Mohon tunggu...
Ananda Farizta Respati
Ananda Farizta Respati Mohon Tunggu... -

just an aries ordinary man

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Zona Penderitaan

11 Juni 2013   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:11 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang didunia ini pasti mengenal yang namanya penderitaan. Penderitaan berasal dari kata derita yang di saring dari bahasa sansekerta “dhra” yang artinya menahan atau menanggung. Derita memiliki arti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berupa lahir, bathin, maupun lahir bathin. Penderitaan itu bertingkat-tingkat seperti kita menyelesaikan sebuah permainan, ada yang ringan, sulit, dan sebagainya. Suatu penderitaan yang kita anggap ringan, belum tentu dianggap sama dengan orang lain yang merasakannya.

Selain penderitaan ada jjuga yang namanya siksaan. Siksaan dapat dibagi atas siksaan jasmani dan siksaan rohani. Akibat dari siksaan yang didapat, maka manusia merasa menderita. Pada dasarnya Tuhan memberi siksaan atas dasar apa yang manusia lakukan selama hidupnya. Jadi ketika Tuhan menyiksa manusia, itu karena manusia itu sendiri yang menyiksa dirinya sendiri.

Siksaan bisa dalam bentuk psikis, misalnya sebuah kebimbanngan, kesepian, dan ketakutan. Kebimbangan adalah kondisi dimana seseorang berada dalam suatu kondisi untuk memutuskan sebuah keputusan diantara 2 pilihan. Kesepian adalah saat dimana seseorang merasa sepi dalam dirinya dan jiwanya, walaupun lingkunganya terlihat ramai. Ketakutan adalah sebuah bentuk;ain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan bathin. Kondisi rasa ketakutan yang terlalu berlebih bisa dinamakan dengan Phobia.

Para ahli medis berpendapat bahwa awal mula dari phobia dapat disebabkan dengan suatu shock emotipnal atau tekanan dalam waktu tertentu. Beberapa penderita phobia ini berpendapat bahwa mereka merasa gelisah dan tertekan sejak masih anak-anak. Phobia ini dapat berkembang kelak menjadi agarophobia dimana tingkat phobianya lebih tinggi. Phobia yang berlebih bisa membuat seseorang menderita selama ia melihat atau merasakan sesuatu yang ditakutinya.

Kesimpulannya adalah, sebuah penderitaan itu dapat dialami oleh semua manusia pada umumnya. Sekarang, nbagaimana kita menghadapi penderitaan itu dan keluar dari zona penderitaan itu untuk lebih bahagia.

Salam UG!

Ananda Farizta Respati

50412724

1 IA 15

Manusia dan Penderitaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun