Mohon tunggu...
Ananda Saputri
Ananda Saputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya mahasiswa Universitas Sriwijaya Jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Hobi saya membaca Novel, saya juga suka musik, sport, travelling, food, and art.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sampah Plastik di Laut Dapat Mengancam Manusia, Bagaimana Cara Dunia Mengatasinya?

26 Februari 2023   11:13 Diperbarui: 27 Februari 2023   15:21 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menulis artikel ini sesudah saya menonton video di bawah ini, dari sini saya tergerak membuat sebuah artikel tentang sampah plastik di laut yang dapat membahayakan kita di masa depan jika tidak ditanggulangi.


( sumber video dari youtube kompas tv )

 Laut merupakan sumber oksigen bagi kita, lindungi dan selamatkan laut untuk kehidupan manusia.

Sampah masih menjadi persoalan yang pelik, baik di Indonesia sendiri maupun Negara lain.

Bagaimana bisa sampah bisa sampai di Laut ? Tentu saja dari ulah manusia itu sendiri, yang sering membuang sampah ke Sungai dan sampah tersebut bermuara ke Laut.

Karena kepelikan masalah ini sampai pernah di bawa ke Sidang PBB tentang lingkungan ke-4 di Nairobi, kenya. Pencemaran plastik ini mendapatkan atensi khusus bagi seluruh dunia. Sidang tersebut berkutat tentang larangan penggunaanya, daur ulang sampai inovasi dari masalah tersebut.

Negara kita, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Maritim, Menurut saya itu ada baiknya dan juga tidaknya, maksudnya masalah itu dapat menjadi boomerang ataupun kita dapat mencari solusi dari permasalahan sampah plastik itu.

Menurut data penelitian Jambeck dalam jurnalnya yang berjudul "Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean" dalam jurnal tersebut terpapar penelitian mereka tentang Negara penyumbang sampah plastik ke Laut, tapi disini saya akan paparkan 5 Negara yang berada di urutan teratas saja, dan mirisnya Negara kita sendiri, Indonesia termasuk di dalam 5 besar tersebut.

3414-1565079238-190725-iei-sampah-plastik-laut-mengancam-dan-berbahaya-gp-1-63fb54ee4addee798d4ff9e2.jpg
3414-1565079238-190725-iei-sampah-plastik-laut-mengancam-dan-berbahaya-gp-1-63fb54ee4addee798d4ff9e2.jpg
( sumber foto dari Indonesia baik )

Posisi Pertama di pegang oleh China dengan 262,9 Juta ton sampah, Kedua di pegang oleh Indonesia dengan 187,2 Juta ton sampah, Ketiga di pegang oleh Filipina sebesar 83,4 Juta ton sampah, keempat di pegang Vietnam dengan 55,9 Juta ton, dan di posisi kelima di pegang oleh Sri Lanka dengan 14,6 Juta ton.

Dapat kalian gambarkan sendiri ke depannya, bagaimana keadaan bumi yang kita cintai ini jika sampai sampah plastik semakin banyak di Lautan, apa lagi sampah plastik sukar terurai dan butuh waktu yang lama. Dan akibat jangka panjangnya, jika sampah plastik tersebut sudah terurai sempurna (hanya menyisakan partikel kecil saja), lalu hewan-hewan di lautan tidak sengaja memakannya, di dalam partikel kecil tersebut mengandung racun. Dapat kalian bayangkan sendiri manusia sebagai pemakan hewan-hewan Laut, jadi racun tersebut dapat berpindah dari hewan laut ke manusia yang memakannya.

Kita harus tahu bahwa dua pertiga permukaan Bumi adalah Lautan, Laut berperan menjaga keteraturan Karbon Dioksida dan ketersediaan Oksigen dan juga menyediakan Sumber Pangan bagi manusia di Bumi.

Sebagai Penyangga 60% kehidupan di bumi, mengapa kita memperlakukan Lautan seperti itu ?

Dari hal-hal yang saya sebutkan di atas terlihat betapa pentingnya Lautan untuk manusia bagi kesejahteraan kehidupan kita. Maka dari itu saya berikan beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik, walaupun hal kecil ini dapat berdampak bagi kehidupan kita kedepannya untuk anak cucu kita kelak.

Upaya mengurangi sampah plastik :

1. Menggunakan kantong belanja berbahan dasar kain, mulai mengurangi pemakaian kantong belanja plastik misal kita ke toko grosir seperti alfa,indo-mart lainnya. Bawalah sendiri kantong belanja dari rumah yang berbahan dasar kain agar dapat digunakan berkali-kali.

2. Melakukan bersih-bersih Pantai/Laut, banyak terkadang organisasi-organisasi yang mengkampanyekan menjaga laut dan terkadang ada program kerja mereka untuk pembersihan Pantai/Laut, ikutilah program seperti itu untuk kebaikan anak cucu kita kelak.

3. Mengkampanyekan menjaga Laut melalaui media, kalian tahu kan animasi Kiko buatan Indonesia yang sering tayang pagi di Mnc-tv, itu salah satu program yang bermanfaat disitu bercerita tentang Kiko dan temannya, kehidupan mereka di bawah Laut dalam misi menyelamatkan dan menjaga Laut yang tercemar. Ini baik untuk menanamkan pada anak-anak sejak dini untuk menjaga Lautan.

baru- baru ini saya menemukan video tiktok viral anak-anak bangsa kita yang dimana dalam video mereka membersihkan sungai/perairan yang banyak sampahnya. hal seperti ini yang harus terus kita tingkatkan. viral karena ada hal baiknya dan semoga siapa saja yang melihat video mereka (pandawa group) tergerak hatinya untuk melakukan hal mulia tersebut, untuk kebaikan kita sendiri.

@pandawaragroup sungai nya kecil tapi tidak dengan sampahnya. #pandawara #segernyaBikinPEDE #onedayonetrashbag #Mountea #MounteaID ♬ Faint - Linkin Park

" Lautan adalah sumber kehidupan kita dan kita harus bergandengan tangan untuk melindunginya " 

Sumber : 

Jambeck, JR, Geyer, R., Wilcox, C., Siegler, TR, Perryman, M., Andrady, A., ... & Law, KL (2015). Maskan sampah plastik dari darat ke laut. Sains , 347 (6223), 768-771.

https://indonesiabaik.id/infografis/sampah-plastik-laut-mengancam-dan-berbahaya#:~:text=Konferensi%20menyebut%20limbah%20plastik%20di,buruk%20bagi%20biota%20laut%20saja

Nama : Ananda Saputri

NIM : 07041282227133

Dosen Pengampu : Nur Aslamiah Supli, BIAM., M.Sc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun