Eating Disorder atau gangguan makan tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan. Akan tetapi, obat-obatan dapat mengontrol keinginan makan yang berlebihan serta menghentikan keinginan untuk memuntahkan makanan yang dikonsumsi.
Obat-obatan masih terbilang kurang terbukti kemanjurannya untuk pengobatan dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini, bisa diatasi dengan terapi perilaku kognitif karena terapi tersebut bisa dilakukan dalam jangka waktu pendek.
Baik sobat healthy, memang terkadang hidup tampak melelahkan. Tetapi, kita harus yakin bahwa kita kuat dan percaya kalau kita mampu melewati segala kesulitan yang sedang kita alami. Kita semua adalah pemeran utama dalam cerita hidup kita masing-masing. Jadilah pemeran utama yang mencintai tubuhmu sendiri, karena tubuhmu pantas dimengerti dan disayangi.
Sumber
Chairani, L. (2018). Body Shame dan Gangguan Makan Kajian Meta-Analisis. Jurnal Buletin Psikologi. 26(1). p. 12-13.
Laila, N. N. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Makan Pada Remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta. p. 13-27.
Krisnasi, H. dkk (2017). Gangguan Makan Anoreksia Nervosa dan Bulimia Nervosa Pada Remaja. Jurnal Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat. 4(3). p. 399-401.
Wilson, G. dkk (2007). Psychological Treatment of Eating Disorder. Jurnal American Psycologist Association. 62(3). p. 199-204.
Herpertz, Stephan. dkk (2011). Jurnal Deutsches Arzteblatt International. 108(40). p. 680-683.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H