"Banyak sih sebenarnya dampak-dampak yang bisa didapetin dari teater untuk menonton gitu. banyak hal di dalam dialog tuh ada yang relate di kehidupan kita, Contohnya kayak apa aku pernah nonton soal pemerintah gitu sih kan kita nggak tahu ya pejabat tuh seperti apa sih ? nah disaat nonton teater oh ternyata pejabat tuh seperti ini gitu walaupun itu bisa aja mengarang tapi tetap gitu kita juga pasti explorenya lihat pejabat tuh kayak gimana sih dari cara dia berbicara cara dia jalan pun itu dilihat kalau untuk di teater gimana sih biar persis kayak pejabat tuh dari omongannya kan udah biasalah pejabat omongannya manis- manis tapi kerjanya kan ya gitulah"ucap Aldi Dorcas
Fungsi teater sebagai media komunikasi bisa menjadi penetalisir di tengah kekacauan yang ada dalam masyarakat dikarenakan pengemasan pesan bersifat hiburan sekaligus menjadi penyindiran sehingga penonton dapat tertawa dan merenung melihat keadaan.
Rendahnya apresiasi dan dukungan pemerintah maupun sedikit minat keterlibatan masyarakat terhadap seni pertunjukan teater menjadi hal yang sangat disayangkan, karena membuat keberadaan teater sebagai media konvensional yang dikatakan cukup objektif dalam menjadikan informasi menjadi di nomor sekiankan.
Meskipun teater memiliki potensi besar sebagai alat kritik sosial, keberadaannya kerap terabaikan akibat rendahnya apresiasi publik dan dukungan yang terbatas dari pemerintah. Untuk itu, diperlukan upaya bersama, baik dari seniman, akademisi, hingga masyarakat umum, untuk menjaga dan mengembangkan seni pertunjukan ini agar tetap relevan dalam mengkritisi berbagai masalah sosial yang ada, serta memberikan dampak positif dalam perubahan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H