Mohon tunggu...
ANANDA DHIMAS AJI PRASETYO
ANANDA DHIMAS AJI PRASETYO Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi membaca buku dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Harga Gabah Turun di Musim Kemarau

4 Oktober 2024   16:44 Diperbarui: 4 Oktober 2024   16:45 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harga gabah turun,Di Musim Kemarau Pompanisasi Dinilai Sukses Tingkatkan Produksi Petani

Sahabatani-Di musim kemarau seperti bulan Agustus dan September,di ketahui harga gabah biasanya relatif tinggi atau meningkat karena produksi yang menurun di tingkat petani.

Namun,pada Agustus 2024,rilis Badan pusat Statistik (BPS) Mengungkap sebaliknya,yakni terjadi penurunan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani.

Penurunan rata-rata harga gabah pada Agustus 2024 sebesar 0,07 persen
(month to month/mtm).

Harga GKP di tingkat petani pada Agustus 2024 turun sebesar 1,15 persen secara bulanan (mtm/month to month), sementara harga beras premium di penggilingan turun 1,19 persen.

Peningkatan stok di tengah kemarau ini,karena berhasilnya langkah kementrian pertanian dalam menggenjot produksi padi melalui program Perluasan Area Tanam (PAT) dan Pompanisasi di seluruh wilayah di Indonesia.

Produksi beras di proyeksikan juga akan bertambah  pada September 2,84 juta ton,dan Oktober 2,59 juta ton (Data Kerangka Sampling Area BPS).

"Saya selalu sampaikan bahwa sekarang kita perlu pompanisasi untuk memenuhi air dari sungai ke sawah.Mengapa? mustahil kita lolos dari krisis pangan kalau solusi cepat ini tidak di lakukan.Ingat saat ini ada 50 negara mengalami kelaparan.Jangan sampai kita mengalami hal yang sama." Andi Arman Sulaiman - Menteri Pertanian RI

Ananda Dhimas Aji Prasetyo,Mahasiswa universitas pancasakti tegal,fakultas ekonomi dan Bisnis,prodi S1 menejemen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun