Mohon tunggu...
Ananda Nadira
Ananda Nadira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Mahasiswi Fakultas Psikologi Undip

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Stunting Sebelum Terlambat! Mahasiswa Undip Galakkan Pencegahan Stunting di RW 003 Joglo

12 Agustus 2022   22:46 Diperbarui: 13 Agustus 2022   01:08 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cegah stunting sebelum terlambat!

Itulah slogan yang dibawakan oleh Mahasiswa Undip dalam kegiatan KKN Tim II Periode 2022 dalam usaha mencegah dan mengurangi angka stunting di Indonesia, yang dimulai dari warga Joglo, Jakarta Barat.

KKN Undip Tim II Periode 2022 melaksanakan kegiatan KKN yang cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir sepenuhnya, mahasiswa Universitas Diponegoro dapat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan mengabdi di domisili masing-masing, baik secara individu maupun berkelompok.

KKN Undip Tim II Periode 2022 mengangkat tema yang bersumber dari masalah yang cukup krusial di Indonesia, yaitu tingginya angka stunting di Indonesia. Dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%. Untuk dapat mencapai angka prevalensi stunting dengan kategori rendah rendah, Indonesia perlu menurunkan angka prevalensi stunting menjadi <15,7%.

Salah satu kelompok mahasiswa KKN Tim II Undip Periode II mengadakan sosialisasi mengenai pencegahan stunting yang dilaksanakan di Posyandu Cendrawasih, RW 003, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat pada Kamis, 14 Juli 2022.

Mahasiswa melakukan sosialisasi dengan media presentasi yang dilakukan kepada orang tua dari anak-anak berusia balita di RW 003 Joglo. Dari hasil survey yang dilakukan mahasiswa di RW 003, angka gizi balita Bawah Garis Merah (BGM) cukup tinggi dan rentan mengalami stunting.

Sosialisasi terdiri dari pemaparan mengenai prevalensi angka stunting di Indonesia, pengertian stunting, perbedaan antara stunting dan gizi buruk, risiko kesehatan anak pengidap stunting, dampak stunting terhadap perkembangan kognitif anak, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mencegah anak-anaknya mengalami stunting.

Antusiasme warga yang cukup tinggi dapat dilihat dari keaktifan warga pada sesi diskusi. Total warga yang mengikuti sosialisasi pencegahan stunting adalah 20 orang.

"Saya (mengucapkan) terima kasih banyak kepada mahasiswa Undip dalam rangka KKN di RW 003 ini dapat membantu dan selalu sosialisasi untuk stunting dan narkoba, itu sangat-sangat membantu dan memberi pengetahuan kepada RW 003." ujar Ibu Marini, kader dari RW 003 Joglo.

Harapannya, melalui program sosialisasi mengenai pencegahan stunting ini, warga RW 003 Joglo dapat menerapkan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting, mulai dari memenuhi nutrisi selama masa kehamilan; mengoptimalkan ASI, imunisasi, dan MPASI selama 1000 hari pertama kehidupan anak; memberi anak asupan lengkap (vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak sehat, dan cairan); serta meningkatkan kebersihan dalam mengolah dan menyiapkan makanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun