Mohon tunggu...
Ananda Naufal Rifanzha
Ananda Naufal Rifanzha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Seorang pelajar ilmu politik yang gemar berinteraksi dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ekonomi Inggris Diprediksi Akan Terus Melemah Hingga 2024

9 Oktober 2022   21:31 Diperbarui: 9 Oktober 2022   21:54 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Menteri Liz Truss menyampaikan pidato pertamanya (sumber Foto: news.okezone.com)

Claire Warnes, kepala pendidikan, keterampilan dan produktivitas di KPMG UK, mengatakan: "Ketidakpastian ekonomi yang semakin dalam juga berarti bahwa para pekerja memilih untuk tetap pada peran saat ini, daripada melamar peran baru, yang mengarah ke moderasi dalam tingkat keseluruhan pertumbuhan lowongan."

Deutsche Bank mengatakan pemotongan pajak pemerintah dan skema dukungan energi akan membantu menambah sekitar 0,5 poin persentase ke PDB Inggris selama tahun depan dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. Namun, suku bunga yang lebih tinggi dari Bank of England akan memangkas hampir 0,8 poin persentase dari PDB relatif terhadap perkiraan sebelumnya.

Sanjay Raja, seorang ekonom senior di Deutsche, mengatakan: "Kondisi keuangan yang lebih ketat akan mengimbangi sebagian besar keuntungan dalam kebijakan fiskal. Pengeluaran rumah tangga dan investasi bisnis kemungkinan akan sedikit lebih rendah dari yang kami perkirakan sebelumnya, terutama dengan pengangguran yang diperkirakan akan meningkat mulai tahun depan."

Dia mengatakan pertumbuhan PDB Inggris sekarang diperkirakan melambat menjadi 3,5% tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 4,5%. Ekonomi diperkirakan akan menyusut 0,5% tahun depan, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya untuk kemajuan nol, sebelum rebound ke pertumbuhan 1% pada tahun 2024.

Alih-alih Inggris mendekati target pertumbuhan Truss sebesar 2,5% per tahun, Deutsche Bank mengatakan tingkat pertumbuhan negara itu akan mendekati 1,25% per tahun pada pertengahan dekade ini.

"Setiap dampak nyata pada ekonomi akan membutuhkan waktu untuk dilewati," tambah Raja. "Dan setiap dorongan yang berarti untuk pasokan (tenaga kerja, modal, produktivitas) kemungkinan akan mulai menjadi pertumbuhan yang lebih kuat di paruh kedua dekade ini."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun