Mohon tunggu...
Ananda Fadhila
Ananda Fadhila Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

likes dinosaur a lot

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gender-Based Violence, Is It Real?

26 Juni 2021   20:46 Diperbarui: 26 Juni 2021   21:16 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai faktor lain, seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan dan kesempatan mata pencaharian, serta impunitas atas kejahatan dan pelecehan, juga cenderung berkontribusi dan memperkuat budaya diskriminasi dan kekerasan berbasis gender. 

Sebagai versi terburuknya, kekerasan berbasis gender bahkan menjadi senjata perang yang dengan sengaja diarahkan dan ditujukan untuk meneror dan melenyapkan komunitas atau kelompok etnis tertentu.

“To achieve gender equality, we need to mobilize not just the parliaments but populations, not only civil society but all of society.” – Phumzile Mlambo-Ngcuka, Executive Director of UN Women

Kita sebagai masyarakat modern, perlu tahu bahwa prioritas dari gender ialah bagaimana cara menganalisa seluruh kesempatan sebagai rekonstruksi peran dan bagaimana cara mengadvokasi hak-hak perempuan begitu pun juga dengan laki-laki dengan meminimalisir ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender yang selama ini tertanam dalam lingkungan sosial. 

Maka dari itu, untuk facing kekerasan berbasis gender, kita perlu merubah stigma negatif dan cara berpikir tentang bagaimana keadilan gender yang sebenarnya, meningkatkan kesadaran bersama melalui edukasi berkelanjutan, melahirkan sebuah campaign sederhana yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sebaik mungkin penggunaan sosial media, pembaharuan akan supremasi hukum yang lebih mengikat termasuk peningkatan perempuan dalam economic empowerment dan kedudukan dalam parlemen.

 

Bibliography

Fund, U. N., Women, U. N., & Women, O. o. (2005). Combating Gender-Based Violence: A Key to Achieving the MDGs. New York: United Nations Population Fund (UNFPA).

Sweden International Development Cooperation Agency. (2015). Preventing and Responding to Gender-Based Violence: Expressions and Strategies. Stockhom: Sweden International Development Cooperation Agency.

the UN Refugee Agency. (2020, November 5). UNHCR. Retrieved from Gender-Based Violence: https://www.unhcr.org/gender-based-violence.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun