- Pembatasan Kebebasan Berpendapat, Malari memperkuat kendali pemerintah terhadap ruang publik dan media massa, yang menyempitkan ruang gerak bagi gerakan pro-demokrasi.
- Trauma dan Pembelajaran, Peristiwa ini meninggalkan trauma yang mendalam di kalangan masyarakat, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memahami tantangan-tantangan demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia.
Kesimpulan
Peristiwa Malari 1974 menunjukkan kompleksitas politik dan dinamika sosial di Indonesia pada masa Orde Baru. Di satu sisi, Malari mencerminkan semangat perlawanan terhadap otoritarianisme dan tuntutan akan reformasi politik dan ekonomi. Namun, di sisi lain, peristiwa ini juga menyoroti cara pemerintah menggunakan kekerasan dan represi untuk menanggapi kritik dan protes. Secara keseluruhan, Malari tahun 1974 tetap menjadi bagian penting dalam sejarah perjuangan demokrasi di Indonesia. Peristiwa ini menggambarkan tantangan yang dihadapi dalam mencari keseimbangan antara stabilitas politik dan partisipasi publik dalam sistem politik yang lebih inklusif.