Mohon tunggu...
Ananda Destiani Arifin
Ananda Destiani Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

saya suka menari saya rajin dan saya orang yang bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Profesionalisme Guru Terhadap Kulitas Pembelajaran di Indonesia

12 November 2024   11:09 Diperbarui: 19 November 2024   16:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Ananda Destiani Arifin, Mutiara Umaroh, Dr. Lukman Nulhakim M.Pd, Annisa Novianti Taufik M.Pd

Pendidikan merupakan suatu sistem terbuka yang tidak lepas dari permasalahan, baik kecil maupun besar. Masalah-masalah kecil, yaitu masalah-masalah yang timbul pada komponen-komponen yang memuat pendidikan itu sendiri sebagai suatu sistem, seperti masalah kurikuler, masalah pendidikan, administrasi pendidikan dan lain-lain. Mengingat kualitas sumber daya manusia di Indonesia, permasalahan pendidikan di Indonesia masih jauh dibandingkan dengan negara lain. Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, profesionalisme guru diartikan sebagai kemampuan dalam aspek pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Guru yang profesional diharapkan mampu memahami karakteristik peserta didik, mengembangkan strategi pembelajaran yang inovatif, serta berperan aktif dalam mendukung pengembangan pendidikan nasional.

Profesionalisme guru menjadi salah satu isu krusial dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama di tengah tantangan globalisasi dan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang. Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa profesionalisme guru di Indonesia masih menghadapi kendala serius yang berdampak langsung pada kualitas pembelajaran (Kemdikbud, 2021; Wiyono, 2018). Dimana dalam proses mencapai tujuan pendidikan, guru sangatlah penting. Oleh karena itu, yang diperlukan adalah guru yang menghibur dan kreatif, yang dapat menjadikan kelas sebagai tempat belajar yang menyenangkan dan hidup, serta dapat mengajar dengan cara yang menyenangkan. Hal ini penting karena guru merupakan perencana, pelaksana, dan penilai utama pembelajaran dalam setiap pembelajaran. Marjuni, A. (2020:17).

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan salah satu guru di kota Serang, permasalahan profesionalisme guru di Indonesia dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, mulai dari motivasi awal hingga tantangan yang dihadapi dalam bidang tersebut. Banyak guru yang menekuni profesi ini karena mengikuti keinginan orang tuanya, yang pada hakikatnya menganggap menjadi guru adalah profesi mulia yang tujuannya mendidik dan mencerdaskan generasi penerus bangsa. Namun, tantangan dalam bidangnya cukup rumit. Suasana sekolah yang kondusif menjadi kunci penting terciptanya interaksi yang baik antara guru dan siswa. Sayangnya, kondisi tersebut seringkali terganggu oleh perbedaan karakteristik siswa, seperti perilaku dan minat belajar yang berbeda, sehingga memaksa guru untuk beradaptasi dan mencari metode pembelajaran yang lebih menarik agar siswa tetap fokus. Selain itu, tekanan dari pimpinan pendidikan dan direktur sekolah juga menjadi faktor yang mempengaruhi semangat mengajar. Untuk menyiasatinya, banyak guru yang berusaha kembali pada tujuan utamanya mencerdaskan anak bangsa. Namun perkembangan teknologi yang pesat dan tantangan yang ditimbulkan oleh penipuan media sosial mengharuskan para pendidik untuk terus belajar dan beradaptasi.

Keterbatasan sarana dan prasarana, serta kurangnya penguasaan pendidikan dan keterampilan sosial menjadi faktor eksternal yang menghambat kegiatan tersebut. Sisi positifnya, kerjasama antar guru dinilai sangat penting. Pengalaman teman sebaya dapat menjadi sumber belajar yang berharga. Dengan berbagi masalah dan solusi, guru dapat membantu orang lain mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Harapannya di masa depan adalah para guru akan mendapat lebih banyak pengakuan dan dukungan, dalam hal peningkatan karir dan apresiasi atas kontribusi mereka. Jika ada yang bisa diubah, itu adalah meningkatnya kesadaran untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan, sehingga profesi guru semakin terpandang dan profesional.

Profesionalisme guru merupakan faktor penting dalam menentukan kualitas pembelajaran di sekolah. Profesionalisme guru merupakan indikator utama dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan profesionalisme guru, yang akhirnya berdampak pada mutu pendidikan secara keseluruhan. Permasalahan terkait profesionalisme guru masih menjadi tantangan besar yang berdampak pada kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Terdapat empat faktor utama yang penting dalam permasalahan pokok pendidikan di Indonesia dan harus segera diatasi, yaitu:

  1. Permasalahan pemerataannya pendidikan, yaitu berkaitan dengan pendidikan yang memberikan kesempatan pendidikan yang luas bagi semua orang. . dapat mengakses pendidikan yang dapat menjadi wadah peningkatan sumber daya manusia yang berkelanjutan di Indonesia.
  2. Efisiensi sistem pendidikan yang erat kaitannya dengan penggunaan segala kekuatan untuk melaksanakan misi yang dimaksudkan. Jika digunakan secara hemat dan hati-hati, dapat disimpulkan tingkat efektivitasnya tinggi. Namun jika yang terjadi justru sebaliknya maka efektivitasnya bisa dikatakan kurang.
  3. Mutu pendidikan mempunyai tujuan yang sangat luas, ada pula yang hanya mementingkan mutu hasil saja.Jika kita memahami bahwa proses pembelajaran yang baik dapat membuahkan hasil yang baik, oleh karenanya proses pembelajaran yang tidak baik maka kualitas hasil yang diharapkan juga akan buruk. Apabila pembelajaran optimal maka akan menghasilkan hasil tes yang baik, sehingga dapat dikatakan hasil belajar tersebut salah.
  4. Kepentingannya erat kaitannya dengan sistem pendidikan dan pembangunan pada umumnya, serta kepentingan individu dan masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Permasalahan ini mengkaji sejauh mana sistem pendidikan mampu menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan keberlanjutan suatu proses pembangunan.

Diperlukan tindakan strategis dan kooperatif dari berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan profesionalisme guru di Indonesia. Pemerintah harus mengalokasikan lebih banyak dana untuk pendidikan, memperbaiki sistem perekrutan guru, membangun fasilitas yang memadai, merencanakan pengembangan profesional dan pelatihan berkelanjutan bagi para pendidik, dan menetapkan kriteria kompetensi guru yang adil, terbuka, dan berkualitas tinggi. Dengan cara ini, profesionalisme guru di Indonesia dapat ditingkatkan intinya, untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional. Profesionalisme guru memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah Indonesia. Dalam konteks ini, profesionalisme guru mencakup aspek-aspek seperti kualifikasi akademik, keterampilan mengajar, etos kerja, dan kemampuan untuk terus berkembang melalui pelatihan dan pengembangan profesional.

Dimana Pemerintah perlu memperluas akses program sertifikasi dan peningkatan kualifikasi untuk guru, terlebih lagi di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Pelatihan profesional yang berkesinambungan harus diadakan untuk mengembangkan Kepribadian, kompetensi pedagogik, sosial, dan profesional guru secara berkelanjutan. Pemerintah juga perlu merevisi skema gaji dan tunjangan bagi guru, terutama honorer, dengan memastikan upah yang layak dan sesuai standar hidup. Penyediaan beasiswa atau insentif bagi guru sangat dibutuhkan dimana ini menunjukkan peningkatan kinerja dan komitmen dalam mengajar.

Pentingnya Program pelatihan yang merata dan terstruktur perlu diselenggarakan dengan fokus pada kebutuhan lokal dan karakteristik peserta didik di setiap daerah. Kerja sama dengan lembaga pelatihan internasional atau universitas untuk menyediakan kesempatan bagi guru dalam mengembangkan keterampilan mereka. diperlukan juga Pengawasan yang lebih ketat terhadap kinerja guru dengan menetapkan standar etika profesional yang harus dipatuhi, termasuk pemberian sanksi bagi pelanggaran. Pemberian pelatihan tentang etika profesional dan peningkatan kesadaran guru terhadap pentingnya peran mereka sebagai panutan bagi siswa.

Daftar Pustaka 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). (2021). Laporan tahunan pendidikan Indonesia 2020/2021. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Marjuni, A., & Suban, A. (2020). Profil guru harapan masa depan. Al asma: Journal of Islamic Education, 2(1), 13-22, http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/alasma/article/view/13361

Wiyono, B. (2018). Profesionalisme guru dalam menghadapi tantangan pendidikan abad 21. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 23(3), 101-112.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun