Mohon tunggu...
Neisya Ananda Azzirya
Neisya Ananda Azzirya Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University

Seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan sarjana (S1) jurusan Meteorologi Terapan di IPB University.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pandemi pada Pola Pengambilan Keputusan Keluarga terhadap Generasi Muda di Era Digital

24 Mei 2022   10:50 Diperbarui: 24 Mei 2022   11:18 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata ‘keputusan’? Tanpa sadar, kita telah banyak menentukan keputusan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menentukan mau makan apa, mau nonton apa, hingga mau melanjutkan kuliah atau menikah saja. Pengambilan keputusan sendiri merupakan proses memilih beberapa pilihan untuk mencapai hasil yang diinginkan dan hasilnya menjadi pemecahan suatu masalah. Sebuah keputusan diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan dari beberapa alternatif. Fungsi pengambilan keputusan individu maupun kelompok bersifat futuristik, artinya berorientasi pada masa depan. Pandemi Covid-19 membuat perubahan di berbagai aspek kehidupan, salah satunya terjadi pada pengambilan keputusan pada generasi muda yang hidup di  era digital.

Bagaimana cara mengambil keputusan yang baik?

Pengambilan keputusan erat kaitannya dengan upaya untuk memecahkan masalah atau potensi masalah yang dihadapi. Keputusan bisa dikatakan berkualitas ketika mampu memecahkan masalah tersebut. Artinya, keputusan yang efektif adalah keputusan yang dibuat baik dan diterapkan dengan baik pula.

Proses yang baik dalam pengambilan keputusan di antaranya

  1. Penentuan tujuan atau sasaran
  2. Mencari berbagai alternatif
  3. Membandingkan dan mengevaluasi alternatif
  4. Memilih diantara alternatif
  5. Menerapkan hasil keputusan
  6. Tindak lanjut dan kontrol (melakukan tindakan koreksi jika diperlukan)

Lalu pola pengambilan keputusan seperti apa yang seharusnya dilakukan keluarga?

Sumber: Kompas.com
Sumber: Kompas.com

Keluarga merupakan kumpulan manusia yang dihubungkan dan dipertemukan melalui hubungan darah dan ikatan perkawinan. Keluarga tidak selamanya terbentuk karena ikatan perkawinan. Orang tua berperan penting dalam memilih teknik dan strategi yang cocok dengan anak agar menghasilkan komunikasi efektif dan efisien. Pengambilan keputusan merupakan sebuah kegiatan melakukan penilaian kemudian menjatuhkan sebuah pilihan. Sebuah keputusan diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan dari beberapa alternatif.

Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Kelompok yang dimaksud dalam hal ini merupakan keluarga, terkhususnya dalam era digital seperti saat ini. Pengambilan keputusan secara kelompok memiliki beberapa dampak positif, diantaranya, keputusan dapat lebih cepat ditentukan karena tidak perlu menunggu persetujuan dari rekan lainnya, memperkecil kemungkinan terjadinya pertentangan pendapat karena semua hal telah didiskusikan bersama, serta kelompok yang terdapat pimpinan sebagai pengambil keputusan tentunya memiliki kemampuan yang tinggi dan pengalaman yang luas sehingga keputusan yang diambil kemungkinan besar tepat.

Pola pengambilan keputusan dalam keluarga dapat dikelompokkan dalam dua gaya, diantaranya yaitu, yang pertama, suami dan istri bersama membuat keputusan, sedangkan yang kedua, jumlah keputusan yang sama dibuat secara independen oleh masing-masing. Pada kasus keluarga, pengambilan keputusan dibagi menjadi lima dimensi, diantaranya, pengambilan keputusan terkait anak, kesehatan, ekonomi, strategi memenuhi kebutuhan hidup, serta sosial budaya dan hubungan keluarga.

Cara anak muda dan keluarga dalam berdiskusi untuk mengambil keputusan di era digital

Sumber: Okezone
Sumber: Okezone

Modernisasi memicu perkembangan teknologi yang semakin pesat, apalagi dalam masa pandemi yang memaksa kita beraktivitas secara daring. Tidak hanya anak muda saja yang memanfaatkan kemajuan teknologi, pandemi covid-19 mendorong para orang tua untuk akrab dengan teknologi, terutama gadget. Tentunya, hal tersebut sedikit banyak mengubah pola hidup manusia. Seperti bagaimana para pencari kerja mencari pekerjaan, bagaimana cara pelajar memahami materi dan belajar, dan bagaimana pekerjaan yang membutuhkan kemampuan komputerisasi berkembang secara pesat. Perkembangan tersebut mempengaruhi proses interaksi antar manusia, termasuk keluarga.

Media komunikasi yang selalu mengalami pembaruan tidak hanya memperlihatkan bagaimana perkembangan teknologi ini berkembang pesat, tetapi juga mempengaruhi bagaimana hubungan antar anggota keluarga. Adanya perubahan pola komunikasi baik di dalam keluarga maupun di masyarakat berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan. Keluarga satu dengan keluarga yang lain tentu memiliki pola atau cara yang berbeda ketika mengambil keputusan. Generasi muda yang juga merupakan anggota keluarga juga ikut terdampak atau bahkan terlibat dalam pengambilan keputusan di era digital.

Saat ini, banyak pola pengambilan keputusan yang dilakukan dengan melibatkan internet dan teknologi sehingga mengubah pengambilan keputusan menjadi lebih luas dan bebas serta tidak mengacu pada satu sumber tetapi juga dari berbagai sumber. Digitalisasi memberi warna baru dalam diskusi antara generasi muda dengan keluarga mereka. Alhasil, alternatif yang tersedia menjadi lebih beragam dan tergambar jelas. Internet dan dunia digital juga membuka pikiran generasi muda dan keluarga terhadap perspektif yang lebih modern dan luas sehingga keputusan yang diambil pun menjadi lebih fleksibel dan tidak kolot. Namun, disisi lain, komunikasi termediasi internet juga mempengaruhi pola komunikasi dan kualitas hubungan antaranggota dalam keluarga. Pengamatan yang dilakukan oleh para ahli  menghasilkan temuan bahwa komunikasi antar anggota keluarga dapat berkurang akibat penggunaan internet yang tinggi.

Apa pengaruh pandemi terhadap pola pengambilan keputusan dalam keluarga?

Pandemi dapat memberikan pengaruh yang besar dalam pola komunikasi keluarga, yang selanjutnya akan mempengaruhi pola pengambilan keputusan di dalam keluarga tersebut. Bentuk pengaruhnya dapat berupa pengaruh langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsungnya dapat berupa pandemi memaksa orang-orang menunda atau bahkan menggagalkan keputusan yang telah mereka rencanakan dalam waktu lama, seperti melakukan pernikahan. Sementara itu, pengaruh tidak langsung pandemi terhadap pengambilan keputusan dalam keluarga terletak pada komunikasi dan digitalisasi. Pandemi telah meningkatkan intensitas komunikasi virtual dan penggunaan perangkat digital dalam keluarga sehingga juga mempengaruhi bagaimana suatu keluarga memutuskan suatu keputusan.

Pandemi memberi pengaruh pada banyak hal, termasuk pada pola pengambilan keputusan, baik yang dilakukan oleh individu ataupun suatu kelompok, termasuk keluarga. Pengambilan keputusan berkaitan erat dengan proses memecahkan suatu masalah. Keputusan dapat dikatakan berkualitas ketika keputusan yang diambil mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi. Umumnya, pengambilan keputusan yang dilakukan oleh suatu keluarga memiliki metode yang beragam, beberapa diantaranya yaitu suami dan istri membuat keputusan secara bersama atau membagi keputusan dalam jumlah yang sama kemudian melakukan pengambilan keputusan secara independen. Namun, pandemi membuat beberapa metode yang diterapkan oleh suatu keluarga mengalami perubahan, sehingga suatu keputusan yang telah dibuat menjadi tertunda atau bahkan gagal untuk dilakukan karena adanya pandemi. Meskipun begitu, era digital memudahkan orang-orang untuk tetap melakukan pengambilan keputusan walaupun pandemi sedang terjadi. Melalui telepon atau aplikasi pendukung lainnya, pengambilan keputusan dalam suatu keluarga tetap dapat dilakukan.

Nama Penulis : 

  • Fathin Laila Fadilah
  • Johanes Halomoan F.M.
  • Neisya Ananda Azzirya
  • Fitri Rizki Amaliah
  • Lintang Alya Nuha

Dosen Pengampu : 

  • Dr. Irni Rahmayani Johan, S.P., M.M.
  • Dr. Megawati Simanjuntak, S.P., M.Si.

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun