Mohon tunggu...
ananda kania
ananda kania Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya tidur dan check out shopee

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Teori Dekonstruksi Jacques Derrida sebagai Hermeneutika Radikal

1 Desember 2023   13:41 Diperbarui: 1 Desember 2023   13:54 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita juga tentu bertanya apa itu teori dekonstruksi? Dekonstruksi sulit didefinisikan. Ada banyak definisi pembongkaran. Royle mendefinisikan dekonstruksi sebagai sesuatu yang tidak dipikirkan banyak orang, pengalaman yang tidak mungkin, pola pikir yang mengguncang apa yang sudah dianggap mapan, sesuatu yang menjadikan identitas bukan identitas, dan masa depan itu sendiri yang belum ada (Royle, 2003).            

Seperti yang dikatakan Derrida sendiri pas de method, pas berarti "Tidak" dan "metode".  Jika kita ingin memahami dekonstruksi, dekonstruksi bukanlah jalan atau jalan. Dalam bahasa Prancis, kata pas berarti tidak. Tapi pemasangan itu ternyata juga berarti jalan. Pembongkaran bukanlah proses langkah demi langkah. Ini membingungkan karena itu juga berarti sebuah metode. Inilah yang perlu kita pahami. Apa artinya itu? McQuilan mengatakan ada sekitar 5 strategi untuk memahami dekonstruksi. Sebagai berikut (Hardiman, 2015):

1. Dekonstruksi pertama berarti suatu peristiwa; peristiwa membaca. Jika Anda memahami dekonstruksi sebagai suatu cara, Anda mengulanginya dengan cara yang sama. Tapi itu adalah sesuatu yang tidak ingin dilakukan oleh para dekonstruksionis seperti Derrida.

2. Kedua, dekonstruksi adalah pencemaran konfrontasi binomial. Misalnya, konfrontasi dualistik seperti tubuh dan jiwa, pria dan wanita, pria dan wanita, siang dan malam, timur dan barat, dll. Mengingat konfrontasi biner ini, ada rasa hegemoni bahwa satu kutub dan kutub lainnya adalah batas. Misalnya kutub jantan, siang, jantan, tubuh menjadi lebih dominan sedangkan kutub betina, barat, malam, feminisme, dll. terpinggirkan. Harus ada satu sisi hegemonik dan sisi marginal lainnya yang dapat menyeret berbagai oposisi binomial. 

Apa yang akan dilakukan dengan pembongkaran. Artinya, bahkan tidak perlu ditampilkan dengan sengaja. Yang ditampilkan adalah aspek marginal atau marginal, karena ada hal lain di balik interpretasi dominan terhadap limit. Kata-kata ini dimaksudkan untuk menjelaskan artinya. Itu berarti Anda tidak bisa menjaga kemurnian apa pun. Menurut McQuilan, dekonstruksi berlangsung dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah mencoba menekankan kutub yang berlawanan alih-alih membiarkan dominasi satu kutub. Misalnya, ada konfrontasi biner antara laki-laki dan perempuan, dan dekonstruksi melihat isi kekayaan, kompetensi, makna, dan kemungkinan interpretasi terhadap kutub-kutub yang selama ini diabaikan oleh perempuan. Kedua, menghilangkan antinomi biner itu sendiri. Menekankan Paul lawan juga secara konsisten tidak dapat dipertahankan, jadi itu hanya strategi untuk memperjelas ada hal lain.

3. Ketiga, dekonstruksi juga dapat digambarkan sebagai proses membaca yang menarik minat orang-orang yang terpinggirkan, seperti coretan di dinding. Jika dalam konteks konfrontasi binomial, maka segala sesuatu yang terasing dalam konfrontasi binomial menjadi menarik. Jika Anda sedang mempelajari kesunyian dalam ruang belajar, maka dibolehkan berbicara, dibolehkan berbicara.

4. Keempat, pembongkaran adalah sejarah. Istilah-istilah yang muncul dalam konfrontasi binomial juga tidak stabil, mendekonstruksi dirinya sendiri dan apa yang telah terjadi dalam sejarah. Setiap istilah memiliki sejarahnya masing-masing, dan sejarah juga menunjukkan bahwa istilah tersebut tidak stabil.

5. Kelima, tidak ada yang bebas teks. Dalam pembacaan dekonstruktif, makna sebuah teks mengacu pada sekumpulan jejak, yaitu konteks yang memberikan makna yang ada pada teks tersebut. Pembongkaran menghentikan rehabilitasi dan konstruksi, seperti dalam kasus Schleiermarcher dan Dilthey dan dalam kasus Gadamer.

Nama : Ananda kania syaharani 

Nim: 1512300061

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun