Mohon tunggu...
Ananda Hilma Azizah
Ananda Hilma Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad. Memiliki ketertarikan dalam bidang entertainment, lifestyle dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Begini Kata Penonton tentang Film "The Architecture of Love"

12 Mei 2024   15:24 Diperbarui: 12 Mei 2024   15:59 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari feed Instagram Ika Natassa 

Sejak pertemuan itu, Raia dan River menjadi lebih sering menghabiskan waktu bersama. Pergi menjelajahi setiap gedung-gedung yang ada di New York. Setiap menjumpai gedung-gedung di sana, River selalu menceritakan kisah dibalik gedung tersebut kepada Raia.

Sejak saat itu juga Raia mulai memiliki ketertarikan kepada River. Bagi Raia, River adalah sosok yang mengajarkan banyak hal baru tentang New York yang jauh belum diketahui oleh Raia. Namun dibalik hal tersebut, River masih menyimpan rahasia besar. Rahasia yang membawa dirinya lari ke New York. 

Kisah cinta Raia dan River tidak berjalan mulus. Setelah mulai saling membuka diri dan tertarik satu sama lain, keraguan masih terus menghampiri diri River. Bagaimana mereka menghadapi hal tersebut? Temukan jawabannya dalam Film The Architecture of Love. 

Begini Kata Penonton tentang Film "The Architecture of Love"

The Architecture of Love berhasil menjadi film romance yang memikat dan menghibur para penontonnya. Perjalanan cerita Raia dan River sungguh membuat perasaan penonton terombang-ambing. Plot dalam film ini disusun secara rapi dan ringan sehingga sangat mudah untuk dipahami oleh penontonnya. 

Tak seperti kebanyakan film romance, kisah cinta dalam "The Architecture of Love" bukanlah tentang kisah cinta remaja yang masih labil dalam memaknai cinta. Konflik dan permasalahan yang disajikan lebih dalam dan rumit. 

Pengembangan karakter dalam film ini cukup kuat dan mampu menampilkan sikap positif serta kedewasaan yang mengesankan dalam menyikapi setiap permasalahan yang terjadi. 

Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu penonton TAOL, Winda, "Alur ceritanya lumayan rapih dan lumayan berbeda dari film-film romance yang pernah aku tonton. Taol ini lebih ke romance dewasa ya, cara mereka pdkt, lovey dovey, solve the problem-nya lumayan berbeda dari film-film lain."

Kekuatan film ini tidak hanya tercipta dari penyusunan alur yang baik, lebih dari itu, visualisasi dalam film ini mampu memanjakan mata penonton. Gedung-gedung di New York menjadi visualisasi yang mampu memperkuat dan menghidupkan suasana indah dalam film ini.

Hal tersebut juga dikatakan oleh Winda (20), "Di luar alur ceritanya, akting Putri Marino dan Niscap nya bagus banget dan latarnya juga cantik jadi lumayan memanjakan mata. Yang bikin aku terkesan lagi, mereka ikut ngenalin bangunan-bangunan yang ada di New York, jadi ikut nambah wawasan penontonnya."

Kisah cinta yang dialami oleh River dan Raia juga banyak dirasakan oleh beberapa masyarakat di Indonesia. Pesan moral yang diangkat dalam film tersebut menjadi lebih dekat dengan mereka, sehingga dapat memberikan banyak pemahaman baru tentang memaafkan dan menerima. Seperti kata salah salah satu penonton juga, Mawar (22), "Awalnya penasaran dan iseng nonton film ini, karena memang agak related dengan kehidupan aku. Sebelum nonton ini, punya pandangan kalo kita bakalan susah bahkan gak bisa buat menjalani kehidupan dengan orang baru tapi di film ini nunjukin ke diri aku pandangan dari sisi lain yaitu rasa sakit atau trauma kita akan terobati kalo kita menemukan orang yang tepat dan lebih effort daripada orang lama." 

Mawar (22) juga melanjutkan pendapatnya terkait pesan moral yang didapatkan setelah menonton film TAOL, "Feel setelah nonton ini itu benar-benar percaya kalo orang yang tepat bakalan datang buat kita, ya bersama orang baru tidak seburuk itu ketika kita dicintai. Ya jangan tenggelam dengan kata Trauma, sejauh apapun kita melangkah, kita tidak bisa melupakan masa lalu, hingga akhirnya menyadari masa lalu bukan untuk dilupakan tapi untuk dijadikan pelajaran."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun