Dalam serangkayan acara Milad Universitas Muhammadiyah Jakarta ke-63 yang bertajuk Kolaborasi Menuju Unggul, mengajak kalangan umum untuk ikut menyaksikan Film yang berjudul Jomblo Fi Sabilillah di aula KH. Azhar Asy'ari pada Jum'at (22/12/23) Bersama hadirnya Nabilah Ayu sebagai pemeran utama dalam film Jomblo Fi Sabilillah.
Acara tersebut dimulai pada pukul 10.30 WIB yang diawali dengan berdiskusi bersama Nabilah Ayu sebagai pemeran utama dan Jastis Arimba sebagai sutradara film Fi Sabilillah yang dipandu oleh Dian Meidiana dan Nabil sebagai moderator. Acara dilanjut dengan sharing session dan nonton bareng film Fi Sabilillah.
Pada diskusi tersebut Nabilah Ayu menceritakan pengalamannya dalam merintis karir sebagai aktris yang sudah dimulai sejak kecil, bahkan sampai mengikuti les akting. Alasan dirinya menerima tawaran sebagai pemeran utama dalam film tersebut karena film tersebut merujuk dalam kebaikan.
"Alasan Nabilah Ayu ingin berperan menjadi Anisa di film Jomblo Fi Sabilillah, karena ingin dirinya merujuk pada kebaikan setelah melihat teman saya sendiri yang sesama aktris berperan sebagai sosok yang berhijab di poster bioskop."
Jastis Arimba menjelaskan bahwa film Jomblo Fi Sabilillah tidak hanya memicu pada yang jomblo saja melaikan membahas tentang pertemanan, parenting, bahkan isu LGBT .
"Film ini menceritakan tentang jomlo, tapi juga menceritakan tentang bagaimana persahabatan yang baik, parenting, dan menyampaikan LGBT, dan juga menyampaikan bagaimana seseorang bisa tepat untuk mendapatkan jodoh dengan menghalalkan dengan cara yang baik dengan segala cara" Â ucap dirinya
Adapun tantangan yang dihadapi oleh Nabilah Ayu semasa dirinya berperan menjadi Anisa
"Tantangannya karena dulu belum berhijab dan kepribadian Nabilah sendiri yang aktatif tiba-tiba menjadi Anisa yang kalem, peminin, tenang. Peranan dialog yang serius juga harus membutuhkan fokus yang tinngi" ucap Nabilah
Dalam sesi diskusi tersebut Nabilah Ayu mengungkapkan rasa senang setelah dirinya berperan sebagai Anisa di film Jomblo Fi Sabilillah. Dan Nabilah Ayu juga berpesan bahwa hikmah yang dapat diambil dari film Jomblo Fi Sabilillah jangan takut untuk meninggalkan sesuatu yang tidak memberikan kepastian.
Dalam sesi akhir diskusi , Jastis Arimba membeikan bagaimana tips membuat film bagi anak muda.
" Ilmu itu dapat diambil dari mana saja diera digital ini, yang terpenting kita punya cita-cita dam mimpi. Passion dan cita-cita. Etika pribadi dan noma yang sesuai. Juga ada keresahan untuk kita membuat film maupun sutradara. Passion dulu karena pastinya kalau kita punya jalan pasti bisa melakukan hal bersebut."
