PEMBUKA
  Mandy Stavik bernama lengkap Manda Teresa Stavik atau biasa di panggil dengan nama Mandy Stavik, dia lahir di Bllingham, Washington, Amerika, Tanggal 16 April 1971. Sang Ayah Mandy bernama Glenn dan sang ibu bernama Mary.
  Mandy adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara, 2 kakak nya bernama Brent dan Molly, adik bungsu nya bernama Lee, dan moly ( kakak perempuan Mandy ), namun kedua orang tua Mandy bercerai pada Tahun 1974 dan hak asuh anak atas mereka jatuh kepada sang Ibu.
  Setahun kemudian setelah kedua orang tua Mandy bercerai, Brent kakak Mandy meninggal dunia pada Tahun 1975 dalam sebuah insiden penembakan yang ada di Alaska. Setelah kejadian tersebut sang Ibu mengajak Mandy, Lee dan Molly pindah ke sebuah perdesaan kecil bernama ACME, WHATCOM COUNTY, WASHINGTON.
   Mandy tumbuh menjadi orang yang sangat cantik, pintar dan serba bisa, ia jago berkuda, jago berolahraga sofbol, lari atletik, mahir berbahasa jepang, sampai bahasa isyarat, dan masih banyak lagi skill yang di punyai mandy.
   Mandy bersekolah di MOUNT BAKER HIGH SCHOOL, Mandy adalah salah satu siswi teladan di sekolahnya, setelah lulus SMA, Mandy melanjutkan pendidikan nya di CENTRAL WASHINGTON UNIVERSITY.
ISI
    Pada bulan November 1989, Mandy baru berkuliah semester 1, dan kebetulan sedang pulang liburan ke rumahnya untuk perayaan teks giving ( hari libur nasional amerika ), liburan teks giving kali ini adalah momen yang sangat menyenangkan bagi Mandy karna semua keluarga Mandy berkumpul bersama, mereka merayakan teks giving dengan makan bersama sama tidak ada yang aneh di hari itu.
    Hingga keesokan harinya, pada hari Jumat pada 24 November 1989 sekitar jam 14.30, Mandy keluar rumah bersama peliharaannya bernama Kyra untuk pergi jogging, olah raga jogging sudah menjadi kebiasaan Mandy bersama peliharaannya, bahkan Mandy sudah mempunyai rute khusus setiap kali Mandy jogging di sekitar kawasan rumah Mandy, dan biasanya setiap kali Mandy jogging selalu di temani oleh sang ibu sembari sang ibu bersepeda.
  Tetapi dihari itu ibu Mandy berhalangan untuk menemani Mandy berolahraga dahulu, lalu Mandy memutuskan untuk jogging sendirian dan di temani hewan peliharaannya, bersamaan dengan Mandy yang sedang jogging kebetulan adik Mandy bernama Lee, sedang berada di rumah temannya, temannya Lee adalah tetangga mereka juga yang rumah nya sejalur dengan rute jogging nya Mandy, jadi dari rumah temannya Lee.
   Lee dapat melihat dengan jelas kakaknya pergi jogging dengan menggunakan celana olahraga berwarna hijau, atasan berwarna terang dan sepatu motif garis berwarna pink dan biru milik Mandy, kedua kakak beradik itu sempat bertegur sapa, beberapa saat kemudian Lee yang masih di rumah temannya kembali melihat Mandy berlari ke arah rumah, tanpa berpikir macam Lee akhirnya pulang juga ke rumahnya.
   Sesampainya di rumah, Lee sedikit kaget, ia melihat ibu dan kakak pertamanya terlihat khawatir, lalu Lee bertanya kenapa ibu dan kakaknya terlihat khawatir, secara mengejutkan sang ibu menjawab "Mandy dari tadi belum pulang dik, tidak biasanya dia telat pulang kaya gini, ini sudah lebih dari 2 jam setelah ia jogging tadi pagi, kira kemana ya Mandy?" , lalu Lee menjawab "bagaimana mungkin belum pulang bu, tadi Lee sempat lihat kakak berlari ke arah rumah loh", Harus nya sudah dari tadi kakak sampai di rumah.
   Ibu pun menjawab "tidak ada loh dik, dari tadi Mandy belum pulang" mengetahui kalau Mandy belum pulang, seketika orang rumah langsung panik karna Wandy tidak mungkin telat waktu untuk pulang, di tengah kepanikan mereka semakin dibuat kaget lagi, ketika tiba dari jauh mereka melihat hewan peliharaan Mandy ( Kyra ), kyra sedang berlari ke arah rumah sendirian.
  Orang di rumah bertanya tanya mengapa kyra pulang sendirian tanpa Wandy, Kyra pulang dengan keadaan basah dan penuh dengan lumpur, dan di situlah mereka yakin bahwa sesuatu yang buruk terjadi kepada Wandy. Mereka segera menelpon teman Wandy dan tetangga sekitar, dan sayangnya tidak ada yang tahu keberadaan Wandy, Mereka merasa ada yang janggal, karna pedesaan mereka adalah pedesaan yang kecil dan sepi penduduk.
   Mandy yang masih belum pulang ini, menjadi peristiwa yang sangat menggemparkan bagi desa mereka, pihak keluarga langsung melaporkannya ke kepolisian dan untungnya polisi kali ini tanggap dalam laporan hilangnya Mandy ini, pencarian besar besaran langsung di lakukan pada hari itu juga, dengan dipimpin oleh polisi yang bernama RON PETERSON meski banyak tim kepolisian yang terjun langsung, sayangnya Wandy tidak juga di temukan.
   Di hari pertama penyelamatan Wandy tidak ada hasil apa pun, Di hari ke dua petugas kepolisian mulai menemukan tanda Wandy, polisi menemukan ada celana olahraga berwarna hijau celana itu mirip dengan celana Wandy yang di pakai terakhir kali, pada saat ditemukan celana itu sudah dalam keadaan sobek, berlubang dan kotor polisi yakin bahwa itu benar-benar celana milik Wandy, akhirnya polisi tetap membawa celana itu untuk di periksa.
   Keesokan hari nya tanggal 27 November 1989 RON PETERSON semakin memperluas area penyelidikan, dengan menyisir sungai NOOKSACK yang berjarak sekitar 3 setengah mil dari rumah Wandy, telat di situlah mereka menemukan apa yang sedang mereka cari, secara mengejutkan RON PETERSON menemukan tubuh Wandy mengambang di sungai dengan keadaan sudah tidak berbusana, yang masih tersisa hanya sepatu dan kaus kakinya saja.
   Mandy si temukan dalam keadaan meninggal dunia di usia yang sangat muda yaitu 18 tahun, tidak lama setelah jasad di temukan, jasad Wandy dibawa untuk pemeriksaan forensik, hasil menunjukan ada beberapa luka gores di tubuh Wandy, dan juga bekas pukulan di kepala, menurut dokter, Wandy telah di pukul secara kejam sampai ia pingsan, lalu tubuhnya di tenggelamkan ke sungai hingga ia tewas.
   Selain itu juga, ada satu bukti lain yang ditemukan tim medis bahwa di dalam tubuhnya Wandy juga terdapat air mani laki-laki, yang menunjukan kalau Mendy sempat di lecehkan sebelum dihilangkan nyawanya. Tim medis bekerja keras untuk mendapat sampel DNA pelaku, sampel DNA berhasil di dapatkan, polisi langsung memeriksa 30 laki-laki yang tinggal di sekitar rumah Wandy, termasuk DNA pacar Wandy, pacar Wandy bernama RICK ZANDER.
   Sayangnya setelah semua diperiksa DNA tersebut tidak ada yang cocok dengan hasil yang diberikan oleh dokter, Kasus pun memiliki kebuntuan, jasad Wandy di makamkan di pemakaman ST. JOSEPH MISSION, tanggal 4 Desember 1989. Pelaku masih bebas berkeliaran, Kasus Wandy sempat menjadi COLD CASE selama hampir 30 tahun lamanya, walaupun kematian Wandy masih berbekas kepada keluarganya mereka mulai ikhlas dan menerima kalau pelaku tidak bisa di temukan karna sudah berpuluh puluh tahun.
   Dan pada 2009, 20 tahun setelah Mandy meninggal dunia seorang detektif bernama KEVIN BOWIE membuka kembali kasus meninggalnya Wandy dan mengambil alih penyelidikan, KEVIN BOWIE kembali mempelajari bukti-bukti dan catatan interogasi dari penyelidikan sebelumnya, hal ini tidak membuahkan hasil apa apa.
PENUTUP
    4 Tahun kemudian, Juni 2013 Bowie mendapatkan sebuah petunjuk yang sangat penting, dia mendapat kan petunjuk dari 2 ibu-ibu bernama HEATHER BACKSTROM dan MERRILEE ANDERSON kedua orang tersebut dahulunya pernah bersekolah di tempat yang sama bersama Mandy, ibu itu bersaksi ketika mereka sedang menemani anak mereka bermain dia mencurigai seseorang sebagai pelaku kasus Mandy.
    Yaitu teman sekolahnya Mandy sendiri, yang bernama TYMOTYHE BASS, kedua ibu tersebut berpendapat mencurigai orang yang sama, setelah Heather dan Merrilee tahu mereka mencurigai orang yang sama, keduanya sepakat untuk melaporkan ke polisi, di situ polisi tersadar kalau polisi tidak pernah memeriksa sampel DNA TYMOTYHE BASS. Detektif utama dalam kasus ini juga menemukan BASS tinggal di STRAND ROAD dekat rumah Mandy ketika dia menghilang pada tahun 1989.
    Ketika Mandy berlari bersama hewan peliharaannya, rute yang diambilnya akan membawanya melewati kediaman Timothy Bass. Tetapi para penyelidik tampaknya tidak memiliki cukup bukti untuk surat perintah penggeledahan untuk memaksa sampel DNA dari Bass. Ketika ingin meminta sampel saliva milik Bass, Bass pun menolak, polisi makin mencurigai Bass sebagai pelaku pembunuhan ini. Pada saat itu polisi tidak bisa memaksa Bass karna polisi tidak mempunyai bukti yang cukup kuat.
    Akhirnya polisi pun menyusun rencana lain polisi memutuskan untuk membuntuti Bass setiap gerak gerik nya sepanjang hari, polisi berharap Bass membuang apa pun itu agar bisa menemukan sampel saliva milik Bass, setelah berhari hari mengikuti pergerakan Bass polisi tetap tidak menemukan jejak apa pun.
    Untuk sekian kalinya penyelidikan ini kembali buntu, ketika polisi sudah hampir menyerah secara tiba-tiba pertolongan tak terduga pun datang, waktu itu secara mengejutkan bosnya Bass yang bernama KIM WAGNER tiba-tiba datang ke kantor polisi ia juga mencurigakan Bass sebagai pelaku dia berjanji akan membantu polisi dia akan ikut memantau Bass dan berusaha memberikan apa pun yang polisi butuh kan untuk penyelidikan ucap bos nya Bass.
    Polisi langsung menyetujui nya, selagi polisi menunggu laporan dari KIM WAGNER mereka masih melanjutkan investigasi untuk mengetahui latar Bass, polisi mulai meng interogasi keluarga Bass termasuk GINA istri Bass, dan juga adiknya bernama TOM dari interogasi tersebut polisi tahu ternyata Bass orangnya cukup bermasalah.
    Sampai akhirnya 3 bulan setelahnya, usaha keras sang bos dan polisi tidak sia-sia di mana pada saat itu KIM WAGNER bosnya Bass melihat dengan matanya sendiri, Bass membuang cup minum plastik dan kaleng minuman bersoda yang baru saja Bass minum, tanpa menunggu waktu yang lama KIM lalu mengambil kaleng minuman itu setelah Bass pergi.
    KIM WAGNER langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi dan setelah hasilnya keluar Sampel DNA Bass cocok dengan pelaku pembunuhan Mandy, pada tanggal 12 Desember 2017 setelah 28 tahun polisi menemui Bass untuk di tangkap, saat itu polisi menangkap tim dengan alasan pembunuhan, pelecehan, dan penculikan. Setelah Bass di tangkap polisi lalu menemui ibu Mandy untuk menyampaikan kabar tersebut.
    Di hari polisi menyampaikan pelaku pembunuhan Mandy ke sang ibu, di hari itu juga sang ibu Mandy sedang berulang tahun ibu Mandy berkata ini adalah hadiah paling indah selama dia berulang tahun, dan pada tanggal 24 mai 2019 sebagai bagian dari konsekuensi hukum Bass di penjara selama 27 tahun setelah 30 tahun tidak terungkap sang pelaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H