Mohon tunggu...
Nanda Rahmat
Nanda Rahmat Mohon Tunggu... Lainnya - Penjaga suplai imajinasi otakmu

Hai aku Nanda, tapi suka-suka kalian manggil siapa. Punya hobi mikirin hal-hal random nan halu yang tiba-tiba aja kepikiran. Semoga kita semua tetap imajinatif sampai tua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Kita Sering Boros?

16 Agustus 2021   20:53 Diperbarui: 16 Agustus 2021   21:17 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by 金 运 on Unsplash   

"Yang hilang dari pendidikan kita bukanlah tentang bagaimana cara menghasilkan uang, tetapi bagaimana menggunakan atau membelanjakan uang tersebut". Satu kalimat yang menginspirasi saya untuk membuat tulisan ini yang saya dapatkan ketika membaca buku karangan Robert Kiyosaki dan Sharon Lechter berjudul "Rich Dad, Poor Dad"

Bisa dibilang buku ini sudah jadul dengan terbitan pertama tahun 1997, tetapi ilmu tentang kecerdasan finansialnya tidak pernah ketinggalan zaman. 

Satu kalimat diawal merupakan fakta yang kita hadapi saat ini, entah sadar maupun tidak kita terdoktrin tentang keharusan menabung, dimulai ketika duduk dibangku sekolah dasar hingga terbawa sampai dewasa. 

Tapi apakah pernah  diajarkan disekolah umum tentang bagaimana menggunakan uang yang telah kita simpan? Pernakah diajarkan kepada kita tentang bagaimana alur pengelolaan aliran kas?. Mungkin dari ratusan ribu sekolahan hanya ada beberapa sekolah yang menerapkan pengajaran teori itu di dalam mata pelajarannya. Beruntung bagi kawan-kawan yang telah menerimanya sejak dini.

Saya dan mungkin beberapa dari anda baru mencicipinya di bangku perkuliahan, itupun karena saya memilih prodi administrasi bisnis. Bagaimana kawan lain yang belum pernah mencicipi kenikmatan pengetahuan finansial?.

Hal inilah yang membuat banyak masyarakat "buta finansial". Mereka bisa saja memiliki uang berlimpah hasil kerja keras, tetapi langsung bingung ketika dihadapkan dengan keputusan harus diapakan uang ini. Apakah ditabung? Apakah saya harus membeli kendaraan baru? Apakah saya harus berinvestasi?. 

Berinvestasi adalah pilihan bagus, tapi apakah semua dari kita tahu alur dan sistem untuk berinvestasi? Apakah resikonya besar? Bagaimana bila saya malah kehilangan uang yang saya investasikan?.

Berbagai pertanyaan diatas sering muncul dalam benak kita ketika dihadapkan dengan uang yang berlimpah. Disinilah pentingnya pendidikan finansial sejak dini. Anehnya malah ada yang mencemooh ketika diri ini mau untuk belajar pengelolaan uang, entah itu dianggap matre atau dianggap tidak percaya takdir tuhan. 

Padahal penguasaan pendidikan finansial merupakan ilmu yang dapat menuntun kita untuk memanfaatkan uang secara baik dan malahan dapat bersedekah lebih.

Itulah perbedaan pandangan bila kita menganggap uang itu jahat dan menimbulkan tindakan kriminal, dengan pandangan uang itu dapat bermanfaat bila digunakan dengan benar tentunya didasari pendidikan finansial sejak dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun