Mohon tunggu...
Nanda Rahmat
Nanda Rahmat Mohon Tunggu... Lainnya - Penjaga suplai imajinasi otakmu

Hai aku Nanda, tapi suka-suka kalian manggil siapa. Punya hobi mikirin hal-hal random nan halu yang tiba-tiba aja kepikiran. Semoga kita semua tetap imajinatif sampai tua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Pembuatan Toko Online di Desa Minggirsari

2 Januari 2022   23:48 Diperbarui: 3 Januari 2022   00:27 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi wawancara dengan Pak Eko selaku Kepala Desa Minggirsari

Pada era globalisasi, perkembangan teknologi semakin pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penemuan teknologi baru seperti internet, media masa, dan sosial media. Dari penemuan teknologi tersebut, kita dapat mengambil keuntungan besar dalam berbagai bidang terutama pada bidang pemasaran online.

Makna pemasaran online sendiri sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Definisi pemasaran online atau biasa disebut juga E-Commerce menurut KBBI adalah seperangkat teknologi aplikasi dan proses bisnis dinamis yang menghubungkan perusahaan, pelanggan,dan komunitas melalui transaksi elektronik dan pertukaran barang, jasa, dan informasi elektronik. 

Dengan begitu dapat kita ambil kesimpulan bahwa, E-commerce adalah salah satu kecanggihan teknologi yang menghubungkan antara pemilik usaha dengan pelanggan dalam suatu transaksi elektronik.

Namun tidak dapat dipungkiri, selain memiliki kelebihan, kecanggihan ini juga memiliki banyak kekurangan. Banyak faktor-faktor yang menjadi penghambat penyebaran kecanggihan teknologi terutama di daerah pedesaan. 

Kurangnya sosialisasi tentang perkembangan teknologi adalah salah satu faktor penghambat yang mengakibatkan beberapa warga desa sedikit kurang memperdulikan perkembangan teknologi yang ada.

 Seperti survey yang kita lakukan di Desa Minggirsari Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Minggu 28 November 2021 tentang perkembangan pemasaran produk.

Pada survey yang kita lakukan untuk beberapa UMKM di Desa Minggirsari, kami menemukan bahwa banyak pemilik UMKM hanya berfokus pada bagaimana mereka memperoleh laba dan mengembalikan modal awal yang mereka keluarkan untuk biaya produksi tanpa memikirkan resiko jangka panjang seperti munculnya para pesaing dalam bidang yang sama. 

Untuk saat ini mereka berada dalam lingkup pemasaran internal desa dan bisa dikatakan tidak memiliki banyak pesaing yang cukup kuat. Disini kita melakukan analisis bagaimana cara untuk melakukan pendampingan pembuatan toko online untuk warga Desa Minggirsari dan juga memberikan edukasikan tentang bagaimana cara menghadapi persaingan dagang eksternal desa.

Langkah awal yang kita lakukan adalah mengamati beberapa UMKM dari segi packaging, logo, dan lainnya hingga segi pesaing yang ada. Kemudian kita mulai mengedukasi tentang bagaimana cara kerja dari pemasaran online. 

Ada sebuah aplikasi khusus yang diperuntukan untuk kegiatan jual beli warga yang dinamakan "Dol Tinuku" yang dirancang secara khusus untuk membuka jalan masuknya pemasaran online untuk Desa Minggirsari. Disini kami berusaha untuk membuat trobosan baru untuk membuka peluang agar produk bisa lebih dikenal oleh orang banyak dan bisa dipasarkan di lingkup eksternal desa.

Dalam tahap pengamatan, ada beberapa contoh UMKM yang sudah berhasil menerapkan gaya differensiasi produk yang sesuai dengan perkembangan yang ada, namun sedikit kendala teknis yaitu kendala produksi dan pemasaran. 

Namun untuk segi kepopuleran, beberapa produk sudah bisa menjalankan atau mengikuti arus globalisasi dengan bantuan teknologi internet mereka sudah bisa memasarkan produk di lingkup global dan bisa dikatakan kepopuleran produk masih belum merata. 

Dengan begitu kami melanjutkannya melalui pemberian edukasi yang tepat untuk masalah differensiasi produk. Poin utama yang diberlakukan dalam pemasaran adalah differensiasi produk sehingga pemilik UMKM mampu bersaing dengan pesaing. Kami berfokus pada pembenahan logo dan packaging produk. Dalam hal ini tentunya perlu campur tangan dari generasi muda seperti karang taruna yang siap membimbing para pemilik UMKM khususnya yang lanjut usia. 

Mengapa fokus kami pada masyarakat lansia? Karena disamping mereka memiliki keterbatasan akan pengetahuan, beberapa dari mereka juga memiliki keterbatasan fisik seperti pengelihatan dll. Kami memberikan arahan bagaimana cara membuat desain moderen untuk logo dan packaging. Hal ini juga berlaku untuk pelaku UMKM yang lain. Apabila mereka mampu membuat dan menerapkannya, produk akan siap dipasarkan melalui pemasaran online.

Sebagian dari mereka sudah mengetahui dan memahami kelebihan dari pemasaran online, dengan begitu akan lebih mudah untuk membuat mereka lebih berani mengambil tantangan baru yaitu menyambut pesaing yang beredar dalam pemasaran online. Pesaing yang akan mereka hadapi bukan hanya sekedar pesaing lingkup internal dan tentunya memiliki kekuatan yang besar dalam menaklukan pasar bahkan bisa memonopoli pasar apabila kita tak cukup kuat untuk melawan dan mempertahankan produk. Maka dari itu, selain fokus pada produk, pemilik UMKM harus memiliki pola pikir yang maju untuk memikirkan strategi dalam memecahkan berbagai permasalahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun