Mohon tunggu...
Ananda Puspakartika
Ananda Puspakartika Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Teaching, Traveling, and Journaling

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lilin

28 Juli 2023   10:13 Diperbarui: 28 Juli 2023   10:27 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana hiruk pikuk kebisingan manusia mulai memekakkan telingaku,warna-warni lampu kota semakin memperindah malam, tapi semua itu hanyalah kehidupan duniawi semata.  Ya begitulah kehidupan sekarang yang jauh dari rasa kedamaian dan ketentraman.  Yang terjadi hanya pertikaian, perkelahian dan pembunuhan.

Aku masih termenung memandang langit  dari balik jendela yang begitu pekat warna hitamnya, hanya sedikit bintang yang menemaninya, mataku menerawang jauh sangat jauh tapi lagi-lagi yang kutemukan hanyalah kegelapan. Kutengok berkali-kali jam tanganku  sudah menunjukkan pukul 10 malam. Semakin sulit kupejamkan mata. Jakarta makin malam makin ramai. Kehidupan ibukota yang sungguh menyesakkan dada, kerjaan yang semakin mendekati deadline.

"Rindu"lirihku pelan mataku tertuju foto yang ada di sebelah laptopku. Keriput di wajah dan rambut putih yang sudah terlihat tersenyum lebar.  Tampak terlihat jelas, foto ibu setahun yang lalu.

"Bu, sini foto dulu kata orang kota ini kamera mahal lo" sahutku setengah memaksa sambil tersenyum nakal memaksa beliau yang sedang mengeringkan  pakaian.

"Sabar nduk kamera mahal opo toh?" jawabnya berjalan ke arahku

"Itu loh Bu  yang kalau kita foto langsung bisa muncul hasilnya

"Walah, yang benar nduk jamane semakin canggih"rasa penasaran terlihat di wajah Ibu

"1 2 3 senyum Bu" cekrek suara kamera terdengar begitulah memori setahun yang lalu.

Tak terasa air mata pun mengalir, kuketik nama di handphone dan segera menekan tombol panggilan.

Telepon pun tak lama terangkat,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun