Mohon tunggu...
Ananda Herdi Saputra
Ananda Herdi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (S1 Manajemen) Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak Mercubuana_NIM: 43122010384

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (S1 Manajemen) Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB -1 Konsep Etika Bisnis dan Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

5 April 2023   17:37 Diperbarui: 5 April 2023   17:42 1608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi etika bisnis dan prinsip prinsip etika bisnis (freepik.com)

Ilustrasi Etika Bisnis (freepik.com)
Ilustrasi Etika Bisnis (freepik.com)
Komitmen etis merupakan melakukan hal yang benar dan menghindari hal yang salah. Istilah "etika bisnis" mengacu pada etika bisnis.
Menurut Muslich (2004), etika bisnis adalah aturan tidak tertulis tentang betapa idealnya menata dan mengelola bisnis sesuai dengan norma dan moralitas yang berlaku secara universal. Saat membuat keputusan bisnis, etika bisnis harus diikuti oleh semua individu. Ini tentang menjalankan bisnis yang menguntungkan. Yang terpenting adalah menjalankan usaha tanpa melanggar hak atau kepentingan pihak terkait usaha lainnya (Nurseto, 2018).

ilustrasi Etika Bisnis (freepik.com)
ilustrasi Etika Bisnis (freepik.com)

Bertens (2000) memahami bahwa moral bisnis benar-benar memiliki jauh lebih luas daripada pengaturan hukum. Jika dibandingkan dengan standar hukum, etika bisnis bahkan memiliki standar yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa etika bisnis dapat beroperasi di wilayah abu-abu yang tidak diatur.

Menurut Bertens (2000), ada tiga perspektif utama tentang bisnis:

* Dari sudut pandang ekonomi, masuk akal bahwa setiap orang yang menjalankan bisnis ingin mendapat untung. Interaksi antara orang-orang ini disebut sebagai kegiatan ekonomi. Fakta bahwa semua pihak berhak atas keuntungan dan bahwa keuntungan tidak boleh sepihak dalam berbisnis merupakan hal yang perlu diperhatikan.

* Dari sudut pandang etika, bisnis tidak boleh memprioritaskan keuntungan di atas segalanya. Setiap pakar keuangan harus memperhatikan kebebasan dan kepentingan orang lain.


* Perspektif yang sah

Setiap pergerakan usaha dibatasi oleh peraturan usaha atau business regulation. Dalam dunia nyata hubungan bisnis, mungkin ada masalah yang memerlukan kontrol hukum. Apa yang dapat diterima secara moral dan apa yang tidak akan ditentukan oleh hukum. Selain itu, undang-undang menetapkan hukuman bagi pelanggar.

Keraf (1998) menguraikan prinsip-prinsip etika bisnis dengan maksud memberikan contoh tindakan yang dapat dilakukan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya, yaitu:

* Prinsip otonomi Prinsip ini mendefinisikan sikap kemandirian, kebebasan, dan akuntabilitas. Setiap pebisnis harus mampu mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan apa yang diyakini, tanpa mengalami tekanan, hasutan, atau ketergantungan pada orang lain.

* Standar kesopanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun