Mohon tunggu...
Arofah
Arofah Mohon Tunggu... Petani - Hanya aku

Dan aku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelajaran pada Kematian

26 Juni 2020   08:03 Diperbarui: 26 Juni 2020   07:55 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelajaran pada Kematian

"Tiap-tiap yang bernyawa pasti  akan merasakan mati..." (Q.S. Al-Anbiya)

Berdasarkan ayat diatas, kita sebagai manusia, makhluk yang diberi nyawa, secara otomatis akan merasakan kematian. Dan sejatinya hidup ini adalah menunggu kematian. Menunggu giliran kita tiba untuk kembali pada sang Maha Kuasa.

Mungkin hari ini kita menyaksikan orang yang ada di sekitar, meninggal. Bahkan, mungkin hari ini kita mengantarkan orang yang kita sayang menuju peristirahatan terkhirnya. Melihatnya tak berdaya lagi, tergolek lemah, dan terbujur kaku. Begitulah kondisi kita nanti, ketika Izrail mencabut nyawa kita.

Sesungguhnya, pada setiap kematian itu memberi kita pelajaran. Pelajaran tentang tujuan terakhir hidup. Akhir sebuah perjalanan yang kita rasa panjang, namun sejatinya sangat pendek.

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa 'Urip nang donyo iku mung mampir ngombe' (hidup di dunia itu sekedar mampir minum), kemudian ada beberapa orang yang menyelewengkan/mlesetno (dalam bahasa Jawa) dengan memberi tambahan 'mbok yo tuku gorengan pisan' (sekalian beli gorengan). Kalimat ini memang sangat sederhana, namun maknanya sangat mendalam. Hingga rasanya kurang pantas jika dijadikan bahan candaan.

Namun sebaliknya, seyogyanya kita menela'ah menjadikannya sebagai pengajaran hidup, hingga kita mampu berhati-hati dalam menapaki setiap langkah, agar tidak terpeleset dalam kubang dosa yang membawa pada nista dan berakhir pada neraka.

Mari kita belajar pada sebuah kematian, yang tak dapat diminta kedatangannya, ataupun diundur barang sesaat saja ketika dia datang. Mati itu pasti. Maka persiapkanlah bekalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun