Tidak bisa dipungkiri bahwa diplomasi merupakan hal yang esensial dalam menjalankan pemerintahan. Menjalin hubungan kerjasama dengan negara lain sangatlah penting demi meningkatkan kemajuan suatu negara.Â
Indonesia telah menjalin beberapa kerja sama dengan berbagai negara, salah satunya Nigeria. Sebagai salah satu negara termaju di Benua Afrika, tentunya kerjasama Indonesia dan Nigeria dapat membantu perkembangan ekonomi kedua belah pihak terutama Indonesia.
Kerjasama bilateral Indonesia dan Nigeria bermula di tahun 1965 dengan didirikannya kantor kedutaan Indonesia di Lagos, kemudian kantor kedutaan Nigeria didirikan pada tahun 1976 di Jakarta.
Hubungan antara kedua negara ini meningkat pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid, dimana pada tahun 2001, kedua negara tersebut menandatangani Perjanjian Kerjasama Teknik dan Ekonomi, serta mendirikan Komisi Gabungan.
Volume ekspor Nigeria ke Indonesia pada 2017 mencapai hampir US$ 1,5 miliar atau 3,3 persen dari seluruh ekspor Nigeria. Sementara itu, nilai perdagangan Nigeria dari Indonesia pada 2017 mencapai lebih dari 400 juta dolar AS atau 1,28 persen dari seluruh impor Nigeria. 98% produk Nigeria yang diekspor ke Indonesia adalah bahan bakar minyak senilai US$1,46 miliar. Sedangkan dua persen sisanya merupakan produk pertanian dan aluminium.
Bentuk kerjasama yang kuat antara kedua negara juga dapat dilihat dengan dibentuknya Nigerian-Indonesian Chamber of Commerce and Industry (NICCI) pada tahun 2017 sebagai forum bisnis Indonesia di Nigeria. NICCI membantu perusahaan besar dan kecil untuk mengeksplorasi dan mengembangkan perdagangan, investasi dan bisnis di Nigeria dan Indonesia.Â
NICCI Nigeria adalah sektor swasta, asosiasi bisnis nasional nirlaba yang digerakkan oleh anggota yang didedikasikan untuk pertumbuhan perdagangan, investasi, dan layanan berkelanjutan antara perusahaan Nigeria dan perusahaan Indonesia. Tujuan dari lembaga ini adalah untuk menyediakan platform terbaik bagi anggotanya untuk tetap mendapat informasi dan terhubung dengan Nigeria dan Indonesia
Kemudian Indonesia Africa Forum (IAF) dibentuk pada April 2018 di Nusa Dua Bali sebagai bagian dari keseriusan Indonesia dalam memperkuat hubungannya dengan Afrika. IAF merupakan babak baru dalam hubungan Indonesia dan Afrika di bawah Presiden Joko Widodo (Kementerian Keuangan RI, 2018).Â
Tujuan Indonesia membentuk IAAF adalah untuk mewujudkan kedekatan politik antara Indonesia dengan kawasan Afrika yang dibangun dalam Konferensi Asia-Afrika.Â
Diplomasi ekonomi Indonesia akan difokuskan untuk mendukung penghapusan hambatan non-tarif dalam perdagangan dengan pasar utama dan membuka pasar prospektif melalui IAF. Afrika menjadi target pasar yang menguntungkan bagi Indonesia di masa depan, dengan Nigeria sebagai entry point.
Indonesia-Africa Forum (IAF) merupakan forum bersejarah pertama yang diselenggarakan Indonesia untuk mempertemukan pemerintah, pelaku bisnis dan pemangku kepentingan dari Indonesia dan negara-negara Afrika.ÂLebih dari 550 orang dari 53 negara Afrika, baik swasta maupun pemerintah, diundang ke IAF pertemuan untuk menjajaki potensi kerjasama ekonomi, memperkuat kerjasama teknis dan meningkatkan kerjasama yang telah terjalin lama. Melalui forum IAF, terbentuk kesepakatan bisnis senilai US$586,56 juta, dan Indonesia juga menyatakan komitmennya untuk memperkuat kerja sama dengan Afrika.