Mohon tunggu...
Ananda BaktiGhaissan
Ananda BaktiGhaissan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa sma

Saya ganteng dan tampan serta terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masalah yang Dihadapi Demokrasi Indonesia Saat Ini

12 November 2023   10:31 Diperbarui: 12 November 2023   10:31 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi di Indonesia membentang sepanjang sejarah modern negara ini dengan dinamika yang mencerminkan perjalanan panjang dan kompleks. Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia menjalani beberapa percobaan sistem pemerintahan sebelum akhirnya mengadopsi demokrasi parlementer pada tahun 1950. Namun, periode ini tidak berlangsung lama, dan pemerintahan demokrasi mengalami ketidakstabilan akibat konflik internal dan eksternal, termasuk Agresi Militer Belanda.

Pada tahun 1959, Presiden Sukarno memperkenalkan konsep "Demokrasi Terpimpin," yang menggabungkan elemen demokrasi dengan kontrol pemerintah yang lebih kuat. Meskipun tujuannya adalah menciptakan stabilitas politik dan sosial, sistem ini memberikan kekuasaan yang besar kepada pemerintah, dan konsep ini berakhir pada tahun 1965 dengan kudeta militer yang membawa Soeharto berkuasa. Selama Orde Baru, Indonesia mengalami periode otoriterisme yang stabil secara politik tetapi diwarnai oleh pelanggaran hak asasi manusia dan pembatasan kebebasan sipil.

Pergeseran signifikan terjadi pada tahun 1998 ketika demonstrasi mahasiswa dan tekanan masyarakat memaksa Soeharto mundur dari kekuasaan. Reformasi politik dimulai, membuka jalan bagi pemulihan demokrasi di Indonesia. Konstitusi 1945 diubah untuk mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi langsung, dan pada tahun 1999, Indonesia mengadakan pemilihan umum langsung pertamanya. Proses ini menandai awal dari era demokrasi yang lebih inklusif dan partisipatif di Indonesia.

Sejak saat itu, negara ini telah mengalami serangkaian pemilihan umum yang relatif damai, menyaksikan transisi kekuasaan dari satu partai ke partai lainnya. Meskipun demikian masih banyak masalah masalah demokrasi yang sedang dihadapi oleh indonesia saat ini berikut pembahasannya mengenai masalah demokrasi di indonesia:

1.Korupsi:Salah satu masalah utama adalah korupsi yang masih merajalela di berbagai tingkatan pemerintahan. Praktik korupsi ini tidak hanya merugikan keuangan negara tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga demokratis. Upaya penindakan dan pencegahan korupsi perlu diperkuat untuk membangun tatanan demokrasi yang lebih bersih dan akuntabel. Berikut data mengenai jumlah tindak pidana korupsi yang terjadi di indonesia:

Indonesiabaik.id
Indonesiabaik.id

Dapat dilihat kalau angka korupsi di indonesia masih sangat tinggi dilihat dari tahun 2022 yaitu 34% yang menunjukkan angka yang tinggi. seharusnya negara indonesia terus melakukan upaya agar tingkat korupsi di indonesia bisa terus menurun di masa depan.

2.Ketidaksetaraan ekonomi dan sosial: Ketidaksetaraan ekonomi dan sosial juga menjadi tantangan serius bagi demokrasi di Indonesia. Disparitas antara kelompok-kelompok sosial dan ekonomi menciptakan ketidakadilan yang dapat mengancam stabilitas sosial. Pemerintah perlu secara aktif mencari kebijakan yang mempromosikan inklusivitas dan distribusi kekayaan yang lebih adil untuk memastikan bahwa manfaat pembangunan ekonomi benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan 

masyarakat. Berikut data infografis mengenai tingkat kemiskinan yang berada di indonesia:

Indonesiabaik.id
Indonesiabaik.id

Meskipun dapat dilihat di tahun 2022 tingkat kemiskinan di indonesia telah menurun yaitu 9,54% dibandingkan tahun 2021 yang menyentuh angka hingga 10,14% meskipun begitu upaya pemerintah harus terus ditingkatkan agar dapat mengatasi permasalahan ketidaksetaraan ekonomi dan sosial ini.

3.ketidakadilan sistem peradilan: masih terdapat kendala dalam sistem peradilan, seperti lambannya proses pengadilan dan adanya intervensi politik. Reformasi di sektor ini diperlukan agar lembaga peradilan dapat beroperasi secara independen dan efisien, mendukung prinsip-prinsip demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia. Keberlanjutan pembenahan di sektor ini menjadi penting untuk menjaga rule of law dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum.

4.partisipasi politik masyarakat yang kurang: Partisipasi politik yang kurang aktif dari masyarakat juga merupakan masalah serius. Tingginya tingkat abstain dari pemilih, terutama di kalangan pemilih muda, mengancam legitimasi representatif pemerintahan. Edukasi politik dan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi politik dapat membantu mengatasi masalah ini, menghasilkan masyarakat yang lebih terlibat dalam proses demokratis

sumber gambar:nu.or.id
sumber gambar:nu.or.id

5.polarisasi politik dan intoleransi: Selain itu, polarisasi politik dan intoleransi semakin meningkat, terutama di era digital. Penyebaran informasi yang tidak akurat dan kampanye hitam dapat memicu konflik dan memecah belah masyarakat. Penguatan literasi media dan pengawasan terhadap penyebaran informasi palsu dapat membantu menanggulangi masalah ini. Sementara itu, partai politik dan pemimpin harus berupaya menciptakan dialog yang inklusif dan membangun pemahaman bersama untuk meredakan ketegangan politik.

Kesimpulan mengenai masalah demokrasi di indonesia!
Meskipun demokrasi di Indonesia telah mengalami kemajuan, masih terdapat beberapa tantangan yang memerlukan perhatian serius. Korupsi, ketidaksetaraan, lambannya sistem peradilan, dan partisipasi politik rendah adalah beberapa isu utama yang perlu diatasi.

Saran dari saya sang penulis:
1. Perkuat Penegakan Hukum:Tingkatkan penindakan terhadap korupsi dan pastikan independensi lembaga peradilan.
2. Kurangi Ketidaksetaraan:Implementasikan kebijakan ekonomi inklusif dan perkuat akses pendidikan untuk mengurangi disparitas.
3. Stimulasi Partisipasi Politik:Galang upaya edukasi politik dan fasilitasi platform partisipatif.
4. Redakan Polarisasi Politik: Tingkatkan literasi media dan promosikan dialog konstruktif.
5. Perbaiki Kualitas Pendidikan Politik: Tingkatkan kurikulum dan pelatihan pendidik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
6. Pertahankan Perlindungan Hak Asasi Manusia: Aktif libatkan organisasi hak asasi manusia dan perkuat mekanisme pemantauan.
7. Transparansi dan Akuntabilitas: Tingkatkan transparansi kebijakan pemerintah dan bangun mekanisme akuntabilitas yang kuat.

Dengan tindakan konkret dalam bidang ini, Indonesia dapat memperkuat fondasi demokrasinya, menjadikannya lebih inklusif, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat.

Terimakasih salam demokrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun