Aku, Kamu dan kita semuanya adalah Buruh.
Satu mei adalah hari buruh atau yang biasa disebut dengan gerakan Mayday. Hari dimana seluruh masyarakat yang mengatasnamakan dirinya buruh bersama-sama turun ke jalan untuk mengekspresikan diri dalam barisan kelompok, serikat ataupun independen untuk mengaspirasikan tujuan ataupun tuntutannya.Â
Namun di tahun ini tampak sedikit berbeda dari perayaan hari buruh internasional ditahun-tahun sebelumnya karena dampak dari Pandemi virus covid 19.Â
Nampaknya para buruh harus merubah berbagai macam kebiasaan yang biasanya dilakukan seperti turun ke jalan dan sebaginya. Ketika para buruh tidak turun ke jalan, muncul dampak positif lain untuk merayakan hari buruh, yaitu dengan cara berdiskusi online via zoom ataupun media lain untuk bersama-sama berbicara dalam menanggapi berbagai masalah yang berkaitan dengan kehidupan para buruh dewasa ini.
Berbicara tentang buruh kita pasti akan menyimpulkan bahwa hanya orang-orang yang bekerja di pabrik saja yang dapat dikatakan sebagai buruh. Padahal secara luas menurut KBBI buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapatkan upah: atau pekerja.Â
Jadi kalau dapat disimpulkan buruh adalah orang yang bekerja dengan orang lain dengan maksud untuk mendapatkan uang. Kalau kita lihat lagi, dalam kehidupan sehari-hari hampir semua pekerjaan yang mengatasnamakan dirinya orang pekerja itu bisa dipastikan adalah seorang buruh. Walaupun orang tersebut bekerja di sebuah kantor mentereng sekalipun.
Penyempitan makna ini sering kali tidak dipahami oleh orang-orang yang bekerja di tempat yang enak atau terpandang. Mereka akan mengatasnamakan diri sebagai seorang pekerja kantor atau pekerja freelance misalnya.Â
Tapi jika kita kembali lagi pada inti dari kata buruh yang tertera di dalam KBBI, segala aktivitas yang tujuannya mencari uang dengan cara bekerja dengan orang lain bisa dipastikan apapun pekerjaanya adalah seorang buruh.Â
Hanya saja ada beberapa istilah tentang buruh yaitu seperti Buruh anak, buruh harian, buruh kasar, buruh lepas, buruh marginal, buruh migran, buruh musiman, buruh pabrik, buruh tambang, buruh tani, buruh terampil dan buruh terlatih. Jadi kita buruh yang mana?
Analogi contoh sederhana misalnya seperti ini. Saya bekerja di kantor bank asing. Teman  A bekerja di sebuah pabrik mobil. Teman  B bekerja sebagai seorang pedagang makanan di trotoar jalanan kota.Â
Ketiga contoh diatas menunjukkan tingkat penghasilan dan gaya hidup yang berbeda. Kebanyakan masyarakat luas akan melihat bahwa Teman A yang bekerja di pabrik dan Teman B yang bekerja sebagai pedagang makanan dapat dikatakan sebagai buruh karena status mereka dalam kacamata masyarakat luas yaitu jaminan kualitas pendapatannya lebih sedikit dari pada saya yang bekerja di bank asing. Disini kita akan melihat penyempitan arti kata buruh.Â