Mohon tunggu...
Ananda Eka Aulia
Ananda Eka Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Strategi Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah

2 Agustus 2024   11:31 Diperbarui: 2 Agustus 2024   11:42 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keterampilan belajar dan motivasi belajar merupakan hal yang harus ada dalam diri setiap siswa sebagai persiapan dalam menentukan karir di masa depan. Dalam kegiatan pembelajaran salah satu masalah yang sering dihadapi oleh siswa adalah rendahnya hasil belajar yang mereka capai. Hasil belajar yang diperoleh tidak mencapai standar kompetensi minimun karena kurangnya semangat dalam diri siswa. Padahal hasil belajar akan menentukan kesuksesan belajar, kelulusan dan kelanjutan studi siswa dalam hal ini biasanya sekolah memberikan sebuah fasilitas berupa guru BK atau Konselor Sekolah yang berperan penting dalam membantu mengatasi masalah yang di alami siswa.

Menurut Hamalik (2001) motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan atau reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dan insentif. Motivasi ialah  sesuatu yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Motivasi dapat diperoleh dari dalam diri sendiri, maupun dari lingkungan.

Motivasi belajar akan mendorong semangat belajar pada siswa dan sebaliknya kurangnya motivasi belajar akan melemahkan semangat belajar yang juga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Seorang siswa yang belajar tanpa adanya motivasi tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Salah  satu usaha yang bisa  dilakukan  untuk  membantu siswa  yang  memperoleh  hasil belajar rendah adalah meningkatkan  motivasi belajar  siswa  tersebut.  Karena  siswa yang  memiliki  hasil  belajar  rendah cenderung memiliki  motivasi  belajar  yang juga rendah.

Dalam Pendidikan Bimbingan dan Konseling dimaknai bahwa Upaya bimbingan tidak selamanya harus diikuti dengan konseling. Namun dalam proses konseling dilakukan sudah pasti dalam perspektif bimbingan. Bimbingan dan Konseling sekolah ini dirancang unuk membantu individua atau siswa dalam mengatasi masalah pribadi, sosial dan akademisnya. Karena siswa berada dalam lingkup Pendidikan maka pemberian bimbingan dan konseling akan diberikan secara terus-menerus.

Lalu Strategi Layanan bimbingan dan konseling seperti apa yang bisa digunakan guru BK untuk mengatasi permasalah rendahnya motivasi belajar pada siswa ?  yakni sebagai berikut :

a. Layanan Dasar

1. Pengumpulan need assessment atau (kebutuhan siswa) 

dengan demikian guru bimbingan dan konseling dapat mengetahui kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan keterampilan peningkatan motivasi belajar dalam diri setiap siswa. Hal inilah yang menjadi dasar dalam menentukan layanan Bimbingan dan Konseling yang akan diberikan pada siswa. Sejalan dengan itu menurut pendapat Andersom C.R. dan Faust G.W. (dalam elida Prayitno, 1989: 10), indikator-indikator yang termasuk motivasi belajar yang berasal dari dalam diri adalah minat, ketajaman perhatian, konsentrasi, dan ketekunan. Hal ini berarti layanan konseling perorangan yang dilakukan guru BK/Konselor membuat siswa mampu meningkatkan motivasi belajar mereka secara intrinsic untuk meningkatkan hasil belajarnya

2. Layanan bimbingan klasikal (kelas) dan bimbingan kelompok (lebih kecil)

Pada dasarnya layanan bimbingan dan konseling diatas sama, perbedaan terletak pada jumlah sasaran peserta didik yang menerima layanan. Layanan ini diberikan setelah mengetahui need assessment. Pengembangan melalui layanan bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan cara melakukan pembelajaran secara kelompok dan pemberian tugas kelompok sehingga para siswa lebih bersemangat daripada harus diberikan tugas secara individu, namun tetap dibawah pengawasan guru bk dan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Suasana  belajar  yang  diciptakan akan mempengaruhi  motivasi siswa  untuk belajar.  Karena  suasana belajar  yang kondusif  akan  memberikan kontribusi yang  baik  dalam meningkatkan  motivasi belajar siswa, lingkungan atau suasana belajar yang kondusif akan memberikan kenyamanan bagi siswa untuk dapat belajar  dengan baik. 

3. Pengelolaan Media Informasi. 

Media informasi layanan bimbingan dan konseling dapat berupa papan bimbingan, leaflet, poster, buku saku dan media lainnya. Pemakaian media informasi yang berbeda-beda ini dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap pembelajaran. Guru BK memberi informasi yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan pilihannya. Melalui layanan informasi yang diberikan guru BK/Konselor membuat siswa memperoleh pemahaman yang baik tentang bagaimana meningkatkan motivasi untuk mengikuti proses pembelajaran  disekolah karena akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang mereka peroleh, jelas dalam pembelajaran siswa harus aktif sehingga diperlukan peran dari guru BK untuk memberikan informasi serta membimbing siswa dalam mengembangkan motivasinya dalam belajar.

b. Strategi Layanan Peminatan dan Perencanan Individual. Layanan perencanaan individual dan peminatan sebagai layanan untuk merencanakan dan mempersiapkan masa depan peserta didik dengan memperhatikan potensi yang ada pada dirinya termasuk memperhatikan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.

c. Layanan Responsif. Layanan responsif merupakan layanan yang segera diberikan kepada peserta didik untuk menyelesaikan permasalah peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung.

d. Strategi Dukungan Sistem. Strategi ini dilakukan guru BK dengan berkolaborasi Bersama guru mata pelajaran, orang tua siswa.

Berdasarkan hasil artikel diatas dapat disimpulkan bahwa layanan Bimbingan dan Konseling  yang digunakan oleh guru BK yang bermacam-macam dapat digunakan untuk  membantu siswa dalam meningkatkan motivasi nya dalam belajar. Diperlukan guru BK dan bisa dibantu oleh guru mata Pelajaran yang bersangkutan. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling digolongkan kedalam 4 (empat) komponen layanan, yaitu (1) Layanan Dasar, (2) Strategi Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) Strategi Dukungan Sistem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun