Mohon tunggu...
ANANDA ALFIKRO
ANANDA ALFIKRO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Walisongo Seorang Pengajar, Peneliti, dan Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kasus Perceraian di PA Indramayu pada Masa Pandemi Covid-19 Tinjauan Kultur Budaya

3 Juli 2023   09:31 Diperbarui: 3 Juli 2023   09:36 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Dengan dilanjutkan dengan beberapa masalah seperti harga sembako yang semakin mahal atau pengeluaran yang boros menjadi salah satu awal dari pertengkaran dalam rumah tangga seseorang. Tatkala terjadi pertengkaran seorang suami berapi api karena disalahkan oleh pihak istri karena tidak mau bekerja dan dominan menganggur dirumah tanpa adanya pemasukan sedikit pun. Hingga, akhirnya seorang suami dengan rasa marah secara tidak langsung menguarkan kata kata TALAK kepada istrinya dan menyuruh istrinya untuk pulang kerumah orang tua. Dari sisi orang tua tidak bisa memberikan Arahan atau beberapa nasihat atas apa yang terjadi pada rumah tangga anaknya. Mereka hanya bisa memberikan opsi akhir untuk meminta bercerai dengan suaminya dengan dalih dan alasan masih banyak orang yang lebi tampan dan lebih kaya dari suami yang sekarang. Atau bisa juga dengan menyuruh sang anak untuk menjadi TKW diluar Negeri seperti Taiwan, Arab, Singapura dan Malaysia.

Setelah mengetahui saran dan nasehat dari orang tua, istri kemudian melakukan sebuah penentuan antara menggugat cerai suami atau dirinya bekerja diluar negeri sebagai TKW. Dengan beban pikiran itu pihak istri biasanya mengunjungi atau berkumpul dengan teman temannya sembari memina petunjuk atas masalah tersebut. Namun kebanyakan opsi dari teman nya lebih condong untuk memilih bekerja diluar negeri menjadi TKW. Lanjut akhirnya si Istri meminta persetujuan suami untuk bekerja di luar negeri dan tanpa piker Panjang dari suami akhirnya di izinkan mengingat kondisi terlilit hutang ditambah pandemic.

Namun, bukannya menjadi TKW di luar negeri menjadi jalan keluar yang bisa dilakukan malah justru menjadi awal dari rusaknya perkawinan pasangan itu dikarenakan kurangnya rasa percaya akan pasangan ditambah omongan orang tua yang menyuruh untuk cerai semata.

            Dari situlah biasanya siklus peristiwa yang terjadi di masyarakat indramayu terkait tingginya angka perceraian di masa Pandemi COVID 19 ini di dasari dengan Faktor Ekonomi di dukung oleh factor Kultur dan budaya masyarakat indramayu yang lebih memilih bercerai karena merupakan jalan terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun