Sosialisasi Stop Bullying di SDN Tanjung Rejo 1 Bersama Anggota KKN Kolaboratif #3 Jember

Sosialisasi Stop Bullying di SDN Tanjung Rejo 1 Bersama Anggota KKN Kolaboratif #3 Jember: Membangun Generasi yang Lebih Peduli

Jember, 03 Agustus 2024 -- Sekolah Dasar Negeri Tanjung Rejo 1 di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, hari ini menjadi tuan rumah kegiatan sosialisasi bertema "Stop Bullying" yang diselenggarakan oleh anggota KKN Kolaboratif #3. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya bullying dan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.

acara sosialisasi

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh siswa kelas tinggi dan guru SDN Tanjung Rejo 1. Sosialisasi ini menjadi salah satu program kerja dari tim KKN Kolaboratif #3, yang terdiri dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur. Mereka berkolaborasi dalam memberikan edukasi dan pembinaan kepada anak-anak, khususnya dalam upaya menciptakan generasi muda yang lebih peduli dan menghargai sesama.

Dalam sosialisasi tersebut, para anggota KKN Kolaboratif #3 memaparkan materi tentang pengertian bullying, jenis-jenis bullying, dan dampak buruk yang ditimbulkan. Dengan menggunakan media visual seperti poster dan video, mereka menjelaskan kepada siswa bagaimana bullying bisa terjadi, baik dalam bentuk fisik, verbal, maupun sosial. Selain itu, mereka juga memberikan strategi untuk menghadapi dan mencegah bullying, serta menekankan pentingnya melaporkan kejadian bullying kepada orang dewasa yang bisa dipercaya.

Antusiasme siswa terlihat selama sesi tanya jawab, di mana mereka aktif bertanya dan berbagi pengalaman terkait bullying yang pernah mereka saksikan atau alami. Sebagai bentuk komitmen, seluruh siswa dan guru menandatangani deklarasi "Stop Bullying" yang dipimpin oleh salah satu perwakilan tim KKN.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat dalam upaya mencegah bullying di SDN Tanjung Rejo 1. Dengan adanya edukasi yang berkelanjutan, siswa diharapkan dapat belajar dengan tenang dan meraih prestasi tanpa adanya rasa takut atau tekanan dari sesama. Kepala sekolah dan para guru berkomitmen untuk melanjutkan upaya ini agar lingkungan sekolah tetap kondusif dan bebas dari segala bentuk kekerasan.