Mohon tunggu...
khoirulhuda
khoirulhuda Mohon Tunggu... Guru - Saarreehhh

Senang mengunjungi tempat-tempat bersejarah, kadang kadang giat menulis dan bagian kecil dari warga Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Kesalahan Arti Kata "Buruh" dalam Perspektif Masyarakat Luas

1 Mei 2020   12:45 Diperbarui: 1 Mei 2020   12:40 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Padahal jika kita pahami lebih jauh, Saya yang bekerja di Bank asing yang dikatakan oleh sebagian orang pekerjaan yang enak karena bekerja di gedung dan ber ac adalah sama-sama seorang buruh karena saya bekerja untuk orang demi mendapatkan uang. 

Begitu juga teman A yang bekerja di pabrik dengan otomatis dapat dikatakan buruh karena bekerja di area pabrik. Tapi Teman B tidak dapat dikatakan buruh karena dia tidak bekerja untuk orang lain dan tidak menghabiskan waktunya bekerja untuk memperkaya orang lain. Teman B adalah seorang pengusaha. 

Masyarakat luas pada umumnya lebih memandang segala sesuatu dari tampilan mata, bukan arti kata apa yang sebenarnya membingkai suatu kejadian tersebut. 

Pemahaman kata ini banyak sekali disalah artikan atau mengalami penyempitan makna luas.  Orang bekerja untuk orang lain di tempat paling nyaman sekalipun orang tersebut tidak dapat mengelak bahwa dia adalah seorang buruh karena masih bekerja dengan orang lain. 

Jadi inti yang dapat diambil dari tulisan ini adalah kita semua adalah buruh jika status kita masih bekerja dengan orang lain, baik yang setiap hari bekerja menggunakan jas dan bersepatu ataupun menggunakan sekedar berkaos maupun seragam.  Kita tidak boleh malu atau mengkotak-kotakkan makna kata buruh hanya dari tampilan pekerjaan ataupun pendapatannya saja.  Karena sebaik baiknya orang adalah orang yang bekerja. sekian

"Berbahagialah orang yang bekerja dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamanya sendiri"

Pramoedya Ananta Toer - Bumi Manusia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun