Isu pelanggaran HAM Prabowo apakah itu black campaign atau negative campaign, masalanya melalui fakta isu ini, akan banyak cabang-cabang isu yang bisa diolah. Prabowo sendiri juga tidak pernah mengatakan Saya tidak turut andil dalam tragedi 1998 itu, tapi dalam segi kepemimpinan Saya juga melihat ketulusan selain ambisi yang meluap dari sisi pribadi Prabowo (ini akan jadi pembahasan berbeda, sori keluar jalur dikit J).
Jokowi pun demikian, isu mengenai dia yang tidak tuntas memimpin daerah mulai dari Solo kemudian Jakarta, apakah ini pengkategoriannya termasuk black campaign? Atau saya yakin timses Prabowo akan klaim isu ini sebagai negative campaign.
Sebenarnya tidak berhenti di sana, karena seperti kata saya di atas, isu berdasarkan fakta yang dijadikan pembenaran negative campaign akan memiliki cabang-cabang isu yang sangat banyak. Sehingga cabang isu bisa melebar dan berupa interpretasi. Misalnya isu Jokowi yang tidak tuntas memimpin daerah, akan punya cabang isu, Jokowi itu orangnya gila jabatan, Jokowi itu ambisius, dll. Hal ini sifatnya interpretasi, tapi pemilik isu tidak akan mengakui ini sebagai black campaign, hal ini akan disebut negative campaign sehingga punya kecenderungan diperbolehkan (diberikan toleransi), padahal isu cabang ini banyak mengandung interpretasi yang berbasis emosi (menurut kategori wiki dikutip Cameo Project permainan emosi bukan basis negatif campaign, melainkan black campaign).
Sebaliknya juga begitu ketika isu pelanggaran HAM Prabowo menyeruak terus, banyak isu-isu lain yang muncul, soal nanti Indonesia akan dipimpin diktator, kembalinya orde baru, menciderai cita-cita reformasi, dll. Ini black campaign atau negative campaign? Yang jelas ini sifatnya interpretasi, bukan fakta dan lebih menyentuh emosi daripada logika. Jika sudah menyentuh emosi? Berarti masuk kategori black campaign, tapi Saya yakin kubu yang melontarkan isu ini akan mengakatan ini negative campaign karena bersumber dari fakta.
YANG ADA HANYA BLACK CAMPAIGN & KRITIK
Dampaknya pemakluman istilah negative campaign adalah semakin kaburnya black campaign yang sama-sama kita kita sepakat bahwa itu adalah tindakan yang buruk, jelek, dan bisa berunsur pidana. Melalui istilah baru ini, kampanye hitam akan diterima secara soft.
Pribadi Saya tidak menyetujui adalanya konsep negative campaign. Menurut Saya, yang ada hanya black campaign, dan kritik.
Negative campaign juga sering menjadikan kritik sebagai alasan pendukung dalam menjatuhkan lawan. Padahal semangat suatu kritik adalah untuk membangun dan meluruskan sesuatu yang salah. Beberapa kata kunci yang menurut Saya menggugurkan penggunaan istilah negative campaign sebagai pemakluman metode menjatuhkan lawan politik adalah penyajian fakta (ini debatable), efek interpretasi (ini bisa masuk ke ranah emosi daripada logika), dan tujuan (bertujuan menjatuhkan daripada memberikan kritik, kritik hanya sebagai alibi pemakluman).
Intinya menurut Saya yang ada hanya black campaign. Segala sesuatu yang bersifat menyerang dan bertujuan menjatuhkan lawan politik itu adalah black campaign, mau itu fakta, kabar angin, atau malah fitnah. Mau itu berpengaruh pada emosi atau logika khalayak, itu tetap black campaign, karena jangan jadikan kritik sebagai dasar tapi coba lihat dikaki siapa kita berada saat ini.
Saya juga tidak menafikan keniscayaan black campaign dalam arena pertarungan politik. Black Campaign PASTI ada. Cuma mari sekedar berkaca diri baik timses Prabowo atau Jokowi, dari balik Black Campaign yang berkembang, mereka berdua adalah putra terbaik bangsa yang mengaku siap memimpin bangsa ini dengan segenap ketulusan, dan jangan lupa kita hanya menitipkan harapan, tidak lebih. Sukur-sukur ketika salah satu dari mereka diberi amanat oleh rakyat, mereka bisa menjalankan dan merealisasikan sebagai programnya sebagaimana mestinya.
sumber : anandapuja.com