.
Disini yang paling disorot dari pemangku kebijakan adalah Kementerian Lingkungan Hidup selaku pelaksana kebijakan pemerintah dalam menangani Lingkungan di bumi Indonesia, pemerintah harus memberikan program program yang berbasis menjaga keterawatan lingkungan dan tegas terhadap perusahaan perusahaan yang tidak ramah lingkungan serta memberikan edukasi dan kampanye terkait dengan lingkungan kepada oknum-oknum manusia yang gemar merusak lingkungan.
Pada akhirnya pemerintah pun tak dapat berbuat banyak untuk menjaga alam, dibutuhkan peranan lebih banyak dari organisasi-organisasi dan seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga dan merawat lingkungan.Â
Dimulai dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya sampai dengan hal hal besar dengan melakukan reboisasi dan mengolah limbah pabrik.
Dengan begitu bumi kita akan terjaga dan tetap sehat dan kuat dalam menyelenggarakan kehidupan umat manusia. Saatnya kita bersama mengendalikan kerusakan ekosistem hari ini dan esok untuk masa depan bumi dan generasi penerus peradaban manusia.
"Memelihara lingkungan juga merupakan ibadah, karena sejatinya memelihara lingkungan adalam memelihara kehidupan" Dr. Dadang Rahmat Hidayat, penggiat lingkungan.
Oleh : Moch. Shofwan Amrullah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H