Mohon tunggu...
Ananda RaflyFahrizar
Ananda RaflyFahrizar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penatalaksaan Fisioterapi pada Kasus Cedera Olahraga Sepakbola

25 Januari 2023   16:30 Diperbarui: 25 Januari 2023   16:39 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Beberapa pencegahan antara lain: 

memakai pelindung tubuh, memilih peralatan olahraga yang sesuai, memperkuat otot di area yang rawan cedera, dan latihan peregangan. 

Untuk mengetahui cedera yang sering dialami oleh seorang atlet, seperti luka tergores, luka sobek ligamen, atau patah tulang karena jatuh. Cedera ini biasanya membutuhkan bantuan profesional segera. Cara yang lebih efektif untuk menangani cedera adalah dengan memahami berbagai jenis cedera dan mengenali bagaimana tubuh kita meresponsnya. Juga dapat memahami tubuh kita, sehingga kita tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegah cedera, bagaimana mendeteksi cedera agar tidak parah, bagaimana merawatnya dan kapan harus mencari perawatan profesional. 

Dari jurnal tersebut tidak dijelaskan bagaimana metode melakukan terapi atau Tindakan yang akan diberikan kepada pasien.

Sepak bola adalah salah satu olahraga paling populer semua orang di sebagian besar negara. Pembinaan sepak bola sejak dini sangat diperlukan menyediakan bibit-bibit pemain profesional yang berkualitas. Pendidikan sepakbola harus mencakup berbagai aspek seperti keterampilan, gerak dasar bermain bola, kebugaran, dan komponen lain yang harus dipenuhi (Aprilianto dan Tomoliyus 2016). Dalam bermain sepak bola, pemain sering mengalami cedera berupa keseleo pergelangan kaki. Cedera keseleo pergelangan kaki sering dialami oleh pemain sepak bola, ada sekitar 60% pemain dalam satu tim yang terkena cedera ini. Banyak juga yang menderita keseleo pergelangan kaki berulang kali (Sumartiningsih, 2012). 

Dalam melakukan gerakan atau aktivitas bermain sepak bola, tubuh kita memerlukan beberapa aspek untuk mengoptimalkan gerak dan fungsi tubuh kita. Dengan memiliki komponen fungsi tubuh yang bekerja secara optimal akan menghasilkan gerak dan fungsi tubuh yang maksimal pula. Kemampuan tubuh yang dimaksud seperti kekuatan, kelentukan, dan keseimbangan. Keseimbangan adalah kemampuan untuk menjaga kestabilan tubuh saat diletakkan di berbagai posisi dan berbagai kontur pijakan kaki. Keseimbangan memiliki kemampuan relatif yang dapat mengendalikan beberapa aspek seperti massa tubuh (center of mass) atau titik berat (center of gravity) hingga titik tumpu (base of support). 

Keseleo pada pergelangan kaki sering dialami oleh orang yang memiliki aktivitas berjalan kaki. Sekitar 20% pasien keseleo pergelangan kaki atau pergelangan kaki memiliki keluhan ketidakstabilan pergelangan kaki atau pergelangan kaki kronis (chronic ankle instability). Keseleo pergelangan kaki biasanya terjadi pada ligamen termasuk ligamen talofibular anterior (ATFL) dan ligamen calcaneofibular (CFL). Dalam kasus keseleo pergelangan kaki, rata-rata jumlah ligamen yang terkena adalah kedua ligamen ini karena gerakan keseleo pergelangan kaki yang paling sering adalah ke arah inversi (Al-Mohrej dan Al-Kenani, 2019). 

Pasca keseleo pergelangan kaki dan munculnya gangguan keseimbangan, menyisakan sekitar 20% penyembuhan yang tidak maksimal. Gangguan penyerta yang timbul setelah masa kronis adalah tendinitis, dari jaringan ligamen yang robek. Keluhan dan gangguan yang muncul setelah keseleo pergelangan kaki telah lama menimbulkan diagnosis yaitu chronic ankle instability (CAI) atau gangguan keseimbangan pada kasus pergelangan kaki kronis (Backer et al., 2017). 

Masalah dan Kesenjangan: 

Cedera olahraga merupakan aspek penting untuk dipertimbangkan dalam olahraga kompetitif. Penanganan yang tidak tepat dapat menghambat kinerja pemain di lapangan dan mengakibatkan gangguan atau keterbatasan fisik. Berbagai jenis cedera pada pemain sepak bola antara lain: keseleo, tegang, cedera lutut, sindrom kompartemen, shin splints, cedera tendon achilles, dan patah tulang. Beberapa penyebab cedera antara lain: overtraining, ketidakseimbangan, kurang pemanasan, metode Latihan yang salah, kelainan struktural, kelemahan otot, tendon dan ligamen. Beberapa penanganan untuk cedera antara lain terapi kompres es, kompresi area cedera, memposisikan area cedera lebih tinggi dari jantung, dan mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun