Mohon tunggu...
Ananda Putri
Ananda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/wakil Ketua HMJ Tadris Matematika/IAIN Ponorogo

Suka melamun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peningkatan Stres Akademik Siswa Akibat Teknologi dan Tekanan Akademik

22 Mei 2024   20:51 Diperbarui: 22 Mei 2024   21:00 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siswa diberbagai tingkat pendidikan telah lama mengalami stres akademik. Dalam beberapa tahun terakhir, stres akademik telah meningkat secara signifikan, dan sejumlah faktor telah dikaitkan dengan peningkatan ini.

Teknologi, yang seharusnya membantu siswa memahami dan mengembangkan pengetahuan, telah berubah menjadi sumber stres yang signifikan. Misalnya, kecanduan smartphone telah dikaitkan dengan stress akademik. Yuliani dan Sumiyarini et al telah melakukan penelitian sehingga dia menemukan bahwa kecanduan smartphone berkolerasi positiif dengan stres akademik. Ini berarti bahwa siswa yang kecanduan smartphone lebiih cenderung mengalami stres akademik.

Selain kecanduan smartphone, tekanan akademik juga telah dikaitkan dengan stres bagi siswa. Tekanan akademik dapat berupa tekanan untuk menyelesaikan banyak tugas, memenuhi ekspetasi orangtua dan guru, atau mencapai prestasi akademik yang tinggi, sehingga tidak memiliki waktu untuk bermain dan merasa tertekan.

Penelitian Santrock menemukan bahwa stres adalah keadaan yang disebabkan oleh perbedaan antara sesuatu yang dimau dengan sistem biologis mental, atau sosial individu. Dalam hal ini tekanan akdemik dapat membuat siswa merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan akademik mereka, yang menyebabkan stres.

Kehidupan siswa dapat sangat dipengaruhi oleh beban akademik. Ini dapat mengganggu gangguan fisik, psikologis, psikososial, atau perilaku. Stres akademik juga dapat mempengaruhi pendidikan, seperti meningkatkan gejala depresi, kecemasan akan ujian, pperforma akademik yang rendah, ketidakpuasan, dan kegaglan akademik. Siswa yang mengalami stres disekolah menengah juga dapat mengalami gejala sakit perut, pusing, atau tidak berani berdebat.

Untuk mengatsi stres akademik, beberapa pendekatan koping telah dikembangkan. Mereka termasuk mengidentifikasi stres akademik serta faktor pemicu atau pengaruh, membedakan sumber stres positif dan negatif dan belajar bagaimana mengatasi stres dengan baik.

Kesimpulannya, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi tekaknan yang meningkat yang dialami siswa sebgai akibat dari tekanan akdemik dan pengaruh tinggi. Siswa harus diarahkan untuk menghindari kecanduan teknologi dan belajar keterampilan koping yang efektif untuk mengurangi tekanan akademik. Dengan memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat, guru dan orang tua harus berperan aktif dalam membantu siswa mengalami stres akademik.

Referensi

  • Journal of UIN Mataram. (Tidak diketahui tahunnya). Stres Akademik Siswa Sekolah Dasar selama Pandemi COVID-19.
  •  Poltekkes Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi Stres yang Disebabkan oleh Studi
  • Universitas Raden Intan (tahun tidak diketahui). Hubungan antara Kecanduan Smartphone dan Tingkat Stres Akademik.
  • Universitas Indonesia. (Tahun tidak dikenal). Jurnal Empowerment Smart Society. (Tahun tidak dikenal). Stres Akademik dan Kecanduan Smartphone selama Pandemi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun