Pada zaman modern saat ini, manusia seakan-akan lupa pada kehidupan nyatanya. Teknologi berkembang pesat sebanding dengan pesatnya kemajuan peradaban. Komunikasi yang mudah dan transportasi yang semakin maju, hingga transaksi jual beli melalui e-money yang tersedia di berbagai platform online shop semakin memanjakan manusia dalam segala kegiatannya.Â
Tidak tertinggal pula gadget yang memadahi untuk bermain game online yang selalu ramai di kalangan masyarakat.
Game menjadi salah satu masalah penting yang perlu dipertimbangkan orang tua terhadap anaknya. Pasalnya banyak dampak negatif dari game online yang merusak pelajar, baik dari segi fisik maupun mental.Â
Beberapa pelajar menjadi malas belajar, sulit konsentrasi, serta malas sekolah sehingga hasil belajar yang diperoleh menurun.Â
Namun disamping semuanya itu ada juga pemuda yang memanfaatkan game sebagai ajang dalam mendapatkan penghasilan.Â
Kepopuleran game di Indonesia bisa dirasakan oleh banyak orang dari berbagai kalangan usia mulai dari remaja hingga dewasa bahkan anak-anak sekalipun. Hal ini dapat terlihat dari diadakannya ajang kompetisi game online melalui berbagai perlombaan internasional seperti Asian Games dan SEA Games..Â
Belum lagi kemudahan akses yang ditawarkan internet memancing bermunculnya banyak fanpage, fansite, fanblog, dan grup suporter berbagai tim di jagat maya Indonesia.
Di Indonesia, orang yang suka bermain game biasa disebut "gamer". Kemudian jika mereka bisa sampai dalam perlombaan internasional maupun nasional mereka akan mendapat julukan "pro player". Dalam praktiknya di Indonesia, julukan pro player ini menjadi dambaan bagi para gamer.
Pasalnya banyak benefit yang akan didapat seorang gamer bilamana bisa menjadi seorang pro player seperti passive income di platform media sosial seperti youtube, facebook, dan instagram yang pastinya akan membrandingkan diri mereka.
Pemuda Indonesia sebagai generasi penerus bangsa seharusnya bisa memilih dan memilah antara memang bakatnya di bidang game atau hanya kesenangan belaka yang bisa menimbulkan berbagai dampak buruk bagi mereka. Indonesia membutuhkan generasi penerus yang sehat secara akal dan mentalnya.
Jenjang pendidikan menjadi pertarungan yang nyata bagi suatu negara jika ingin memajukan bangsanya. Pada akhirnya jalan masa depan anak lagi-lagi akan lebih mengarah kepada apa yang diperintahkan orang tua sebagai orang terdekatnya. Jika orang tua memberikan mindset dan batasan yang jelas pada anaknya tentang game, maka hal itulah yang patut dicontoh untuk membentuk penerus bangsa yang baik.