Pelayanan kefarmasian itu patient oriented (berorientasi kepada pasien). Jadi pelayanan kefarmasian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Pelayanan kefarmasian ini membantu mengurangi biaya pengobatan pasien karena kegiatan farmasi klinik dilakukan oleh tenaga farmasis di sarana pelayanan kesehatan.Â
Contohnya pada terapi yang menggunakan antibiotik, ketidaktepatan antibiotik bisa memberikan dampak buruk mulai dari resistensi bakteri terhadap antibiotik sehingga perawatan pasien akan lebih lama dan biaya pengobatan juga akan lebih mahal tentunya serta menurunkan kualitas hidup pasien. Biaya pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri harus diketahui dengan pasti dulu bakteri itu penyebabnya apa sehingga pemberian antibiotik harus tepat karena antibiotik hanya diberikan kepada pasien yang terkena infeksi bakteri. Hal ini bisa meminimalkan biaya pengobatan dan pasien memperoleh terapi yang tepat.
Pelayanan kefarmasian juga sangat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dengan adanya kegiatan pemantauan resep serta pelaporan efek samping obat.Â
Adanya kegiatan itu dapat menurunkan angka kematian di Rumah Sakit yang disebabkan dari kesalahan pengobatan serta menurunkan reaksi dari obat yang tidak diinginkan. Pemantauan efek samping obat yang dilakukan oleh Farmasis dapat mencegah kesalahan peresapan yang sering terjadi di Rumah Sakit.
 Partisipasi Farmasis sangat penting dalam kunjungan ke bangsal perawatan karena dapat memberikan pengaruh yang besar dalam penurunan angka kejadian efek samping obat yang disebabkan oleh pemakaian obat.Â
Selain itu, pelayanan farmasi bisa mengurangi Drug Related Problem (DRPs) yang kasusnya banyak banget ditemui di Indonesia serta meningkatkan hasil terapi pasien. Farmasis yang memberikan konseling kepada pasien mampu meningkatkan terapi dan kualitas hidup pasien.
Pelayanan kefarmasian di Rumah sakit salah satunya adalah konseling yang dilakukan oleh Farmasis. Konseling ini bertujuan untuk meningkatkan hasil terapi dengan cara memaksimalkan penggunaan tepat obat untuk pasien.Â
Konseling ini ada yang menjelaskan tentang penggunaan obat, rute, bentuk sediaan dan jadwal pemberian, petunjuk penyiapan dan cara pemberian serta petunjuk khusus mengenai obat yang dikonsumsi pasien.Â
Terkadang saat konseling pasien bisa meminta saran atau nasehat Farmasis tentang obat yang baik, efek samping obat, cara penyimpanan obat bahkan cara diet yang tepat dan perubahan gaya hidup yang baik.
Jadi gimana sobat? Sekarang sobat udah taukan pentingnya pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit yang gak banyak orang tau mulai dari memberikan kontribusi terbesar di Rumah Sakit sampai meningkatkan kualitas hidup pasien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H