Menurut dr. Mun, im hal itu janggal karena jika ada orang tiga yang menganiaya korban seharusnya pada hasil (VR) harus ada luka lebih dari satu. Dan kejanggalan ini semakin bertambah ketika barang bukti yang dihadirkan untuk menusuk kemaluan korban ukurannya lebih besar daripada ukuran  luka yang terdapat pada korban.
Kasus Marsinah semakin janggal karena menjadi kontroversi dan kesaksian dr. Mun, in dianggab konyol karena telah memberikan penjelaskan bahwa luka yang sekemikian parah dan rusak itu karena akibat luka tembak. Walaupun sudah ada pelaku dan sudah dijatuhi hukuman, tetapi dalam lubuk hati dr. Mun,im masih bertanya-tanya ada apa dibalik kematian aktivis buruh ini?.
Pada akhirnya nanti para pelaku yang notabene adalah petinggi-petinggi pabrik dihukum rata-rata lebih dari 10 tahun keatas. Namun karena mereka semua menggugat dan banding pada tahap kasasi, akhirnya semua pelaku dibebaskan dan terbukti tidak bersalah pada meja Mahkamah Agung. Lalu yang menjadi misteri sampai hari ini siapa yang membunuh Marsinah pahlawan buruh kita itu? ini semua akan selalu menjadi sejarah kelam bangsa ini.Â
Sepenggal bait puisi dari sapardi djoko damono untuk marsinah
Ia tidak diberi air,
ia tidak diberi nasi;
detik pun gerah
berloncatan ke sana ke mari.
Dalam perhelatan itu,
kepalanya ditetak,
selangkangnya diacak-acak,
dan tubuhnya dibirulebamkan
dengan besi batangan.
Detik pun tergeletak
Marsinah pun abadi. /3/ 1993-1996